Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HARI YANG TENANG kembali dirasakan oleh penduduk desa. Tidak ada pertanda petaka atau sesuatu yang buruk terjadi, seakan semesta memahami kedamaian adalah yang diinginkan semua orang saat ini. Kuil di bukit tempat para Ninja tinggal menimbulkan suara besi yang saling beradu.
Tak heran, karena saat ini sang Ninja pakar elemental alam sedang melatih kemampuan bela dirinya bersama sang Guru. Jari-jari lembutnya yang terbalut oleh sarung tangan hitam, melilit syal yang menjadi senjata utamanya.
Syal itu terus dia gerakkan ke arah Guru Wu dengan cepat, tapi sebagai sang Guru, dia mampu menangkal serangan (Name) dengan tepat. Hingga pada akhirnya sesi latihan selesai. Mereka saling memberikan bungkuk hormat sebagai bentuk kedamaian yang telah dimulai kembali.
"Harus aku katakan, perkembanganmu meningkat dari hari-hari sebelumnya." (Name) tersenyum senang mendengar pernyataan Guru Wu.
"Terima kasih, Guru. Aku juga tidak akan bisa seperti saat ini kalau bukan berkat Guru." Guru Wu tersenyum tipis.
(Name) berniat mengajak Guru Wu untuk minum teh sebagai kegiatan rehat sejenak, tapi niat itu ia urungkan ketika mendengar sebuah suara perempuan dengan perpaduan sistem menginterupsi mereka.
Mereka menoleh ke arah pintu dan melihat seorang perempuan yang merupakan sebuah robot menghampiri mereka.
"Ah, Pixal. Ada keperluan apa datang ke sini?" Tanya Guru Wu.
"Salam, Guru Wu. Aku mendengar ada suara senjata yang saling beradu dan aku tertarik untuk melihat apa yang sedang terjadi." Jawab Pixal, sampai netra hijaunya bertemu dengan netra coklat hazel milik (Name).
"Aku tidak pernah tahu soal anggota baru sebelumnya. Izinkan aku untuk memperkenalkan diri. Namaku Pixal." (Name) membuka topengnya dan menatap Ninroid wanita itu yang sedang tersenyum ke arahnya.
"(Name), ini adalah Pixal. Dia yang membantu kita untuk menjalankan banyak misi. 6 bulan terakhir ini, dia sedang mengerjakan beberapa kendaraan taktis untuk misi para Ninja juga membuat tempat persembunyian rahasia. Dan..." Guru Wu sedikit mendekat dan membisikkan beberapa kata di telinga (Name).
"Merupakan kekasih Zane." (Name) menutup mulutnya yang sedikit menganga dan menatap Pixal dengan senyuman yang masih setia berdiam di wajahnya.
"Senang bertemu denganmu, Pixal. Aku (Name), dan...seorang anggota baru. Ninja elemen alam." Mereka saling berjabat tangan dan melempar senyuman satu sama lain.
"Senang juga bertemu denganmu, (Name). Aku harap kita bisa menghabiskan waktu dan saling mengobrol." (Name) tersenyum hangat.
Tiba-tiba saja mereka mendengar suara ricuh dari dalam kuil. Sudah tidak heran lagi, pasti suara itu adalah ulah para Ninja. Pintu terbuka dan memperlihatkan mereka semua yang membawa banyak sekali koper serta tas ditumpuk di tengah-tengah halaman latihan kuil.
