20

10.2K 195 16
                                    

Maaf ya gara-gara akun ilang jadi kek gini. Semoga masih ada yang mau baca. Readers baru bisa lihat di erichacclalue maaf ga bisa tag semua alenisa27 RiskaLisaMaharani

Mataku berair mendengar penjelasan lelaki dihadapanku. Harusnya aku sadar lelaki di hadapanku ini bukan Rendra, cinta pertamaku. Saat dia berada didekatku aku tidak merasakan chemistry yang sebagaimana kurasakan saat berada di samping Rendra. Kulirik Reza , kakak kandung Rendra yang kini tengah memberiku penjelasan.

"Rendra ingin sekali mendengar jawaban dari penyataan cintanya sebelum pergi. Namun semua hanyalah rencana, Rendra tak sadarkan diri saat akan berangkat sekolah" Tanganku bergetar ,bahkan sekujur tubuhku tak bisa di gerakkan. Bagaimana dengan pengorbanan Rendra sebesar ini , aku disini hanya menyalahkan kepergiannya dulu. Sebelumnya aku belum pernah bertemu dengan Reza yang mengaku kakak kandung Rendra. Namun saat pertama bertemu aku langsung mendikte dia adalah Rendra. Wajahnya memang mirip Rendra, hanya sedikit lebih tua karena usianya memang terpaut dua tahun lebih tua dari Rendra.

"Kapan Rendra meninggal za ? kenapa kamu tidak memberitahuku sejak awal ? kenapa kamu membohongiku?" Aku memukul-mukul dada bidang Reza. Air mataku jatuh tak terurai. Mataku memerah dan sembab.

"Dengarkan aku, ini semua keinginan Rendra. Dia tidak ingin kamu bersedih mengetahui dia meninggal. Aku tidak ingin membuat kebohongan lebih banyak, aku menceritakan ini semua walau sangat pahit" Bagaimana bisa aku tidak mengetahui penyakit leukimia Rendra ? Kami bersahabatan sudah lama dan aku benar-benar tidak tahu tentang hal itu. Aku mengetahui tentang semua yang dia suka sampai dia alergi kentang. Tahu tentang band kesukaannya , bahkan aku hafal benar matanya juling saat berbohong. Tapi kenapa dengan leukimianya aku tidak tahu.

"Ini bukan lagi kenyataan pahit, bahkan aku masih belum sanggup menerimanya za. Oh iya aku tidak perlu kamu jaga. Rendra pasti akan mengerti kok" Aku bukanlah barang yang bisa di pindahkan kepemilikannya. Aku tidak ingin menahan orang yang dari awal tidak niat berada disampingku. Aku wanita dewasa, sebentar lagi menyandang gelar terhormat menjadi seorang 'ibu'. Aku bukan lagi anak kecil yang harus dijaga. Mana ada anak kecil yang bisa bikin anak kecil ?

"dengarkan aku, sebulan setelah Rendra meninggal aku menguntit kamu. Tepatnya saat kamu Wisuda sarjana. Aku merasa jatuh hati padamu. Aku ingin menjagamu bukan karena Rendra, tapi karena ini keinginan hatiku sendiri"

Benar-benar kepalaku mau pecah. Permainan apalagi ini? penyataan cinta? sungguh aku tidak bisa berfikir jernih saat ini. Apa dia tidak tau suasana hatiku yang sedang keruh? dengan mudahnya dia melontarkan satu kata berjuta rasa itu.

"Tanpa harus kujawab kau pasti tahu aku sudah punya suami. Dan aku tidak mungkin kan bersuami dua"

Aku memicingkan mataku. Sayangnya ku terlahir menjadi seorang wanita yang tak mungkin berpoligami ,kecuali dipoligami. Reza tertawa lepas sembari memegangi perutnya. Tawanya menggelegar memecah ketegangan. Aku menoleh kesamping dan kebelakang , untung saja tidak ada Lansia disini. Kupastikan mereka terkena serangan jantung dadakan mendengar tawa Reza.

"aku masih punya harga diri. Gak mungkin aku merebut istri orang lain. Kaya stok perawan udah abis aja, kalaupun habis masih banyak janda yang menggoda" Aku melotot tajam. Lalu apa maksud pernyataan yang menjurus kearah cinta itu? Baru saja dia melayangkanku ke udara dan sedetik kemudian menghempaskanku kebumi lagi. Aku tidak merasa sakit karena ucapannya yang plin-plan. Hanya saja aku sedikit tersakiti oleh permainan yang menurutnya lucu mungkin.

"Maaf kelepasan. Nai dengerin , aku memang mencintai kamu tapi itu dulu saat kamu masih menyandang status gadis. Bukan karena aku tidak mencintaimu karena kamu tidak gadis lagi. Tapi karena aku sudah tidak mempunyai kesempatan saat janur kuning melengkung didepan rumahmu." Mungkin tidak ada salahnya jika aku berteman dengan saudara dari seseorang yang sempat mengisi relung hatiku. Aku tidak menjadikan Reza sebagai pelampiasan, aku berniat tulus menjadikan Reza sebagai sahabat.

My beloved Cousin (terusan)Where stories live. Discover now