6. Good Nite

7 3 0
                                    

Lisa mengusap wajahnya dengan kasar, apa yang di takutkannya benar terjadi. Hari ini, dia akan melangsungkan pernikahan dengan Jennie, seorang gadis bermata kucing dengan pipi chuby pilihan kakaknya.

Pernikahan tidak terjadi di negaranya, melainkan di belanda. Jisso sudah mengatur serta mempersiapkan semuanya dengan sangat matang. Kedatangan Lisa dan Jennie ke negara kincir angin ini hanya untuk melangsungkan pernikahan tanpa melakukan persiapan apapun. Semua sudah tertata dengan rapi.

Lisa menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan kasar. Dia melirik Jennie yang berada di dekatnya. Sama seperti Lisa, Jennie pun tampak gugup. Keduanya sama-sama belum siap untuk melangkah ke hal sejauh ini.

Tapi mereka bisa apa? Bukankah menolak pun percuma?

"Kamu udah siap?"

"Lo udah siap?"

Ucap Lisa dan Jennie secara bersamaan. Rasa gugup sangat terlihat nyata dari keduanya.

Rose dan Jisoo datang menghampiri Lisa dan Jennie yang berdiri kaku di depan kamar sebuah hotel mewah di belanda.

"Kalian udah siap?" Tanya Jisoo memastikan. "Ganteng banget adik, kakak" puji Jisoo seraya mengusap sayang pipi Lisa.

"Tauk ah" Lisa membuang muka.

Jisoo terkekeh. "Masih ngambek rupanya" ucap jisoo. "Kamu udah siap, ji?" Jisoo mengalihkan pandangannya pada Jennie.

Jennie menarik napas. "Siap gak siap, tapi ini pasti terjadi, kan?" Pertanyaan Jennie membuat Jisoo merasa bersalah. Jennie yang membaca perubahan di wajah Jisoo segera bicara. "Tapi, apapun akan aku lakukan untuk kesehatan papa" jennie meraih tangan Jisoo dan menggenggamnya. "Makasih ya, kak. Sudah menerima dan memperlakukan aku dengan sangat baik" lanjut Jennie dan memeluk Jisso.

"Kamu dan Lisa akan selalu menjadi adik kesayangan kakak" balas Jisoo seraya mengusap sayang punggung Jennie. Setitik cairan bening menetes di pipi Jennie.

"Jangan nangis, make-up nya luntur, mahal nih" cletuk Lisa sembari mengusap air mata Jennie. Mendapat perhatian kecil dari Lisa membuat hati Jennie menghangat.

"Sebelum kalian resmi menjadi pasangan, kakak udah gak mau lagi denger kamu panggil Jennie dengan kata 'lo gue'!" Ucap Jisoo.

Lisa merengut. "Terus aku harus panggil dia apa? Baby? Honey buny sweety atau sayang?" Tanya Lisa.

"Sepertinya Honey panggilan yang sangat pas untuk Jennie"

"Kak! Aku cuma bercanda, ga serius!" Tepis Lisa sambil misuh-misuh.

"Dan untuk kamu, jenn. Kamu bisa panggil anak nakal ini, honey, atau Baby mungkin?"

Seketika mata Jennie membulat. Dia gak percaya ini, ternyata, selain hari ini mereka akan menyandang status yang berbeda, panggilannya pada Lisa pun akan ikut berbeda. "I-iya, kak" gugup Jennie.

Jisoo tersenyum lebar. "Manis banget sih kalian" ucap Jisoo sembari mencubit gemas pipi Lisa dan Jennie bergantian.

_________________

"Eh, kamu mau ngapain?" Seru Jennie, dia menutup matanya dengan telapak tangan saat tangan Lisa membuka kancing kemejanya.

"Mao ganti baju lah, panas. Gak nyaman" sahut Lisa cuek seraya melepaskan kancing kemejanya.

"Jangan di sini, di kamar mandi sana" omel Jennie.

"Ih, ribet banget si lo" Lisa menyadari sesuatu. "Kamu maksudnya" ralat Lisa.

"Gak usah di paksain, di sini gak ada kak jisu" balas Jennie, mengerti ketakutan Lisa.

Lisa menggaruk tengkuknya, semua masih terasa aneh, ah tidak, bahkan sangat aneh. Malam ini, dia dan Jennie adalah sepasang kekasih, ah bukan, ah, entalah apa namanya itu, tapi yang jelas, Jennie adalah pasangannya yang sah saat ini, dan Lisa mempunyai kewajiban baru, menjaga serta melindungi Jennie.

L & J (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang