Arghhh....

4K 205 13
                                    

"Prill.. Prill.. Prilly..." Panggil Ali sambil mencolek-colek pinggang Prilly.

Prilly tidak menggubris perkataan Ali dan tetap melanjutkan aktifitasnya.

"Prill.. Lo lagi ngapain sih.. Lihat gue donk!!" cerocos Ali sambil tetap colak colek.

"Berisik lo.. Gak liat apa kalo gue lagi pegang kemoceng sama sapu. Lo kira gue lagi ngapain? Maen Barbie-barbiean!!" Jawab Prilly sewot

"Hehe.. Prill lo kalo marah kek gini makin cantik deh Aasekk" goda Ali.

Prilly hanya mendengus kesal dan mencoba untuk tidak terpancing omongan Ali.

"Idih.. Kalo diem gini malah tambah Cantik lho.. Cantik.. Cantolan Tikus.. Hahaha" goda Ali lagi.

"Lo bisa diem gak sih.. Bukannya bantuin gue, malah gangguin lo" jawab Prilly makin sewot.

"Ya udah sini gue bantu" jawab Ali sambil merebut sapu yang di pegang Prilly.

Kemudian Ali segera menggerakan sapu yang dipegangnya asal-asalan. Ali menyentakkan sapunya keras-keras, layaknya orang yang sedang bermain golf.

Bukanya membuat bersih ruang tamu disana, Ali malah menimbulkan debu dimana-mana.

"Omg.. Lo bisa nyapu gak sih. Yang ada ntar gue malah kena asma kalo cara nyapu lo kek gini" gerutu Prilly

Ali hanya nyengir kuda mendengar ocehan Prilly.

Kemudian Prilly mengambil alih bagian sapu-menyapu. Sedangkan Ali.. Ia disuruh Prilly mengambil ember dan alat pel.

Lagi-lagi Ali berulah. Setelah mencelupkan kain pelnya ke dalam air, tanpa lebih dulu memerasnya kain pel itu sudah di gerakan maju mundur ke lantai. Alhasil lantai di rumah Prilly terlihat seperti habis kebanjiran.

Ali menghentikan pekerjaanya saat ia melihat ada benda berbulu sedang meloncat-loncat di lantai.

"Apa'an nih.. Ngotor-ngotorin lantai aja sih" gerutu Ali

Ali berniat menginjak benda berbulu itu agar berhenti meloncat-loncat dan mengotori lantai.

"Ali... Lo mau apain kelinci gue?" teriak Prilly, melihat kelakuan Ali

"Mau gue injek.. Nih dia pup sembarangan, bikin kotor aja" jawab Ali cuek.

"Berani lo injek kelinci gue, gue sembelih lo" balas Prilly sewot.

Prilly menghampiri Ali yang hendak mengakhiri nyawa kelincinya.

Kelinci itu sebenarnya pemberian kakaknya buat menggantikan Ali yang hilang waktu masih jadi zombie.

Prilly merasakan basah di sekitar kakinya. Ia lalu melotot melihat lantai rumahnya sudah seperti sungai nil yang mengalir.

"Arghhhhh... Lama-lama bisa stres gue kalo kayak gini. Udah punya kakak yang malesnya minta ampun, dan sekarang di rumah gue ketambahan makhluk Autis ini yang gak bisa ngelakuin sesuatu dengan bener" gerutu Prilly, karena gemas melihat kelakuan Ali.

"Barusan lo sebut gue apa" tanya Ali dengan nada tinggi

"Autis.. Kenapa? Emang Autis kan lo" jawab Prilly sambil menekankan kata Autis

"Tarik kata-kata lo kembali nona.. Atau..." ucap Ali menggantung perkataanya.

Terdengar nada mengancam disana.

"Atau apa? Lo emang Autis.. Autiss.. Autiiisss... Weekk" kata Prilly sambil menjulurkan lidah.

Tanpa menunggu aba-aba lagi. Ali melemparkan alat pel yang tadi ia pegang ke lantai dan dengan segera menarik tangan Prilly.

Ali mengangkat tubuh Prilly yang mungil lalu meletakkanya di atas pundak.

"Kyaa.... Turunin guee.. dasar Zombie Autis lo" teriak Prilly histeris

Bukannya menurunkan Prilly, Ali malah membawa tubuh Prilly berputar-putar.

Prilly makin berteriak lebih histeris Lagi.

Cukup lama Ali mebawa Prilly berputa-putar, sampai suara teriakan Prilly sudah tidak terdengar.

Tak lama kemudian Ali menurunkan Prilly.

"Aduh.. Pusing gue" ucap Prilly sakaw

Ia masih sempoyongan karena perbuatan Ali. Prilly mungkin akan terjatuh kalau saja Ali tidak memegangi punggungnya.

"Hehe.. Kapok kan lo. Makanya jangan ngatain gue autis lagi" kata Ali sambil tersenyum penuh kemenangan.

Prilly tidak menjawab, karena kepalanya masih terasa pusing.

(Ini cewe sebenernya cantik juga, dan hmmm.. Aroma Vanilla ini selalu bikin otak gue jadi gak bisa berpikir normal) gumam Ali dalam hati

Entah apa yang ada di fikirkanya, tanpa sungkan-sungkan lagi Ali langsung mengecup bibir mungil Prilly.

Cupp...

Sekali Prilly hanya terdiam tidak bergeming.

Cupp...

dua kali, tiga kali Ali mengecup bibir Prilly, otak Prilly seakan sudah mulai sadar dengan apa yang terjadi.

"Kyaaa.... Mesum... Mesum... Mesum... Asusila., gak senonoh... Maniak lo" bentak Prilly dan langsung mendorong keras-keras tubuh Ali menjauh.

Ali hanya cengengesan melihat reaksi Prilly yg menurutnya lucu.

"Hehe.. Abis lo diem aja sih. Gue kira lo mau lagi.. Atau jangan-jangan lo emang mau lagi ya.. Hehe" ucap Ali dengan senyum mesumnya.

Seketika pipi Prilly terasa panas, dan tanpa ia sadari pipinya sudah sangat merah seperti kepiting rebus.

"Cie... Cie... Blushing tuh.. Makin gemes aja gue liatnya, jadi pengen....." kata Ali menggantung kalimatnya.

Ali mulai berjalan mendekati Prilly lagi. Tapi Prilly sudah antisipasi duluan.

Sebelum Ali sampai di dekatnya, Prilly segera mengambil Pel-pel'an yang tergeletak di lantai dan mengayunkannya ke arah Ali berkali-kali.

"Woi.. Woi... Prill.. Lo jangan KDRT donk" kata Ali sambil menangkis serangan Prilly.

Mendengar ucapan Ali, membuat Prilly semakin kesal. Hingga akhirnya Prilly melempar Pel-pel'an tersebut beserta gagangnya ke arah Ali.

Dannn... Goaaallll... Pel-pelan beserta gagangnya itu sukses mengenai kepala Ali.

Batin Seorang Ali

Sial.. Kepala gue jadi benjol gara-gara Prilly.

Biasanya kalo cewe gue cium, pada langsung klepek-kelepek. Malahan kejang-kejang karena saking terpesonanya.

Eh ini malah gue di lempar gagang pel. Emang cewe ajaib tuh sih Prilly.

-----------------------------------------------------------

"Eh dek, besok gue mau KKN di sebuah desa terpencil selama tiga bulan. Jadi lo baik-baik di rumah ya" kata Ricky sambil menyantap makan Malamnya.

"What.. Kenapa baru bilang sekarang? Dan lo mau ninggalin gue sama makhluk mesum ini" ucap Prilly sambil melirik Ali yang berada di depanya.

"Ya elah.. gue baru sempet ngasih tau sekarang, karena kemaren gue sibuk. Lagian bukanya lo udah biasa sama kehadiran Ali disini, kan lo jadi gak kesepian lagi" jawab Ricky enteng.

(Omg... Kak Ricky bakalan pergi. berarti gue bakalan berdua aja sama makhluk mesum ini. Masih adanya kak Ricky dirumah ini aja, dia udah sering nyosor gue. Apalagi kalo gk ada kak Ricky. Argh) gumam Prilly membatin

Kemudian Prilly sedikit melirik ke arah Ali, mencoba melihat bagaimana ekpresi muka Ali.

Benar saja, saat ini Ali sudah tersenyum Evil memandangi Prilly. Membuat Prilly menelan ludah melihatnya.

Sexiest ZombieWhere stories live. Discover now