1. Happy Birthday Lisa

44 4 0
                                    

Tepat di jam dua belas malam, seseorang membuka pintu dengan gerakan halus, khawatir akan membangunkan si pemilik kamar.

Perlahan orang itu naik ke atas tempat tidur adik perempuan satu-satunya yang tengah tertidur pulas dengan posisi tidur yang sulit di jelaskan. Entahlah, itu gaya tidur macam apa, yang jelas, itu sangat aneh. Sang kakak tersenyum sembari menggelengkan kepalanya melihat gaya tidur adik kesayangannya.

Dia mendekatkan wajahnya, tangannya mangusap sayang pipi adiknya. Lalu...

"Happy Birthday, lisa!!!" Teriaknya tepat di dekat telinga Lisa.

Sontak Lisa membuka matanya. Dia langsung duduk dari tidurnya. "Ada apa?!" Serunya kaget.

Sang kakak tertawa lebar. "Happy Birthday, sayang" ucap sang kakak seraya mencium pipi adik kesayangannya.

Lisa menghembuskan napas lega. Jantungnya hampir copot mendapat kejutan yang benar-benar sangat mengejutkannya itu. Gimana gak kaget, orang lagi tidur, ada yang teriak. Untung aja jantungnya masih aman.

"Happy Birthday adik kesayangan, kakak...." ucap kakaknya lagi sembari memeluk adik kesayangannya dengan erat. "Jadi anak baik, yah. Kakak sayang banget sama kamu.." bisiknya seperti menahan tangis. Tangannya mengusap rambut belakang Lisa.

Lisa tersenyum, perlahan dia melepaskan pelukan sang kakak. "Kak, aku udah gede" Lisa mengusap air mata yang menetes di pipi kakaknya. "Aku udah dua puluh empat tahun sekarang. Udah bukan anak kecil lagi. Gak usah khawatirin aku terus, yah..." ucap Lisa dengan nada bicara yang sangat lembut.

"Mau sedewasa apapun kamu, kamu akan tetap menjadi adik kecil yang akan terus kakak jaga..." balas sang kakak. Bibirnya tersenyum namun air mata terus menetes di pipinya.

"Jangan nangis, ih. Aku gak suka liat kak jisu nangis..." Lisa menggelengkan kepalanya, lalu menarik tubuh kakaknya ke dalam pelukannya.

__________

LISA POV.

Perempuan yang berada dalam pelukanku tersenyum, dia mendongakan wajahnya. jemarinya mengusap pipiku. Ketulusan selalu terpancar nyata dari tatap matanya. Dia selalu memberikan semua cintanya untuku. Dia adalah kakak tersayangku. Percayalah, aku akan rela melakukan apapun untuk mencetak senyum di bibirnya.

Bahkan, jika aku harus mengorbankan nyawaku untuk membuatnya bahagia, aku akan dengan sangat senang hati memberikannya. Membawakan kebahagiaan untuknya.

Dia adalah kakak tersayangku, kak jisoo (jisu). Dan aku lebih senang memanggilnya dengan sebutan kak jichu, panggilan sayangku untuknya.

Kak jisu tidak pernah melupakan hari ulang tahunku, yang bahkan aku sendiripun sering tidak mengingatnya, lupa.

Bagiku, hari ulang tahun bukanlah sesuatu yang penting untuk di ingat apalagi di rayakan. Tapi tidak dengan kak jisu, setiap tahun, dia akan selalu mengucapkan hari lahirku tepat di jam dua belas malam, seperti malam ini.

"Mana kadonya?" Aku menadahkan tanganku, meminta kado dari kak jisu.

Kak jisu melepaskan pelukannya. "Ada, di luar" ucapnya seraya mencubit gemas pipiku.

"Tumben, biasanya juga langsung ada di depan mata aku kadonya" ucapku.

Kak jisu tersenyum. "Kali ini beda. Mau liat sekarang?"

Aku yang penasaran, langsung mengangguk mengiyakan. Kak jisu menarik tanganku. Kami turun dari tempat tidur dan keluar meninggalkan kamarku.

"Mobil baru lagi atau motor baru, nih?" Tanyaku. Karna sudah beberapa tahun ini kak jisu selalu memberikanku kado berupa mobil atau motor yang sedang aku incar sebelumnya. Dia selalu tau apa yang aku inginkan.

L & J (Jenlisa)Where stories live. Discover now