02

280 77 24
                                    

Happy reading.....
.
.
.

'orang ganteng mah bebas!'

~Raovin~

"Lo kenapa Ge?" Tanya Ziva kepada sahabatnya yang terlihat sedang menahan kesal.

"Gue lagi kesel!" Jawab Gea mendudukkan bokongnya dikursi.

Ziva mengkerutkan keningnya, "kesel kenapa?"

"Tuh! Anak ips, nyebelin banget!"

"Astaga Ge, lo kan udah tau anak IPSnya nakal-nakal semua." Ujar Ziva menatap Gea.

Gea berdecak, "makanya gue tuh males banget jadi ketos gini! Lo sih yang nyaranin gue ke bu Sastri." Keluh Gea, pasalnya memang Ziva yang merekomendasikan Gea ke bu Sastri. Serta menghasut teman-temannya untuk memilih Gea. Tapi jujur, Gea memang yang paling cocok menempati untuk menempati posisi ketos, karna dia berprestasi, pemberani, serta kesayangan para guru.

"Hehehe,,, karna lo yang paling cocok." Ucapnya dengan kekehan.

"Dih.."

"Pagi, anak-anak." Sapa bu Rena masuk kedalam kelas.

"Pagi, buk!" Jawab mereka serempak.

Pagi itu mereka melaksanakan pembelajaran seperti biasanya.

Tak terasa bel pertanda istirahat sudah berbunyi. Membuat heboh seisi kelas.

"Kantin yok Ge! Laper...." Ucap Ziva memegang perutnya yang bunyi.

"Sabar Zi." Gea merapikan buku-bukunya.

Disisi lain.

"Alhamdulillah ya Allah! Akhirnya bel!" Seru Kenan dengan lantang.

"Hooh! Tau aja nih perut gue udah keroncong dari tadi." Timpal Rafail.

Reymond mengiyakan kedua temanya itu, " iya njir! Cacingnya pada ngedugem ini." Ucapnya berdiri melangkahkan kakinya menuju pintu.

"Kantin yok!" Ajaknya diiyakan oleh keempat temannya.

-RAOVIN-

Saat ini Gea dan Ziva sedang berada dikantin. Bukan hanya Gea dan Ziva, ada juga Lena dan Freya yang semeja dengannya.

"Astaga Fre! Pelan-pelan dong makannya. Muncrat kemana-mana nih kuahnya." Protes Ziva membersihkan tangannya yang terkena cipratan kuah bakso milik Freya.

"Eh sorry Va, nggak sengaja gue." Timpalnya cengengesan.

"Iya nih! Sih Freya kebiasaan, kalau makan kek orang kesurupan." Sahut Lena heran dengan Freya.

"Nggak ada feminim-feminimnya jadi cewek." Sambungan Ziva.

"Keknya si Freya emang cowo deh, cuman bersembunyi dibalik wajah dan tubuh seorang wanita."lanjut Lena.

Terlihat Freya sudah mengerucutksn bibirnya, mengapa teman-temannya ini suka sekali memprotes dirinya? Padahal kan Freya memang begini dari lahir.

Gea tersenyum melihat teman-teman yang sering kali menasehati Freya yang tomboy.

"Ya udah sih, Freya kan nyamannya gitu." Kini Gea ikut menimpali.

RAOVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang