04

183 41 19
                                    

Belajarlah dari bulu ketek! Walaupun selalu kehimpit, tapi tetap tegar bertahan dan terus tumbuh.

Walaupun bengkok dikit.
.
.
.
Happy reading....

Reymond, cowok itu kini sedang berjalan seorang diri dikoridor sekolah. Keempat temannya sudah pergi terlebih dahulu kewarung Abah. Ia memang menyuruh teman-temanya untuk pergi terlebih dahulu, karna ada urusan dengan panggilan alam yang harus membawanya ke wc untuk melepaskan hajat.

"Njay! Ada siketos galak, samperin ah." Ucap Reymond berlari kecil menghampiri Gea yang sedang berjalan sendiri sembari membawa beberapa tumpukan buku ditangannya.

"Ehem." Reymond berdehem ketika sudah berada disamping Gea, Membuat gadis itu melirik sekilas kearahnya.

"Sini, gue bantuin bawa." Tawar Reymond hendak mengambil sebagian buku dari tangan Gea.

"Nggak perlu. Gue bisa sendiri." Tolak Gea.

"Yah, padahalkan gue ikhlas mau bantuinnya." Reymond sok sedih. Menarik kembali tangannya.

Gea tersenyum terpaksa, melihat kearah Reymond. "Nggak butuh. Tapi...thanks udah nawarin." Ucapnya mempercepat langkahnya. Males juga ngobrol sama titisan syaitonn.

"Serius nih, nggak mau dibantuin? Entar nyesel loh?"

"Nggak akan!" Ketus Gea.

"Yakin nggak mau? Berat loh itu?"

"B aja."

"Yakin? Ntar kalau lo jatuh gimana?"

"Nggak."

"Tapi...gue nggak tega liatnya. Masa ada cewe butuh bantuan, nggak gue bantuin?"

Gea menghentikan langkahnya, menatap cowok yang sedari tadi nyerocos tidak jelas disampingnya. "Ya udah, nih bawa!" Ucapnya seraya menyerahkan tumpukan buku ditangannya.

Bukannya menggapai buku yang di sodorkan oleh Gea, Reymond nampak berfikir sambil menatap Gea lama.

"Ck! Buruan! Tangan gue pegel." Gea mulai emosi dengan Reymond. Cowok itu sedari tadi hanya menatap Gea tanpa sedikitpun memperdulikan tangan Gea yang sudah pegal karna menahan tumpukan buku .

Reymond tersenyum, dengan tangan yang mengelus pelan perutnya. "Emhh... nggak jadi. Gue laper, mau kekantin." Reymond pergi begitu saja, tidak lupa ia menampilkan ekspresi yang sangat menjengkelkan bagi Gea.

Lah trus tadi ngapain maksa pen bantuin!?

Php banget lo setan!

Gea menghela nafas panjang. "Sabar Gea! Sabar. Astaghfirullah ya Allah ya Robbi. Kuatkan hambamu menghadapi titisan setan satu ini."

-RAOVIN-

"Eh, sayang aku." Ucap Refail duduk sambil mengelus pelan kepala Serly yang tengah duduk dikantin sekolah.

Serly menatap Refail, gadis itu tersenyum manis, "hay." Balasnya.

Tangan Refail masih setia mengelus kepala Serly, "lanjutin makannya." Perintah Refail, pasalnya Serly memang sedang makan, namun berhenti ketika Refail dan kawan-kawan datang.

RAOVIN Where stories live. Discover now