[17]. Menyematkan Cincin di Jari Manis

5.1K 1K 309
                                    

Hai, apa kabar hari ini? 😁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai, apa kabar hari ini? 😁

Maafkan baru up. Dari kemarin lagi nggak enak badan karena sakit tenggorokan. Mungkin gara-gara kebanyakan minum es. 🥲

Btw, makasih atas bom yang kalian kirim ke lapak komentar. Sampai gosong lapaknya. 🤣🤣

Happy reading! 🥳

Jangan lupa kiriman, bom, petasan, kembang api, dan cintanya lagi sampai membara. Biar Mas Tama makin gencar merapal mantra, "Aku mau kamu." Khusus buat Mbak Cha. 🤣

Vote jangan lupa, ya.

Terima kasih. 🥰🤗

====🏖🏖🏖====

Riana:Apa kabar, Mbak?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Riana:
Apa kabar, Mbak?

Riana:
Mbak udah ketemu Mas Rama di Bali?

Riana:
Dia belum pulang sejak pamit mau ke Bali. Tolong bilang ke dia untuk segera pulang.

Riana:
Makasih, Mbak. Dan selamat atas lamarannya. Semoga lancar sampai pelaminan. Maaf untuk semuanya, Mbak.

**

Acara itu tepat diselenggarakan pada malam Minggu, di rumah Sri Asih dan Yatno, pasangan tanpa anak. Risa mengenalnya sebagai Bude Sri dan Pakde Yatno yang dulu dengan baik hati membuka diri menerimanya bersama balita 4 tahun, Riana. Bude Sri perempuan yang sangat baik, keibuan, dan penyayang. Sayang, sifat keibuannya hanya sebatas anugrah tanpa titipan yang bisa melengkapi rumah tangganya. Berkali-kali mengandung selalu gugur.

Kedatangan Risa dan Riana jelas memeriahkan rumah yang sepi. Bude Sri gembira dan penuh welas asih menyambut keduanya. Dan hari ini, perempuan dan laki-laki yang rambutnya mulai memutih secara menyeluruh itu semakin bahagia karena sebentar lagi, Risa yang semula terlihat malang sejak pernikahan sang adik, akan segera menemukan tambatan hatinya.

SuddenlyWhere stories live. Discover now