Bab 3 - Wanita Yang Malang

8 4 0
                                    

Author Pov

Budi memposisikan dirinya duduk silang diatas lantai tanah rumah miliknya tanpa alas sedikitpun di bawahnya. Dia menutup matanya dan memfokuskan dirinya seolah sedang bermeditasi.

"Aku butuh bantuanmu, nak!." Sesak Budi entah kepada siapa ia berbicara.

Tak lama tiba - tiba muncul suara perempuan yang merespon apa yang dikatakan oleh Budi.

"Pak Budi, kau kah itu?" Suara itu menyambut gembira kedatangan Budi.

★★★

Andri berjalan cepat ke arah luar kantor. Di belakang terdapat Seila yang masih belum menyerah untuk mengejar Andri.

"Ndri, Andri," Seru Seila.

Pikiran Andri sangat kacau hingga membuatnya tidak bisa berkata apapun kepada sahabatnya itu. Dia membuka pintu mobil secepat kilat, namun kecepatannya tidak sebanding dengan kecepatan Seila. Seila menggenggam erat tangan Andri berniat mencoba menghentikannya.

"Andri, kita adalah teman kan, kau harus berkata jujur kepadaku apa yang sebenarnya terjadi?" Desak Seila yang berpikir bahwa itu akan berhasil.

Namun, tidak seperti yang diduga Seila. Andri membentak Seila dengan begitu garangnya.

"Lepaskan tanganku!!" Teriaknya dengan menampakkan wajah memerah menatap tajam Seila.

Seila terkejut mendengar itu, bahwa ini adalah pertama kalinya Andri membentaknya. Ia dengan perasaan putus asa lalu melepaskan lengan Andri seolah membiarkannya pergi begitu saja. Andri yang terbakar api emosi itu memasuki mobilnya dan menutupnya dengan sangat kencang.

"Brakkk"

Suara itu membuat Seila nampak terkaget - kaget. Ia hanya bisa menyaksikan mobil Andri berjalan pergi dari tempat itu.

Perasaannya Kacau, di tambah dengan panas matahari yang terik berada tepat di atasnya membuat nya semakin kacau lagi. Ia membelokkan mobilnya dan menuju rumah Jovan.

★★★

Setibanya di rumah Jovan, Andri keluar dari mobilnya dan memasuki rumah Jovan yang terdapat banyak sekali garis polisi yang menempel di dinding permukaan. Saat masuk ke rumah, ia mendapati ruangan yang kosong tidak ada apapun disana. Andri berjalan mengelilingi semua bagian rumah dan kamar tempat mayat Jovan itu tergeletak. Suasana mencekam tetap membekas saat Andri memasukinya. Tiba - tiba sebuah suara mengejutkan Andri.

"Tok tok"

Suara itu ternyata berasal dari ketukan kaca. Seramnya lagi tidak apa siapa - siapa kecuali Andri. Lalu tiba - tiba di kaca itu tertulis sebuah kalimat dengan sendirinya bagaikan film horror.

"YANG KAU TAHU AKAN SEGERA MEMBUNUHMU"

Tulisan itu di tulis menggunakan noda merah. Kalimat itu membuat Andri kebingungan. Lalu tiba - tiba bisikkan suara seorang wanita mulai terdengar membuat telinganya bergetar.

"Tolong akuuuu"

Suara itu berkali - kali muncul tanpa henti. Andri menutup lubang telinganya sambil pasrah. Suara itu membuat dirinya kewalahan dan melemah yang akhirnya berujung pingsan.

What's Happened?Where stories live. Discover now