50. star

1.4K 165 5
                                    

"Ya sudah nanti minta Mark mengantarnya nanti" Jaemin menganggukkan kepalanya. Ia pun lanjut memakan sandwich nya sebelum Mark datang menjemput. Pemuda itu bilang jika ia akan sedikit telat hari ini karena semalam ia harus lembur.

••••••

Renjun menatap bintang-bintang indah di atas sana. Mengingat semua masa lalunya. Ia berharap kedua orangtuanya bisa melihat dirinya yang sekarang bahagia bersama Jaehyun. Pikirannya melayang jauh memikirkan masa depan. Dimana suatu saat nanti Jaehyun pasti akan diam di rumah karena pekerjaannya sudah dihandle oleh anak-anak. Dan suatu saat nanti rumah ini akan sepi karena anak-anak mereka sudah memiliki keluarga mereka masing-masing.

"Mom, kenapa di luar??" Renjun menengok mendapati Jaemin yang bersandar di pintu. Sebuah senyuman terbit di bibir Renjun.

"Mommy mau menikmati suasana malam"

"Mommy rindu daddy??"

"Mana ada" elak Renjun. Padahal memang ia merindukan pria itu. Entahlah Renjun tak bisa lama-lama jauh dari Jaehyun rasanya.

"Mom, bintangnya indah"

"Iya indah"

"Adiknya Nana pasti bahagia jadi bintang, Nana mau jadi bintang juga, indah" ucap Jaemin. Ia selalu menatap bintang membayangkan adiknya yang belum sempat lahir tersenyum ke arahnya. Ingin sekali ia bertemu dengan adiknya itu.

"Nana...."

"Abaikan mom, Nana hanya mengoceh, maaf membuat mommy sedih" balas Jaemin. Renjun menggeleng. Ia hanya khawatir. Ia tak ingin kehilangan Jaemin. Ia tak sanggup kehilangan lagi. Sudah cukup ia kehilangan. Ia tak ingin lagi.

"Jangan tinggalkan mommy"

"Iya mom"

•••••••

Tak jauh berbeda dengan Renjun, Haruto yang kini menikmati kesendiriannya di mansion besar ini pun menatap langit. Melihat bintang. Bintang begitu indah malam ini. Dengan segelas bir yang menemani kesepiannya, pemuda itu duduk sembari meminum pelan bir nya. Menikmati angin sejuk tanpa atasan yang membuat angin malam begitu terasa di kulitnya.

"Aku rindu keramaian rumah ini"

"Sekarang Renjun ge bersama Jaehyun hyung, Shotaro oniichan juga bersama Sungchan hyung...." Haruto menghela nafasnya kasar.

"Huh rasanya begitu sepi" gumamnya. Kenapa juga ia harus hidup kesepian seperti ini?? Apa gunanya rumah besar dan uang berlimpah jika ia kesepian?? Semua nampak tak berarti sekarang. Semua hanyalah ambisi semata. Ambis mengembalikan kejayaan sang ayah.

"Apa aku tinggal di apartemen saja ya??" Gumam Haruto. Ia merasa mansion ini hanya penuh kenangan yang hanya membuatnya semakin merasa hampa. Semua kenangan indah itu lenyap dan menyisakan kehampaan sekarang.

"Ayah, kenapa cepat sekali meninggalkan Ruto?? Katanya mau melihat Ruto menikah" rajuknya. Kenapa justru sekarang ia berakhir sendirian??

Drrttt..... Drrttt... Drrttt....

"Halo hyung?"

"....."

"Tidak, aku tidak bertemu Jie, memangnya kenapa?"

Oh, My Sugar! [ JAEREN ]Where stories live. Discover now