Dengan kata-kata yang baru saja ia lontarkan, aku semakin yakin jika dia bukan Rendra. Mana mungkin Rendra mempunyai tutur kata puitis begitu ? Kata romantis jauh dari diri Rendra.

"Its okay, kita bisa menjadi seorang sahabat. Dan darimana kamu tau bahwa janur kuning di depan rumahku ? Kami mengadakan pestanya di ballroom hotel bukan di rumah" Benar kan ? Pesta itu diadakan bukan di rumah ku maupun rumah Willy suamiku. Mungkin sebentar lagi menjadi mantan.

"Astaga naga.. itu hanya perumpaan saja Nai. Jangan-jangan kau selalu tidur saat pelajaran bahasa Indonesia" Aku menampilkan cengiran lebar di wajahku. Darimana dia tau masalaluku ? Lahir di Indonesia, Ngomong Bahasa Indonesia, Tinggal di Indonesia. Tapi pelajaran Bahasa Indonesia selalu remidi, murid Indonesia. Dan salah satu diantara mereka itu aku. Reza mengacak poniku. Dia merapikan kembali rambut-rambut berantakanku atas ulahnya itu. Ia menyampirkan beberapa helai rambut yang menutupi pandanganku kebelakang telinga. Tatapan matanya yang tajam , jatuh kepada kedua bola mataku seakan mengunciku. Hingga sebuah suara menginterupsi kami.

"Mas Reza , Kakek mencari anda" Wanita yang berusia sekitar 35 tahun itu menghampiri kami dengan nafas tersenggal-senggal.

Tanpa berniat menjawab perkataan wanita itu ,yang seperti pelayan jika dilihat dari pakaian yang ia kenakan. Reza menarik tanganku , aku hanya mampu mengekor dibelakangnya.

Reza berhenti di depan ruangan yang megah. Jika di bandingkan dengan kamar inap rumah sakit, Ini seperti ruangan VIP ah tidak VVIP lebih tepatnya.

Reza memutar knop pintu itu. Dan dibalik pintu itu, kini menampilkan sosok lelaki lansia yang cukup berumur.ditambah dengan Uban yang kini mendominasi seluruh rambutnya, dan kerutan-kerutan yang kini menghiasi wajahnya. Kesan pertama yang ku berikan untuknya adalah ia tampan. Aku bukan pecinta aki-aki, kalian tahukan aku pecinta brondong. Kakek itu memang masih tergolong tampan di usianya yang melebihi setengah Abad itu. Ada rasa yang tak biasa yang mulai kurasa saat di dekatnya. Tidak , aku tidak jatuh cinta. Mungkin jatuh hati, merasa ingin lebih dekat dengan kakek dari seseorang yang sempat ada di hatiku.

"Ada apa kek ?" Reza mendekati ranjang yang kini diduduki kakeknya. Sekilas kakek itu menatapku. Tatapan err.. membuat bulu kudukku berdiri.

"Siapa kamu ? kamu pacar Reza?" Tanyanya ketus,cuek,datar,dingin. Kurasa kata-kata itu sudah mencakup semuanya.

"Dia temanku kek, Dia sudah bersuami" Wajah kakek itu berubah. Menampilkan wajah sendu. Apa dia sedih mendengar aku sudah bersuami ? Jangan-jangan dia ah.. sudahlah aku tidak perlu membayangkan hal-hal mustahil itu.

"Tadi kudengar kamu membawa seorang wanita, kukira dia calon mu ternyata bukan" Jelas kakek tidak berantusias lagi.

"Kek.." Panggil Reza dengan nada suara bersalah.

"Kapan kamu menikah Za ? aku tidak ingin kamu hanya fokus memperhatikan ku , sedangkan urusan mu sendiri kamu tidak becus. Kakek sudah tua Za, Apa kamu tidak mau memenuhi permintaan dari keluarga kamu yang tinggal satu-satunya ini? Kamu cucuku yang masih ada Za" Jika saat ini aku sedang minum, maka aku akan tersedak. Aku kaget, jadi kedua orangtua Reza sudah meninggal ? Ya tuhan kejutan lagi. Aku tidak sedang berulang tahun, tapi mengapa hari ini engkau memberiku kejutan ?

Reza memeluk kakek, dan mengucapkan beribu kata maaf. Tak terasa air mataku menetes. Hari ini menjadi rekor ku, dimana banyak sekali aku menangis. Aku seperti menonton sebuah drama.

Tak terasa sudah seminggu aku meninggalkan rumah. Dan memulai lembaran baru di sini, di panti jompo ini. Aku semakin dekat dengan penghuni disini. Mereka sangat menyenangkan, dan sebetulnya kurang kasih sayang dari keluarganya.

Banyak cerita dari mereka. Ada yang tinggal disini karena keinginan sendiri, ada juga yang karena anaknya ingin lepas tanggung jawab. Aku tidak habis fikir , mungkin otak mereka di dengkul. Ah tidak walaupun di dengkul, setidaknya mereka masih punya otak. Ini mereka tidak punya otak dan hati. Apa mereka tidak melihat pengorbanan orang tuanya dulu? apa mata mereka buta tak melihat ketulusan orang tua yang membesarkannya? Hanya karena alasan tidak mau repot dan sibuk mereka menaruh orang tua nya disini.

My beloved Cousin (terusan)Where stories live. Discover now