Dia Zaira

1.5K 34 1
                                    

"Za, kemaren Rendi kenapa lo tolak sih?"

Zaira masih tengah sibuk meneguk es jeruk miliknya mengabaikan pertanyaan demi pertanyaan yang di lontarkan sahabatnya.

"Za woy, gue nanya dari tadi ga di jawab-jawab" Sebal Citra karena sedari tadi ia diabaikan.

"Dah gausah didengerin Za" Ujar Maya.

Zaira menoleh kearah Citra disampingnya lalu tersenyum menatap sahabat nya satu ini.

"Dan janganlah kamu mendekati Zina, Zina itu sungguh suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk. Qur'an Surah Al-Isra ayat 32." Jelas Zaira.

Citra pun langsung tertegun mendengar penuturan yang Zaira berikan. Ia langsung meneguk salivanya dengan kasar.

"Mampus lo, skakmat kan lo" Sindir Maya karena melihat wajah Citra yang memerah karena malu.

"Tapi kan May, gue kesel aja udah ribuan cowok Zaira tolak bahkan Rendi siswa paling ganteng disekolah ini aja dia tolak, lah gue? Satu aja kagak ada" Ungkap Citra sebenarnya ia sedikit iri dengan sahabat satunya ini.

"Itu tandanya Allah masih sayang sama kamu Cit" Ucap Zaira.

Zaira Fatih Aqila gadis berhijab yang selalu didambakan oleh kaum Adam di sekolahnya itu dikarenakan kecantikan dan keanggunan nya. Banyak siswa yang mengejarnya namun Zaira tolak mentah-mentah. Bukannya sok jual mahal sih, ia selalu mengingat sang pencipta agar tidak terjerumus dari lubang berdosa tersebut.

"Tuh dengerin ama satu ukhti ini"

"Iya deh"

Mereka pun melanjutkan makan di kantin sekolahnya nya itu dan tak lama kemudian terdengar pekikan keras seorang gadis dari arah belakang Zaira.

"ZAIRA!!"

"Emm, mak lampir dateng" Ucap Maya sembari mengaduk es teh miliknya.

Zaira pun menoleh kearah gadis yang meneriakinya.

"Bisa ga sih suara toa lo itu dikecilin" Peringat Citra pada gadis tadi.

"Ga, Bisa" Ucap gadis itu seraya menetralkan pernapasan nya.

"Kenapa Lil?" Tanya Zaira setelah melihat Lila panik.

"Eeh, Rend, Rendi berantem sama Dio" Ucap Lila sembari memegangi dadanya.

"Terus hubungan nya sama Zaira apa weh" Ucap Maya dan diangguki Citra.

"Udah kita langsung kesana, Lila dimana tempat mereka berantem?" Tanya Zaira sedikit panik.

"Dikelas 12 IPS 1" Jawab Lila dan diangguki oleh Zaira.

Zaira dan Lila pun bergegas menuju tempat perkelahian Rendi dengan Dio sedangkan Citra dan Maya masih menggerutu kesal mengingat makanan mereka masih banyak, tapi tak mau ketinggalan adegan ekstrem mau tidak mau Citra dan Maya mengikuti Zaira dari belakang.

Tak berselang lama mereka pun sampai dikelas 12 IPS 1 dan terlihat banyak murid-murid sudah berkumpul disana dan terdapat Rendi sedang memukuli Dio. Zaira pun bergegas melerai pertikaian mereka.

"RENDI, DIO! Kalian berhenti!" Peringat Zaira mencoba melerai pertikaian dua remaja tersebut.

Rendi yang melihat keberadaan Zaira langsung ia memberhentikan pukulannya kepada Dio.

"Sekalinya bucin udah bucin deh" Bisik Citra pada Maya.

"Diem!"

Rendi menatap tajam Dio dan memperingati nya.
"SEKALI LAGI LO SENTUH ADEK GUE, HABIS LO!" Ancam Rendi pada Dio. Sedangkan Dio ia masih tersungkur sembari memegangi bibirnya yang sedikit berdarah.

Azzam (On Going) Onde as histórias ganham vida. Descobre agora