※0. ᴮᴱᴳᴵᴺᴺᴵᴺᴳ

651 77 7
                                    

SANG SURYA mulai menampakkan dirinya di ufuk timur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SANG SURYA mulai menampakkan dirinya di ufuk timur. Cahayanya menyinari berbagai kehidupan, seolah mengajak seluruh makhluk memulai hari yang baru dengan senyum kebahagiaan. Masuk ke dalam sela-sela tirai kamar seorang gadis yang masih menikmati alam khayalan, sebelum akhirnya tersadar oleh sinar mentari yang mengusap lembut kelopak matanya.

"Sudah pagi..." Merubah posisinya menjadi duduk dan menyesuaikan pengelihatannya dengan cahaya yang masuk. Meregangkan tubuhnya untuk menghilangkan rasa pegal yang menguasai tubuh.

Berjalan ke arah jendela dan menyibak tirai yang menghalangi kaca. Melepas pengait kunci dan membuka jendelanya sehingga membuat udara segar berlomba-lomba untuk membelai jiwanya.

Tak butuh waktu lama untuk gadis itu mengukir senyum manis di wajahnya yang ayu. Bahkan semesta pun tidak berbohong dengan menambahkan sinar sang surya untuk memperindah senyuman itu.

"Baiklah, (Name). Ini adalah hari baru. Mari kita mulai dengan semangat!" Selesai bermonolog, gadis yang bernama (Name) itu pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri.

Memakai pakaian sederhana dan memerintahkan sepasang kaki itu pergi ke dapur, membuat sarapan untuk dirinya sendiri. Tinggal sendiri di sebuah rumah sederhana yang nampak nyaman, dihiasi dengan tanaman yang merambat dan juga lentera di setiap sudut.

"Aku harap pesanan hari ini lebih banyak dari kemarin." Keluar dari tempat dirinya berteduh, gadis itu mulai berjalan menelusuri jalan setapak di pedesaan.

Banyak sapaan yang saling bersahutan yang ditujukan kepadanya. Senyum manisnya dapat membuat orang lain merasakan kebahagiaan tersendiri saat melihatnya. Hingga dirinya berhenti di depan sebuah toko bunga yang berdiri dengan kokoh dan indah.

Dia memasuki bangunan itu dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling, kemudian mengambil sebuah sapu sebagai senjata untuk melawan lantai yang berselimutkan debu sambil bersenandung ria.

"Baiklah saatnya toko buka." (Name) membalik papan nama di pintu "tutup" menjadi "buka" dan tanpa menunggu waktu lama, banyak pelanggan mulai berdatangan untuk membeli berbagai tanaman hias di toko itu.

Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan tengah hari dan toko (Name) mulai sepi. Dirinya berpikir ini waktu yang pas untuknya beristirahat sejenak, sebelum akhirnya mengurungkan niatnya karena mendengar suara lonceng di pintu yang berbunyi, pertanda ada pelanggan yang masuk.

"Permisi, (Name). Maaf kalau aku mengganggu waktu istirahatmu, aku ke sini untuk membeli beberapa bunga hias." (Name) tersenyum menatap gadis muda yang memiliki surai hitam dan mengenakan pakaian Ninja Gi yang berwarna abu.

"Tidak apa-apa, Nya. Bukan masalah besar. Apa yang bisa aku bantu?"

"Ini, aku sudah mencatat semua yang aku perlukan." Nya menyerahkan selembar kertas dengan bekas tarian pena yang tertera di kertas itu.

"Ah, tentu saja. Tapi ini akan sedikit lama. Aku akan mengantarkannya ke kuil nanti." (Name) berucap setelah membaca tulisan itu.

"Benarkah? Terimakasih, ya! Oh iya, kebetulan kalau kau ingin datang ke kuil. Kau bisa bertemu dengan teman-temanku di sana."

The Nature Ninja | Ninjago x ReaderWhere stories live. Discover now