01.

543 88 47
                                    

Kenapa zombie kalau nyerang suka rame-rame?

Karna kalau sendiri, itu namanya zomblo! Kayak yang baca🙊
.
.
.

Happy reading........

Seorang siswi dengan almameter berjalan santai dikoridor sekolah, gadis itu melangkahkan kakinya menuju kelas 11 ips 3.

Belum sempat sampai dikelas ips 3, langkahnya berhenti. Memperhatikan satu persatu siswa yang sedang asyik nongkrong didepan kelasnya. Mata lentik gadis itu tertuju dengan seragam para siswa.
Ada yang mengeluarkan baju, ada yang tidak memakai dasi, ada yang tidak mengancing seragamnya, ada yang hanya memakai baju hitam polos tanpa seragam serta ada pula yang mengikat dasi dikepalanya.

Melihat pemandangan kacau didepannya, sontak membuat gadis itu geram sendiri, mulutnya sudah bersiap-siap menyemburkan lava panas. Jalannya juga ia percepat.

"Kalian semua pelajar atau preman pasar? Kalau mau gaya-gayaan bukan disini tempatnya!" Semburnya dengan nada tinggi, sambil berdecak pinggang.

"Widih widih, kenape nih, baru dateng udah marah-marah?" Cowok yang semula jongkok itu kemudian berdiri dihadapan Gea.

Bukannya menjawab Gea malah balik bertanya, "seragam lo mana? Pake!" Titahnya.

Belum sempat cowok itu menjawab, Gea kembali berbicara, " ini juga, apa-apaan coba dasi diikat dikepala." Ucapnya menunjuk cowok yang mengikat dasi dikepalanya.

"Biar keren." Jawab cowok itu sambil nyengir kuda. Tangannya sudah mencopot dasi dikepalanya, dan memasangnya kembali kekerah seragamnya.

"Kalau mau keren harus rapi, nggak kayak gini! Kek preman kampung!" Cibir Gea sinis.

"Pedes amat neng mulutnya." Jawab cowok itu dengan mengusap pelan dadanya.

"Lo, kancing seragamnya lo. Dan lo, lo, lo dan lo masukin baju!" Ucapnya menunjuk satu persatu cowok bermasalah yang ada didepannya.

"Masuukin! Gue itung sampe tiga, kalau nggak.." belum sempat Gea melanjutkan ucapannya, cowo dengan nametag REYMOND Bagaskara memotong ucapannya.

"Lo gue cium." Candannya yang sontak membuat Gea menatap sinis kearahnya. Ia mengulum senyum. "Becanda gue. Mulut lo sih, gerak mulu. Kek minta dicium." Lanjutnya

"Lo yang kemaren kepilih jadi ketos kan?" cowok itu bertanya. Tapi tak dibalas oleh Gea. Melainkan temanya yang menjawab. "Nah iya bro! Dia ketos baru itu."

"Ketos baru rupanya." Celetuk salah satu cowok.

"Cantik sih, sayang galak." Sahut cowok lain lagi.

Gea menarik nafasnya dalam, "rapiin seragam kalian atau ikut sama gue ke ruang BK." Ucapnya berusaha menetralkan emosi.

"Ngancem nih ceritanya?" Sahut cowok bernametag Reymond, cowok itu melangkahkan kakinya mendekati Gea, berdiri tepat didepan Gea serta tak luput cowok itu menatap intens kearah Gea.

"Iya! Satu lagi, lo Reymond Bagaskara kan?" Gea balas menatap cowok itu, tak lupa tangannya ia silangkan didepan dada.

"Bukan gue."

"Trus ini apa?" Ucap Gea menunjukkan Nametag Cowok itu. Yang malah hanya dibalas kedikan bahu oleh cowok yang Gea tahu bernama Reymond.

"Ck..temen lo yang dua mana?"

"Kenapa emang? Suka loh sama temen gue?"

"Lo kalau gue nanya, jawab! Bukannya malah nanya balik!" Protes Gea kembali emosi.

Cowok itu dengan santai memasukkan kedua tangannya disaku celana sambil berucap, "serah gue lah! Mulut-mulut gue!"

"Ish nyebelin banget sih loh." Tak mau berhadapan lagi dengan cowok didepan ini, Gea mengalikan pandanganya menatap cowok yang sedari tadi sibuk merapikan rambutnya.

"Bisa panggilin Refail marques sama Kenan Sebastian?"

"Loh kok kita?" Bukan cowok tadi yang menjawab, tapi cowok yang tadi mengikat dasi dikepalanya.

"Iya, perasaan gue nggak buat salah?" Sahut cowok disebelahnya.

"Reymond Bagaskara, Refail Marques dan Kenan Sebastian. Cowok yang merasa namanya gue sebut, ikut gue sekarang keruang BK!" Putus Gea, tidak ingin berlama-lama disana.

"Ruang Bk? Perasaan kita nggak salah apa-apa?" Sanggah Rafail.

"Nggak salah? Trus tadi pagi yang telat trus manjat tembok belakang. Itu siapa? Kembaran lo? Atau setan yang cosplay jadi lo?" Tutur Gea skat mat.

"si Bara sama Satria kagak?" Tanya Refail.

"Lah sih tai! Yang telat kan lo bertiga, kenapa malah bawa-bawa gue sama Bara!" Protes Satria tak terima, pasalnya memang Satria dan Bara berangkat tepat waktu.

Refail berdecak," nggak setia kawan lo!"

"Sorry! Gue lagi males dihukum." Ucap Satria santai.

Gea berdecih, "nggak usah banyak drama bisa?" Ucapnya menatap malas segerombolan cowok berandal didepanya.

"Buruan! Bu Siko udah nungu!" Gea melangkahkan kakinya menuntun ketiga cowok itu untuk mengikutinya.

"Ck. Iya-iya"

Gea Glozia, siswi kelas 11 ipa 1, yang hari ini merupakan hari pertamanya menjabat sebagai ketua osis di SMA Widiantara. Dan alasan mengapa Gea harus melangkah kan kakinya kekelas Ips untuk pertama kalinya, karna perintah dari sang guru kiler, ibu Siko. Kalian pasti bertanya-tanya, mengapa Gea baru pertama kali menginjak kelas ips, padahal ia sudah sekolah disana satu tahun? Jawabannya karna Gea malas berurusan dengan para murid berandal, ia juga hanya sibuk menghabiskan hari-harinya dengan sibuk belajar dikelas dan perpustakaan saat jam istirahat. Gadis itu juga tidak suka kepo atau bergaul bersama tukang gosip.
Saking tidak keponya, Gea bahkan tidak mengenal semua kakak kelas serta teman seangkatannya, apalagi anak kelas sepuluh yang baru berapa minggu sekolah.

Kalau boleh jujur, Gea sebenarnya tidak mau ikut pemilihan osis, karna Gea tau, pasti hari-harinya akan disibukkan menghadapi para pemberontak sekolah. Tapi mau bagaimana, guru-guru dan temannya menyuruhnya ikut pemilihan osis. Tapi jujur, Gea itu orangnya galak. Sedari SMP dia selalu ditunjuk menjadi bendahara yang tugasnya menangih seperti rentenir. Niat hati ingin fokus belajar, tapi lagi lagi dirinya ditunjuk ikut pemilihan osis dengan iming-iming nilai plus.

.
.
.
.
.
Terimakasih sudah mampir dicerita ini, jangan lupa untuk klik bintang, komen, share serta follow agar tidak ketinggalan dengan ceritanya.

See you next part........

Maapkan kalau gaje 🗿

RAOVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang