3.1 ➖ Rapat lagi

208 38 0
                                    

Alfa berkali-kali melirik ke arah Aluna yang berada di sebelahnya, dan itu ia lakukan hingga lebih dari sepuluh kali.

Aluna menyadari itu namun memilih untuk diam, namun apa daya fokusnya tiba-tiba saja terganggu ketika Alfa bukan lagi meliriknya tapi beralih menatapnya secara terang-terangan.

"Papan tulisnya gak ada di muka gue." Ucapnya pelan.

Namun Alfa masih tak mengalihkan tatapannya, Aluna yang jengah pun menghela napas dan membalas tatapan Alfa.

"Apa?"

Alfa masih diam, matanya menatap lurus netra Aluna.

"Gak jelas."

Aluna pun kembali menatap papan tulis mengabaikan Alfa dengan segala tingkahnya yang sulit untuk dipahami.

Bel yang di tunggu-tunggu pun berbunyi.

Alika yang duduknya hanya terpisah dua meja dari Aluna pun bersuara. "Lun, kantin gak?"

"Duluan aja gue mau ngerjain ini." Aluna menunjuk buku dengan sampul bertuliskan tes skolastik & kognitif.

"Belajar mulu, mau nitip gak?"

"Nitip.. apa aja deh."

"Lah gimana?"

"Ga tau gue bingung."

"Batagor? Bakso bakar? Cilok? Nasgor? Mie ayam? Nasi ayam? Seblak? Soto? Siomay? Cilung? Lo mau apa?"

"Buset spg lo? Gue nasgor aja deh."

"Duitnya?" Alika mengulurkan tangannya meminta uang.

"Pake duit lo dulu, gue gak ada uang pecah."

"Lah gue juga udah abis untuk bayar kas tadi ampe lunas, sebagai bendahara gue harus mencontohkan yang baik."

"Ya gimana dong? Ini duit gue cepek anjir ntar lo lama nunggu kembaliannya."

"Pake duit gua." Alfa memberikan duitnya pada Alika.

"Mau nitip lo? Gak ya, males gue sate langganan lo rame bisa bisa ngantri keburu bel bunyi."

"Berisik amat bebek, itu untuk bayar nasgornya Aluna."

"Lah?"

"Gak usah." Aluna menggelengkan kepalanya.

"Apaan sih orang gua mau bantuin, katanya gak ada duit pecah."

"Makasih bantuannya, tapi sorry gue ga butuh ambil lagi duit lo."

"Lah orang di bantuin."

"Gue gak butuh, gue gak mau ngutang sama lo."

"Lah yaudah ambil anggap aja gua lagi traktir elu."

"Ck, ambil gak."

"Enggak."

Alika menggaruk tengkuknya. "Ribet amat lo berdua jangan sampe gue kawinin disini, udah pake duit Alfa dulu kelamaan."

Setelah Alika pergi Aluna pun menatap Alfa dengan tatapan tajamnya.

"Ayo temuin bu Via."

"Gua ketua, lu wakilnya." Potong Alfa ketika Aluna baru saja ingin membuka mulutnya, ia tau gadis itu akan menolak dan menyuruhnya untuk pergi sendiri.

"Yaudah ayo." Aluna bangkit dari duduknya di ikuti Alfa.

Ketika tiba keduanya kompak saling menatap satu sama lain.

"Ketuk."

"Elu."

"Lo ketua, gue wakilnya." Sarkas Aluna membalikkan ucapan Alfa tadi.

[2] 𝗔𝗟𝗣𝗛𝗔 𝗩𝗦 𝗟𝗨𝗡𝗔  ➕ Haruto - Wonyoungजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें