Dan setelah menarik nafas sebentar.
Lyra : "betapa aroma surgawi !"
Setelah menghabiskan satu, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memakannya lagi, dan meminta kepada pohon yang terlihat bahagia entah bagaimana setelah aku menanam bijinya dengan hati-hati di tanah.
Lalu, saat dia melengkungkan dirinya sekali lagi, kali ini aku tidak hanya mengambil buah, dan langsung menaikinya karena agak khawatir pada kayu yang mungkin patah karena mereka tidak seharusnya ditekuk hingga melengkung sampai seperti itu.
Lyra : "Bolehkah aku mengambilnya sendiri seperti ini ?"
Setelah mendapatkan persetujuan, aku langsung mengambil dan memakannya langsung saat duduk di atas dahan tanpa lupa menyimpan benih yang harus ditanam sebagai bayaran.
Lagipula, tidak ada yang gratis di dunia ini.
Bahkan jika ada, kamu tidak boleh menjadi tidak tahu diri dengan tidak membayarnya kembali. Entah bagaimana caranya, kamu setidaknya harus membayar dengan cara lain semampu yang kamu bisa.
Kenyang. Aku meminta untuk diturunkan.
Namun, entah apakah karena aku yang terlalu fokus pada makanan atau aku saja yang tidak peka pada sekitar, berbagai jenis hewan telah menungguku di bawah sana.
Dari rusa jantan dengan tanduk bercabangnya, kelinci hitam dan putih, rubah, tupai dan–
Lyra : "......... Hahaha....... Aku mungkin jelmaan dari putri disney."
Berbagai jenis burung yang hinggap di dahan pohon terdekat sedang memandangiku bersamaan.
Saking tenangnya mereka, aku mungkin tidak akan menyadari bahwa ada makhluk kecil yang sedang mengawasi dari balik dedaunan pohon.
Segera, setelah aku terpesona, makhluk kecil berwarna kuning yang entah datang dari mana terbang mendekat.
Lyra : "Kya !!!"
Dengungan dari lebah madu di samping telinga seketika membuatku gemetar ketakutan.
Tidak peduli apa, lebah adalah makhluk dengan sengatan yang menyakitkan, ketakutan saat berada didekat mereka itu bisa dibenarkan.
Namun ....
Lyra : "Ada apa denganmu ?"
Lebah itu terus berdengung tanpa henti, dan saat tanganku yang memeluk pohon hampir menamparnya, pemandangan dari satu koloni lebah yang membawa sarang madu dengan susah payah segera menarik perhatianku.
Gerakan mereka yang terus naik dan turun seperti akan jatuh begitu menyedihkan.
Melihat mereka sangat bersusah payah untuk wanita yang ketakutan dan nyaris menampar salahsatu dari mereka, benar-benar menarik simpati yang paling dari mereka yang mempunyai hati.
Meski takut dengan segerombolan lebah yang menekan tombol sirine bahaya milikku, aku terus bertahan menahan ekspresi wajah tabah saat mereka semakin mendekat untuk memberikan madu milik mereka.
Lyra : "Apakah itu untukku ?"
Dengan 'buzzz buzzzz' dari mereka yang sangat bahagia, aku pun menerima sarang madu dengan rasa malu dan terimakasih.
Malu karena hampir menyakiti lebah pertama yang ku temui, dan terimakasih karena madu adalah sesuatu yang berharga hutan ini.
Lyra : "Terimakasih kalian. Mungkin..... Mungkin aku bisa menanam berbagai jenis bunga di sekitar sarang kalian. Itupun, jika kalian berkenan."
Dan hari itu aku diajak berkeliling hutan oleh hewan-hewan disekitar.
Dari lokasi dengan tanaman yang bisa dimakan, sungai, hingga sarang dari setiap hewan yang mengikutinya.
YOU ARE READING
Trapped in the otome game world as a yokai (Slow Update)
FanfictionElle Walker, seorang wanita muda yang sedang bercosplay sebagai Elf dalam karakter game yang sedang ia promosikan, secara tiba-tiba berpindah tempat ke dalam game dating simulator yang selalu dia tunda-tunda untuk dimainkan. Elle : "Aku bahkan tidak...
Chapter 16
Start from the beginning
