Chapter 05

230 30 1
                                        

Setiap langkah yang kuambil seberat membawa 10 kg beban di kakiku, rasa cemas yang muncul di hatiku tidak bisa ku hilangkan bagaimanapun aku mencoba, rasa cemas yang bahkan tidak pernah ku rasakan saat mendatangi situs horor karena paksaan teman-teman, atau bahkan yang terburuk saat aku dihadapkan dengan kecelakaan lalulintas.

Ini adalah perasaan asing yang muncul begitu saja dan sangat terasa alami entah bagaimana, seakan-akan aku yang seperti ini adalah aku yang sesungguhnya.

Padahal aku sangat berani dan mudah menghadapi tantangan apapun yang terjadi dalam kehidupan ku ....

Lyra Syldan ....

Sebenarnya masa lalu macam apa yang telah kau lalui sampai-sampai kau menjadi sangat penakut dan mudah cemas seperti ini ?

Tidak mungkin muncul begitu saja dari ketiadaan, sesuatu yang buruk pasti pernah terjadi padamu kan ?

Tapi .... Apa itu ?

Bisakah kau tunjukkan padaku? Mungkin aku bisa membantumu.

Hideyoshi : "Tuanku, aku membawa Lyra sesuai perintah mu."

Karena melamun, aku sampai tidak menyadari bahwa kita telah sampai.

Sampai hideyoshi tiba-tiba bicara dan mengejutkan ku, dimana tubuhku secara spontan bersembunyi dibalik punggung Hideyoshi dengan panik.

Hideyoshi : "Lyra!?"

Lyra : "A..... Aku.... Maaf....."

Nobunaga : "hahahaha...... sepertinya kelinci penakut yang ku bawa sudah sangat bergantung padamu Hideyoshi......"

Mengintip dengan takut-takut dari balik punggung Hideyoshi, aku melihat lima pria di ruangan itu menatapku dengan pandangan yang berbeda-beda, dari rasa tidak suka, tertarik, menyelidik dan yang lainnya.

Hideyoshi : "Nobunaga-sama..... Ini tidak seperti yang anda pikirkan!!!"

Nobunaga : "Sudahlah..... kerja bagus telah membawanya Hideyoshi. Sekarang..... Kalian berdua, masuklah."

Hideyoshi : "Baik!"

Lyra : "...... Um......"

Hideyoshi : "Sudah ku katakan, kamu tidak perlu takut."

Aku tidak takut .... Justru sebaliknya, aku malah merasa tertarik untuk melihat apa yang diinginkan oleh Nobunaga, tapi tubuh ini lah yang dengan seenaknya memutuskan sediri apa yang ingin dilakukannya.

Lyra : "Aku tahu....."

Setelah semua orang termasuk aku sudah duduk di tempat yang sudah disiapkan, dimana aku sangat tidak puas dengan posisi yang sudah ditetapkan ini, maksudku .... Bagaimana bisa aku merasa nyaman jika aku berada tepat di samping Nobunaga yang terus menatapku dengan mata panas sepanjang waktu.

Oh .... Salah .... Sebenarnya bukan hanya Nobunaga yang membuatku merasa tidak nyaman, melainkan semua tatapan yang langsung mengarah kepada ku lah yang membuat ku merasa sangat buruk.

Setidaknya coba lakukan itu dengan lebih hati-hati, dan jangan menatapku secara langsung dan terang-terangan begitu !!!

Nobunaga : "Apakah telinga mu memang selalu menunjukkan perasaan mu seperti itu?"

Lyra : "A...... Apa?"

Nobunaga : "Mereka terkulai seperti anjing yang sedih"

Telingaku ?

Apakah itu ?

Alma : "Apakah kamu sedih?"

Lyra : "Tidak...... Aku tidak......"

Trapped in the otome game world as a yokai (Slow Update)Where stories live. Discover now