•07•

31 5 9
                                    

1700+ kata. chap terpanjang yang pernah aku ketik😄
vote dan komen. selamat membaca🕺🏿
.
.
.

Sudah terhitung 5 hari Zean menjauhi Bara. Di campus pun Zean menyueki Bara sampai membuat teman sekelasnya keheranan, termasuk Toma dan Ai. Jujur, Zean sedikit rindu dengan kejahilan Bara. Dikiiit saja. Ga banyak kok.

Kemarin Zean hampir saja luluh saat Bara memberikannya baso dengan surat yang berisi kata-kata manis ala temannya itu. Tapi dia tetep teguh pada pendiriannya. Ia mau tau perjuangan Bara untuk meluluhkan hatinya lagi. Zean masih menyimpan sedikit harapan pada Bara.

Sekarang Zean sedang memetik senar gitar listrik diatas kasur apartnya. Ia memainkan Somewhere Only We Know - Keane. Lagu itu mengisahkan tentang kesedihan seorang pria yang membutuhkan kekasihnya untuk dijadikan sandaran hidupnya. Dia ingin membawa sang kekasih pergi ke suatu tempat yang hanya diketahui oleh mereka berdua saja. Menurutnya lagu tersebut sangat cocok untuk dirinya. [bisa galau juga ni uke]

Ia masih kesal dengan perkataan Bara beberapa hari yang lalu. Dan yang bikin tambah kesal, hatinya yang selalu dengan mudah luluh karena perkataan manis temannya itu.

Tanpa sadar, air matanya turun. Cuma sedikit kok. Zean kan anak kuat.

Ternyata selama ini Bara cuma iseng. Salah dirinya yang terlalu berharap lebih. Salah Bara juga yang selalu mudah meluluhkan hatinya dan membuatnya melayang sampai ke istana monster yang punya gudang emas, trus ditendang sama Jack trus jatuh dari kacang ajaibnya.

[apasih aku?]

Zean menatap gitar listrik yang masih dipegangnya. Ia jadi membayangkan kalau gitar itu adalah Bara. Rasanya dia ingin membanting brutal gitar tersebut. Tetapi niatnya ia enyahkan dari pikirannya. Ia masih mensyukuri gitar listrik tersebut berada ditangannya karena dia selalu mengidam-idamkannya. Yaaa walaupun, pemberian dari teman brengseknya.

'ting'

Notif dari hp membuat lamunan Zean buyar.

Ai centil😚

Yan.
Gua didepan pintu kamar lu.
bukain buru.

Tanpa membalas pesan temannya, Zean segera menghapus sisa air mata yang tadi belum sempat ia usap. Ia membuka pintunya dan hampir mengumpat saat tiba-tiba kepala Ai muncul dari balik pintu. Ternyata Ai bersama Toma yang ditangannya membawa plastik yang jika dilihat berisi jajanan.

"Kalian ngapain kesini?" tanya Zean setelah menyuruh mereka berdua masuk dan duduk dikarpet berbulu tebal yang berada di ruang tamu

Ai yang mendengar pertanyaan Zean pun memutar bola matanya malas. "Kita juga temen lo selain Bara, btw."

"To the point aja. Gue lagi males."

"Lagi males apa lagi galau?" goda Toma

"Apansi Tom. Nyebelin tau ga."

"Maap, ilah. Nih makan es krim dulu dah. Keburu cair ntar." Toma menyodorkan rasa vanilla coklat ke Bara dan rasa matcha ke Ai. Ia sendiri memakan rasa oreo.

"Niatnya sih, mau hibur lu." itu kata Ai

"Buat?" Ai geram mendengar ucapan Zean

"Lo marahan sama Bara. Kita juga yang kena imbasnya. Lo diemin Bara, kita kena juga. Sebagai teman, kita mau hibur lo biar ga dicuekin terus. Kan Bara yang ada masalah sama lo. Masa kita juga kena?" Toma mengangguk membenarkan ucapan Ai

"Hufft.. sorry udah cuekin lo bedua. Gue ga ada maksud. Cuma.. butuh waktu sendiri aja. and thanks buat kalian yang berusaha untuk hibur gue. Gue sayang lo bedua."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang