9. the beginning??

3.4K 381 14
                                    

"Arigato~" ucapnya dengan menunduk. Renjun sedikit mengernyit. Suaranya.....

••••••

Renjun menahan tangan pemuda itu. Pemuda itu menengok. Matanya memerah. Sepertinya ia menahan tangisannya.

"Tunggu sebentar, boleh tunjukkan wajah mu?" Tanya Renjun hati-hati. Pemuda itu menggeleng. Ia harus cepat-cepat pergi. Bisa gawat jika ada yang mengetahui dirinya di sini. Termasuk orang di depannya. Baginya Renjun tak cukup untuk melindunginya saat ini.

"Ku mohon" tak tega. Itulah perasaan pemuda itu saat ini. Renjun dapat menangkap raut kekhawatiran yang terpancar di mata pemuda itu.

"Sudahlah mom untuk apa memohon kepadanya"

"Sebentar saja Jie"

"Ku mohon bukalah masker mu, aku berjanji akan melindungi mu jika kau dalam bahaya" ucap Renjun meyakinkan. Pemuda itu membuka maskernya. Seketika Renjun menangis.

"Ruto, gege rindu dengan mu" Renjun memeluk pemuda itu. Pemuda tampan, sangat tampan sebenarnya tapi pakaiannya lusuh.

"Kemana saja kau?? Anak nakal, gege mu mencari mu hiks" Jisung blank. Apakah ini adik dari mommynya?? Memusingkan saja. Otaknya tak mampu berfikir saat ini.

"Aku tidak bisa memberitahu gege, sekarang aku harus kabur supaya orang-orang itu tidak mengetahui keberadaan ku" jawab Haruto dengan cepat dan tegas. Dirinya terlihat kurus tapi tatapan matanya masih tajam. Benar-benar auranya mendominasi.

"Ayo ikut gege"

"Tidak, aku tidak mau Renjun ge dalam bahaya"

"Tidak, lebih bahaya lagi kau jika diluaran sana, ayo ikut gege" Haruto kalah. Ia menatap Jisung yang sedikit lebih pendek darinya. Jisung mengangguk. Baginya kesenangan Renjun yang utama saat ini. Entahlah poros dunia si bungsu Jung seolah berpusat ke Renjun seorang sekarang.

"Ayo pulang, kau harus makan dan mandi" ucap Renjun. Ia berjalan menggandeng Haruto dan Jisung. Belanjaannya?? Sudah ada karyawan supermarket yang membantunya.

••••••

"Berapa usia mu?" Jisung berpura-pura sok cool di depan Haruto. Ia tak mau kalah saing dengan Haruto. Yaaa walaupun aura Haruto benar-benar mendominasi.

"15 tahun"

"Kita seusia" seru Jisung. Haruto tak peduli.

"Apa kau masih sekolah??" Haruto mengangguk.

"Harusnya tahun ini aku lulus SHS" jawabnya. Jisung kaget. Heol! Dia bahkan baru masuk SHS tahun ini dan pemuda di depannya sudah mau lulus?! Ini bukan waktunya bercanda. Haruto mungkin ingin bercanda tapi ia tak tahu bagaimana caranya bercanda. Begitu pikir Jisung.

"Kau pasti terkejut, aku mengambil akselerasi" Jisung baru paham. Ternyata Haruto anak yang pintar. Tak terlihat dari wajah datarnya sih. Jadi Jisung tidak tau jika Haruto pintar.

"Bagaimana rasanya menjadi pintar?"

"Biasa saja"

"Kau tidak pernah dipuji?"

Oh, My Sugar! [ JAEREN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang