Change

2.5K 153 38
                                    

"Kyaaaa... Lo ngapain peluk-peluk gue" teriak Prilly nyaring.

Sepertinya dia benar-benar syok karena sewaktu bangun tidur, Prilly mendapati dirinya sedang bersandar pada Ali.

"Aduh jangan teriak-teriak donk sayang. Ntar dilehernya tumbuh jakun lho" Ali menguap sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Lagian kan elo yang meluk-meluk. Mana bisa gue peluk-peluk elo, orang gue masih di iket gini" jelas Ali panjang lebar.

Prilly hanya melotot dan mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi sebenarnya.

"Udah deh sayang terima kenyataan aja. Kalo masih gak percaya, ini buktinya iler lo udah bersarang manis dibaju gue hehe" goda Ali dengan senyum jahilnya.

"Eh.. Engg.. Mana mungkin.. itu pasti pipisnya kecoak atau cicak" jawab Prilly mencoba mengeles.

"Gak percaya? Sini liat" kata Ali sambil memberikan isyarat pada Prilly agar mendekat.

Prilly pun mendekat..

Diamatinya sekitar baju Ali, tapi tidak ada bekas apa-apa disana.

"Dasar resek.. lo ngerjain gue" sahut Prilly sewot sambil bergegas pergi meninggalkan Ali.

Tapi belum sempat Prilly beranjak pergi, kakinya udah dijegal duluan sama Ali.

Alhasil Prilly malah jatuh kepelukan Ali.

Dag.. Digg.. Dug.. Dag.. Dig.. Dug.. Klontang

Suara jantung Prilly yang tdk karuan berhasil membuatnya salah tingkah.

(Kayaknya gue sakit jantung nih.. mungkin besok gue harus pergi ke posyandu) batin Prilly

Prilly mendongakkan kepalanya.

Disana ia mendapati Ali sedang tersenyum jahil sambil memandanginya, dan hal itu semakin membuat jantung Prilly semakin berdetak tak karuan.

"Li.. kok gue gak bisa denger detak jantung lo" gumam Prilly pelan sambil menempelkan telinganya kedada bidang Ali.

"Hah serius?" tanya Ali kaget.

Prilly hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Ali

"Ehem.. Uhuk.. Uhuk.. Woekkk.. Owek.. Owek.. Lo berdua ya gue tinggal merem bentar udah main nempel aja" sahut Ricky yang baru saja bangun dari tidurnya.

"Gk usah mikir aneh-aneh deh kak. elonya aja yang selalu ngeliat gue sama Ali diwaktu yang gak tepat" jawab Prilly membela diri sambil beranjak bangun dari posisi ekstrimnya bersama Ali.

"Alah ngeles lo.. Gue bilangin mami papi lo, biar cepet-cepet dibawa ke penghulu" balas Ricky makin ngasal.

Pada akhirnya merekapun berdebat, saling sahut menyahut tentang kesalah fahaman mereka.

"Grrrrr....." erang Ali disela-sela perdebatan mereka.

Sontak membuat mereka menoleh kearah Ali secara bersamaan.

"Kenapa tuh anak? Rabies?" tanya Ricky heran.

"Enggak.. kayaknya dia kumat deh. Bakalan jadi zombie lagi" jawab Prilly menjelaskan

Ali berdiri dan mulai meronta-ronta mencoba melepaskan ikatanya, tapi tidak berhasil.

Sedangkan Ricky langsung menarik Prilly kebelakang punggungnya agar Ali tidak bisa menjangkaunya.

"Tenang dek, gue bakal ngelindungin elo" kata Ricky percaya diri.

Ali hanya menatap mereka dengan ekpresi datar, lalu mulai berjalan menghampiri mereka.

"Eh busyet dia kesini..." teriak Ricky sambil lari tunggang langgang menuju kamar dan pergi meninggalkan Prilly sendirian -_-

Zombie Pov

Grrr... Gue bener-bener laper..

Ini emang gak normal, gimana bisa gue ngerasa laper hanya dalam waktu sekejap.

Gue tau.. Gue sadar kalo yang didepan gue ini Prilly, orang yang gue sayang.

Gue udah nyoba buat kendali'in tubuh dan otak gue, tapi tubuh dan otak gue gak mau menurut. Seakan-akan mereka bergerak sendiri tanpa perintah.

Oh shiiiittt... Stop.. Gue bener-bener gak mau nyakitin Prilly, tapi gue juga gak bisa kendali'in diri gue sendiri. Yang gue rasain saat ini cuma Lapar. Dan Lapar.

Ini semua salah paman Jo yang telah merubah gue menjadi makhluk pemakan sesama.

-----------------------------------------------------------

Back to Penulis

Ali semakin berjalan mendekat.

Bukanya lari atau teriak minta tolong, eh Prilly malah balik nyamperin Ali.

"Gue gak takut.. Gue yakin lo gak akan nyakitin gue" gumam Prilly sembari memeluk Ali erat-erat.

Ricky tiba-tiba datang mengganggu aktifitas mereka, sambil membawa suntikan yang tak kalah besar dengan yang sebelumnya.

Tanpa babibu Ricky langsung menyuntikkan suntikan yang ia bawa ke Ali.

Menit berikutya, Ali sdh jatuh limbrung dalam pelukan Prilly.

"Taraaa... Gue pahlawan kan.. tuh gue udah nyelametin elo" kata Ricky bangga.

Prilly hanya menghela nafas, lalu melepaskan pelukannya dari Ali.

"Syukurlah.. emang lo suntik dia pakek apa'an kak?" tanya Prilly penasaran.

"Gue suntik pakek obt bius dosis tinggi. Biasanya sih itu buat nenangin kuda liar" jawab Ricky santai dengan muka tanpa berdosa.

Prilly hanya melotot mendengar jawaban kakaknya. Mungkin kalau kakaknya benar-benar jadi dokter nantinnya akan banyak korban jiwa yang berjatuhan pikir Prilly.

Prilly hendak mengomeli kakaknya, akan tetapi hp dalam kantongnya berbunyi.

Mila message

Prill.. Sorry ya, tadi Putra nanyain soal sepupu elo. Gue gak tau kalau yang dimaksud itu Ali.

Gue udah terlanjur bilang kalo sepupu lo gak ada yang tinggal dan nginep dirumah elo. Salah elo sendiri kenapa lo gak bilang soal ini ke gue.

Sorry.. Kita masih teman kan?!? :(

"WHAT.... Pantesan aja tadi sifatnya Putra agak aneh" teriak Prilly kaget

"Eh busyet.. Gue kaget tau" balas Ricky yang terlonjak kaget.

Prilly lalu bergegas menuju kamar dan menekan tombol calling pada nomor Mila.

#eh btw itu nasib Ali gimana? Dia masih pingsan lho, terus masih keiket lagi -_-

Sexiest ZombieWhere stories live. Discover now