17. Dear (my)Future

103 11 1
                                    

Kalian percaya gak, tulisan ini mengendap di laptop aku dari bulan Juli 2021? Hampir 2 tahun! :'(

Cerita dikit, mumpung semangat nulis aku lagi bagus, aku jadi rajin buka-buka file lama dan draft tulisan yang tersisa di laptop. Ketika tulisan ini aku buka dan baca ulang, kayaknya part ini worth it untuk di publish.

So, hope you enjoy it!

Vote dan comment nya jangan ketinggalan dong guysss biar aku semangad lagiiii~







Timeline guide: ini jauhhh banget sebelum Enigma di mulai. cerita ini terjadi ketika Dejun dan Hanifa pertama kali banget kenal

***

Starting my new life in a little town as a medical student was such a bunch of luck and happiness. Siapa sangka, kesempatan yang hampir gue sia-siakan ini ternyata mengantarkan gue ke kehidupan masa depan yang gak pernah gue bayangkan sebelumnya.

Semua kebaruan ini, bikin gue harus memulai hari lebih awal dari biasanya. Hari ini adalah jadwal perdana gue ke kampus sebagai mahasiswa baru untuk melakukan pembekalan pra-orientasi.

Sesuai tempat yang udah disepakati sebelumnya, gue orang yang paling duluan nyampe ke sini.


Beberapa menit kemudian, barulah satu per satu anggota kelompok gue berdatangan. Kita kenalan seperti biasa, sampai akhirnya satu suara membuyarkan fokus kita ke mentor yang lagi ngasih pengarahan.

"Haduh Kak, maaf saya barusan nyasar." Orang itu ngomong sambil terengah-engah.

"Nama kamu siapa?" tanya mentor ke orang itu.

"FIB, Kak. Sastra Jerman."

Jawaban itu sontak langsung bikin kita ketawa. Kakak mentor pun langsung ngulangi lagi pertanyaannya.

"Eh, maaf. Hanifa, Kak." Setelah memperkenalkan dirinya, tanpa disuruh dia langsung duduk di tempat yang masih kosong, which is di samping gue.

Gue langsung menggeser posisi duduk biar gak terlalu berdempetan.

Karena dia orang terakhir yang datang, daftar hadir pemberian kakak mentor yang dari tadi gue pegang, gue kasih ke dia supaya dia juga ngisi data di sana.





"Oke, segitu dulu pengenalan dari kami. Kalau ada apa-apa langsung chat aja di grup ya! Jangan lupa tugasnya harus diserahkan ke tim asesor sesuai waktu yang ditentukan, oke?" Ujar salah satu mentor yang dari tadi ngejelasin teknis pelaksanaan ospek seminggu ke depan.

"Kami harap kalian mengerjakan tugasnya dengan serius, karena kalau nilainya gak sesuai batas minimal, kalian gak akan dapat sertifikat, dan sertifikat itu akan kalian butuhkan nanti menjelang ujian akhir. Kalau gak lulus, berarti kalian harus ngulang ospek tahun depan." Tambahnya lagi.

Kita sebagai maba gak ada pilihan lain selai mengiyakan dan lumayan takut dengan pressure-nya.



Setelah kakak mentornya pergi, kita masih di tempat ini dan ngobrol dengan suasana yang lebih santai.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 27, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

After EnigmaWhere stories live. Discover now