22

21 7 14
                                    

Happy reading
.
.
.


Mobil Rey  berhenti tepat di depan rumah sakit. Dia melempar kunci mobil nya kepada satpam kemudian menggendong Reva sambil berlari masuk ke dalam rumah sakit, dia berteriak memanggil dokter.

“ dokter cepat tolong kami.” Teriak Rey

Para perawat yang mendengarnya segera mengambil brankar dan salah satu dari mereka memanggil dokter. Rey membaringkan Reva ke brankar. dia terus menggenggam tangan Reva, pandangan nya tidak terlepas dari Reva.

“ mohon tunggu di luar kami akan menangani pasien.”

Rey  terpaksa melepas genggaman tangan nya dan melihat Reva yang di bawa masuk ke ruang UGD. Rey duduk dengan lemas, dia terus memandang pintu UGD sambil terus berdoa agar Reva nya baik-baik saja.

Tak berselang lama dokter keluar, Rey berdiri dan langsung bertanya pada dokter.

“ apa dia baik-baik saja? Apa tidak ada masalah yang serius?.” Rey

“ pasien baik-baik saja, dia pingsan karena tekanan darah nya naik dan sakit lambung nya kambuh. sepertinya dia habis minum tapi belum makan. saya sarankan jaga pola makan nya dan dia harus istirahat yang cukup jika di biarkan terus, kondisi nya bisa lebih parah dari ini.”

“ baik dok, terima kasih.” Rey

“ sama-sama, kami akan memindahkan pasien ke kamar inap.”

Rey hanya mengangguk, dia pergi ke resepsionis untuk mengurus administrasi. Setelah Reva selesai di pindahkan. Rey memasuki kamar inap nya. Dengan pelan Rey menarik kursi ke samping ranjang Reva, dia menggenggam tangan Reva, dia menatap sendu Reva yang belum sadar kemudian mengarahkan tangan Reva ke pipi nya.

“ kau selalu saja terlalu keras dengan dirimu, kau membuat ku sangat takut. Takut kau akan meninggalkan ku lagi, tangan mu masih sama seperti dulu sangat hangat, gue kangen banget sama kehangatan ini.” Ucap Rey sambil memejamkan mata nya menikmati rasa hangat di tangan Reva

Drrt..drrt.. (getar ponsel Rey)

Rey  melepas genggaman tangan nya kemudian mengangkat panggilan tersebut

Call..

“ ada apa?.” Rey

“ kau dimana?.”

“ di rumah sakit.” Rey

“ kau sakit?.”

“ bukan aku tap-“ Rey

“ kalau kau tidak sakit cepatlah pulang, ayah mu ingin bicara padamu.”

“ aku akan pulang.” Rey

End call..

“ gue pulang dulu ya, gue juga perlu minta penjelasan mereka, gue udah hubungin kak Reno bentar lagi juga sampai.” Rey

Rey mencium lama kening Reva kemudian pergi dari kamar inap itu. air mata Reva jatuh tanpa permisi, sebenarnya dia sudah sadar saat Rey masuk ke kamar rawat nya tapi karena dia ingin mengetahui apa yang di lakukan Rey makanya dia pura-pura belum sadar.

About Reva (END) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن