Bab 4 - Pukulan Penuh Gairah

6 4 0
                                    

Andri Pov

    "Brakkk,"

"Kenapa ini terjadi?, Aku memukul seseorang dengan tanganku sendiri?, Perasaan apa ini?" Kata - kata yang muncul di pikiranku.

Aku hampir tidak bisa mempercayai tanganku, aku memukulnya, ini adalah kali pertama aku memukul Matthew tetapi aku tidak merasa menyesal sedikitpun. Matthew hanya terdiam kaget setelah menerima pukulanku. Ia memadangku membatu dengan raut wajah yang merah menyala seakan amarah sebantar lagi akan meledak - ledak. Alex dan Will hanya berdiri diam ternganga melihat teman mereka, atau mungkin bos mereka. Mata Matthew merah menyala seakan ia tengah mengumpulkan amarahnya.

Sementara, bocah kurus jakung yang di hampiri Matthew tadi melangkah menuju keluar kelas dengan pelan - pelan, agar tidak menciptakan suara. Sementara itu, teman - teman Matthew, Will dan Alex berusaha membujuk Matthew agar pergi dari tempat tersebut dengan menepuk - nepukan bahu Matthew. Namun, tatapan Matthew tidak pernah lepas dariku, mengabaikan mereka semua. Satu - persatu, datanglah murid - murid yang menghampiri kelasku dengan penasaran. Mereka melihat dari luar kelas, menyaksikanku dan Matthew. Tatapan Matthew semakin lama semakin tajam menatap geram kepadaku. Tangannya tergenggam semakin erat hingga otot - otot ditangannya terlihat.

Aku tidak menyangka mengapa aku melakukan hal ini?, Aku hanya ingin hidup tanpa menjadi pusat perhatian, tapi mengapa ini terjadi. Melihat hal ini tentu akan menjadi tontonan yang menarik bagi mereka semua yang berada di luar kelas. Tangan Matthew terangkat dengan perlahan, menuju kearahku. Aku tidak terkejut karena aku sudah menduganya, ini akan terjadi. Namun, entah ada apa dengan kepalaku, rasanya ingin ku ayun kepalaku ini kebelakang, membuatku terhindar dari pukulan Matthew yang terbilang cukup berat saat itu. Dengan cepat aku menyandung kakinya, membuat dirinya terjatuh, lalu tanganku tiba - tiba sangat gatal, ingin memukuli seseorang. Perkelahian sudah tak dapat dihindari lagi, suara bising dari pukulan dan teriakan Matthew yang kesakitan membuat suasana menjadi ramai. Ditambah dengan sorak sorai mereka yang berada di luar kelas. Aku masih terus menghajar Muka Matthew merasa sangat puas telah melakukan hal tersebut. Will dan Alex yang melihat itu tidak berani ikut campur dengan ku dan Matthew, mereka lalu berlari keluar kelas entah pergi kemana, melarikan diri mungkin?, Tetapi aku tetap berfokus untuk memukuli Matthew yang sekarang hampir melemah.

Tak selang lama, terdengar suara deru keras seorang pria membuat satu ruangan menggema dengan suaranya.

    "Hentikan ini!!"

Aku yang mendengar itu menghentikan pukulanku, dan menatap kearah suara tersebut. Terlihat seorang pria pendek dan sedikit gemuk dengan rambut hitam mengkilapnya yang rapi berdiri di depan Andri, yang tak lain tak bukan ialah kepala sekolah. Aku terkejut lalu akhirnya berdiri melepaskan Matthew yang saat ini sudah agak sekarat. Wajah marah dan jengkel tertampang jelas dimuka sang pria tua yang pendek dan gemuk dengan rambut hitam mengkilapnya yang rapi tersebut. Matthew masih tetap terbaring di lantai meringik kesakitan, terlihat luka lebam yang menghiasi wajah gentle nya tersebut.

    "Andri, aku tidak pernah menduga kau akan melakukan ini...." Kata Sang kepala sekolah dengan tatapan tajam dan sinis menatap tak percaya kepada ku.

    "...Ikutlah denganku, Andri," Lanjutnya.

Aku pun dengan berat hati mengikuti Kepala sekolah itu dari belakang sambil menengok kearah Matthew yang saat ini tengah di angkat oleh anggota PMS sekolah di atas tandu milik sekolah.

★★★

Author Pov

Seorang Wanita kurus berambut pirang ikal diikat kebelakang, berhidung bengkok dengan manik hijau zamrud dimatanya berpekaian jas layaknya orang kantoran yang tengah asik duduk di kursi kantor miliknya dan tengah sibuk menatap layar komputernya. Tetapi, keasyikan itu berubah ketika dering telepon berbunyi di ponsel miliknya. Ia mengambil ponsel tersebut dengan santai sambil tangan kiri yang satunya lagi masih menempel di keyboard komputer miliknya.
  
    "Halo, bu..."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

What's Happened?Where stories live. Discover now