05.

29 13 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.

Reva bangun lebih pagi semalaman dia tidak bisa tidur karena terus memikirkan perkataan Mira kemarin sebelum dia jatuh.

Reva bersiap dan bergegas turun ke meja makan belum sempat dia duduk ayah nya sudah melempar berkas di depan nya. Reva hanya diam sambil melihat ayah nya.

" Apa kau bodoh?." Teriak Sean

" Apa lagi yang kulakukan sekarang ayah?."

" Kau yang membuat presentasi itu?." Ucap Sean sambil menunjuk kertas berserakan di lantai

" Iya aku yang buat tapi semua bahan presentasi itu dari kak Reno. Apa yang salah?."

" Apa kau begitu bodoh sampai tidak bisa melihat kesalahan data proyek ini apa kau ingin membuat ku rugi besar?."

" Kenapa ayah menyalahkan ku kenapa tidak tanya kak Reno saja. Aku hanya membantu tidak lebih, aku bahkan tidak tau proyek perusahaan ayah jadi bagaimana aku tau kalau ada data yang salah."

" Kau. berani sekali bicara mu ini jika bukan karena ku kau bukan apa-apa. Semua yang kau dapat ini dariku, bisa jadi apa kau tanpa nama ku hah."

Sean hendak memukul Reva tapi dengan cepat Maya menahan Sean.

" Apa yang akan kau lakukan? Jangan memukul Reva dia sudah bilang dia tidak tau apa-apa kan." Ucap Maya dengan nada kesal

" Kau selalu saja membela anak tidak tau diri ini, Sudah lah."

Sean pergi ke kamarnya di ikuti dengan Maya yang masih berusaha menenangkan Sean. Reva hanya diam tak lama kemudian Reno datang mendekati nya.

" Dek.... Maaf gue kurang teliti pas cari bahan presentasi proyek nya." Ucap Reno sambil memegang tangan Reva

Menepis tangan nya dengan kasar " Lo yang salah dan gue yang di salahin dari dulu selalu gini kan. lain kali Lo bikin presentasi sendiri aja gue males debat sama ayah dan bikin repot mama."

" Iya maaf gue salah. Maaf juga gue gak bisa bantu belain Lo. Lo tau kan dek gue gak bisa lawan ayah."

Tertawa remeh " Lo bukan nya gak bisa lawan ayah kak, tapi Lo yang emang gak berani buat belain gue ataupun ngakuin kesalahan Lo ke ayah. Lo pengecut kak."

Reva meninggalkan Reno yang terdiam. Reno menatap kepergian adik nya itu dengan menatap sendu.

" Maafin gue dek. Gue emang pengecut, tapi semua ini gue lakuin buat jagain Lo juga, gue gak mau ayah sampai berbuat nekat ke Lo, kalau gue ngelawan ayah Lo juga yang bakal makin di benci ayah. gue gak tau kenapa ayah segitu nya ke Lo dek."

.
.
.

Reva melajukan motornya dengan kencang membiarkan angin menerpa wajahnya mencegah air matanya turun.

Skip

Rumah Reyna

Reyna diam menatap Reva yang sudah ada di depan nya.

" Ayo berangkat udah siap kan?." Ucap Reva tanpa melihat ke arah Reyna

" Bolos yuk?."

Menoleh " gila ya Lo entar ada kuis di kelas dan Lo mau bolos gitu aja."

About Reva (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang