Cleansing Ceremony

49 15 0
                                    


Pada akhirnya tidak ada yang bisa Luella lakukan untuk melawan. Ibunya terlalu berkuasa untuk mengerahkan pelayan agar menahannya. Pelayan di rumah ini juga sangat banyak, jumlahnya berkali lipat dari asisten di rumahnya di dunia nyata. Luella memilih menyerah dan mendengarkan semua cerita dari Eryna. Tentang kerajaan Ragrea, Pangeran Lionel dan Eadric, dua kakak beradik kebanggaan keluarga kerajaan serta teman baiknya, Xanth.

Selama menunggu, pendeta yang dipanggil pun datang. Luella tidak bisa mendengar dengan jelas, tetapi pendeta itu mengatakan kalau melihat tanda-tanda kerasukan dan merekomendasikan upacara pembersihkan untuk mengusir roh jahat.

"Saya dengar acara pembersihkan itu sangat menyakitkan," bisik Eryna.

Entah gadis ini terlalu jujur atau hanya menakuti-nakuti Luella saja. Namun, apa pun tujuannya sekarang Eryna mendapatkannya. Luella benar-benar ketakutan.

"Ibu, kurasa aku tidak ingin melakukannya," kata Luella tiba-tiba. Dia memotong obrolan antara ibunya dan Pendeta Persley.

"Tidak, Sayang. Harus dilakukan. Tolong, lakukan segera upacara, Tuan Presley!" pinta ibunya.

"Baiklah, Madam. Kita akan lakukan segera setelah pendeta muda semuanya sampai di sini."

"Terima kasih."

Luella lagi-lagi dibungkam dan tidak punya pilihan. Dengan banyaknya pelayan di kamarnya, dia tidak bisa melarikan diri. Dia juga tidak bisa berpura-pura pingsan apalagi berpura-pura mati. Luella hanya bisa duduk di ranjang dan berdiam diri sambil menguping pembicaraan ibunya dengan pendeta tua yang mirip kepala sekolah sihir terkenal yangada di film-film.

Tidak lama kemudian, ruangannya kembali terbuka. Beberapa orang masuk ke dalam ruangan. Mereka memakai pakai berwarna putih panjang dengan corak perak. Pakaian mereka sama dari ujung kepala sampai ujung kaki. Selain bentuk wajah, warna rambut dan warna mata, semuanya hampir serupa.

"Nah, berhubung mereka sudah datang maka kita bisa mulai upcaranya, Madam."

"Silakan, Tuan. Apa pun yang Anda butuhkan, kami akan sediakan."

Madam Elsher menggerakkan kepala dengan gerakan pelan, tetapi semua pelayan yang semula ada di dekat Luella mulai bergerak menjauh. Pendeta-pendeta muda yang tadi datang langsung mengelilingi ranjang Luella.

"Kalian mau ngapain?" tanyanya.

Namun, tidak satupun menjawab pertanyaannya. Mereka baru bereaksi ketika Luella hendak turun dari tempat tidurnya. Salah satu dari mereka menahan Luella dan mencegahnya untuk pergi.

"Lepas!" kata Luella nyaris membentak. Namun, orang itu bergeming. "Lepaskan aku!"

"Sayang, tenanglah. Upcaranya tidak akan lama kok."

"Tapi—"

"Kamu akan selamat, Pendeta Persley sangat ahli mengusir setan."

"Tapi, Bu. Aku enggak kerasukan," tukas Luella cepat.

"Sudah diam saja!"

"Tapi, Bu—"

"Wahai Roh jahat!!!" Suara Pendeta Persley tiba-tiba menggelegar memecah keributan.

Suara itu membuat Luella langsung terdiam. Sebaliknya ibunya terlihat lega. Mungkin karena upacara ini dipimpin oleh Pendeta Persley, seorang pengusir setan terkenal yang telah melakukan banyak pembersihan yang berhasil di masa lalu. Ibunya mungkin berpikir mereka mendapatkan layanan dari seorang profesional yang terampil dan merasa yakin bahwa putrinya akan diselamatkan.

Upacara dimulai dengan suara Pendeta Persley yang menggelegar memenuhi udara saat dia berbicara tentang kuasa Tuhan dan perlunya mengusir kejahatan dari tengah-tengah mereka. Luella hanya bisa menggigit bibir sementara jantungnya berdebar-debar. Dia bahkan baru dua hari ada di tempat ini, tetapi kejadian di dunia aneh ini benar-benar sulit dinalar. Belum sempat beradaptasi, dirinya malah harus mengikuti upacara pengusiran roh jahat. Benar-benar konyol.

Escape from Fairy TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang