09

22 11 3
                                    

Happy reading
.
.
.

Reva melangkah keluar dari kantor polisi. Sinar mentari pagi menerpa wajahnya suara bising sekitar berpadu dengan semilir angin, senyum tipis tampak di wajahnya. Reva melihat sekeliling ternyata tidak ada yang menjemputnya sama sekali, Reva tidak ingin memikirkan kejadian kemarin saat dia akan melanjutkan langkahnya tiba-tiba

Byuur....

Tubuhnya disiram dengan air seketika aroma nya sangat tidak nyaman menerpa hidung nya membuat nya menutup matanya sebentar kemudian dia melihat sosok wanita di depannya.

" Maaf, apa yang sekarang anda lakukan saat ini? Apa anda tidak melihat ada saya disini?." Tanya Reva

" Aku memang sengaja melakukan nya." Jawab nya

" Apa maksud anda? Saya bahkan tidak mengenal anda." Ujar Reva

" Aku kakak nya Mira. Kau sudah membunuh adik ku tapi kau malah bebas berkeliaran seperti ini. Apa uang mu itu bisa membungkam hukum? Aku benar-benar muak melihat orang seperti mu kau memang pantas disiram air kotor itu. Air itu sama dengan dirimu sama-sama busuk. Jika bukan karena ibu ku aku pasti akan membunuh mu dengan tangan ku sendiri, nyawa dibalas nyawa kau tau." Jawab nya

Reva tidak menjawab apapun dia hanya memandang wanita di depannya ini. Reva bisa melihat amarah dan kesedihan tersirat di mata nya. Apalagi melihat mata sembab wanita yang mengaku kakak nya Mira ini membuat Reva lebih memilih diam terbesit sedikit rasa iri dalam diri Reva saat dia melihat kakak Mira begitu menyayangi adik nya sampai-sampai tak segan untuk membunuh pembunuh adiknya, tidak seperti keluarga nya yang justru sama sekali tidak melihat nya seolah dia tidak pernah ada.

Wanita itu merasa kesal melihat Reva hanya diam tapi dia tidak ingin membuat masalah lebih banyak karena saat ini mereka masih ada di depan kantor polisi pun akhirnya memilih pergi meninggalkan Reva yang masih tetap diam. Reva memandang kepergian kakak Mira dengan tatapan yang sendu.

Tak berselang lama Reno datang dengan berlari kemudian langsung memakaikan jaket nya pada Reva. Reno memeluk erat Reva, Reva cukup terkejut dengan perilaku Reno

Plak...

" Hey.. apa yang kau lakukan ini di depan umum cepat lepaskan aku." Ujar Reva

" Awh... Kau ini. gue udah khawatir banget sama Lo kayak gini bukan nya makasih gue bisa Dateng jemput Lo, Eh.. malah masih sempet - sempet nya pukul kepala gue. Lo tuh.. ya gue ini Abang Lo hormat dikit dong ke gue, masa gue sama adik sendiri kesannya kayak ngemis kasih sayang gini." Omel Reno

" Dih.. lebay amat Lo. Lagian Lo sih lihat-lihat dong kalau mau peluk ini di depan umum woy.. entar dikira orang apaan." Ujar Reva

" Ya biarin lah lagian Lo tuh.. adik gue bukan simpanan gue." Jawab Reno

Reva memukul mulut Reno " mulut Lo kalau ngomong, simpanan-simpanan gak sudi gue jadi simpanan orang." Marah Reva

" Aduh... Tangan lo dek enteng banget kalau mukul. Ya sorry dek gue kan cuma refleks ngomong yang gue pikirin." Ujar Reno

" Btw Lo kesini sendiri?." Tanya Reva

Reno terdiam sesaat sambil menatap dalam Reva. Reno kemudian meraih tangan Reva

" Mama sama ayah lagi sibuk jadi cuma gue yang bisa kesini." Jawab Reno

About Reva (END) Where stories live. Discover now