26

22 7 3
                                    

Happy reading
.
.
.


20 hari kemudian...

Reyhan di bebaskan karena tidak ada bukti yang memberatkannya. Jonathan juga menyetujui pembebasan Reyhan.  Reyhan berjalan melewati Jonathan yang tersenyum remeh padanya seolah dia berhasil melakukan apa yang dia inginkan.

“ apa menyenangkan di dalam penjara selama ini? Kau terlihat nyaman.” Ucap Jonathan sambil menatap punggung Reyhan

“ ya rasanya tidak seburuk itu jelas saya akan merasa nyaman. Setidaknya orang di penjara tidak selicik anda tuan Jonathan.” Balas Reyhan tanpa berbalik dia meninggalkan halaman kantor polisi tersebut. Jonathan yang saat ini terlihat jelas menahan amarah nya

“ kau terlalu sombong, kita lihat apa kau bisa sombong lagi dengan nama buruk mu saat ini.” geram Jonathan

Disisi lain...

Reyhan masuk ke mobilnya. Reno dan Alex sudah menunggu nya dari tadi mereka ingin menjemputnya tapi Reyhan bersikeras meminta mereka menunggu di minimarket dekat kantor polisi.

“ gue bisa jemput lo langsung kenapa nyuruh nunggu disini?.” Ucap Reno

“ males aja, gimana bukti yang waktu itu kakak suruh? Udah dapat kan?.” Reyhan

“ bukti nya ada di flashdisk ini.” Reno

Reyhan mengambil flashdisk tersebut sambil tersenyum tipis namun bagi Reno dan Alex senyuman itu sangat menyeramkan mereka sampai merasa sulit menelan ludah saat melihat senyuman Reyhan.

“ apa yang mau lo lakuin kak?.” Reno

“ nanti juga tau, tunggu aja waktu yang tepat.” Reyhan

Alex mulai melajukan mobil menuju rumah sakit.

Skip...

Reyhan membuka pintu kamar inap Reva dengan perlahan karena takut mengganggu Rey yang tertidur sambil mengegam tangan Reva.

“ dia benar-benar tidak mau melepas adik ku.” Ucap lirih Reyhan

“ dia selalu disini sejak Reva koma tidak ada seharipun dia meninggalkan Reva.” Ucap Reno yang baru saja masuk kamar inap Reva

“ apa dia tidak bekerja?.” Reyhan

“ dia kerja dari sini, setiap kami menyuruhnya pulang dia pasti selalu menjawab tidak. Katanya dia ingin Reva melihatnya saat dia bangun.” Reno

Reyhan hanya mengangguk. “ Reva sudah lama koma apa dia akan baik-baik saja?.” Reyhan

“ kami tidak tau, kami hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk saat ini.” Reno
Reyhan mendekati Reva dan mengusap lembut kepala nya.

“ cepat bangun adik ku tersayang semua orang menunggu mu apa kamu tidak kasihan pada kami hmm...” ucap lirih Reyhan sambil menatap sendu Reva

“ saat kamu bangun, kamu bisa memukul parasit yang selalu menempel padamu ini.” Lanjut Reyhan sambil menatap kesal Rey

Rey terbangun karena mendengar ucapan Reyhan. Mereka saling menatap dengan kesal.

About Reva (END) Where stories live. Discover now