•02•

51 11 13
                                    

vote dan komen. selamat membaca🕺🏿
.
.
.

"BARA ANZENG, BABIK, MONYED, KELEDAI, KECOAK, KUDANIL, KAMVING!!" Zean berkoar-koar sambil melempar bantal ke arah Bara, ini mereka udah balik ke kamar apartemen nya si Zean.

"Aduh sakit yan." Bara menahan lengan Zean yang hendak memukulinya lagi

"YA LO GA BILANG KALO ADA JODOH-JODOHAN BEGINI!"

"Ya.. maaf yan,  gua juga ngiranya bakal bebas dari perjodohan konyol itu."

"Tau gitu gue tolak aja tawaran lu, biar rasa tuh nikah sama orang ga di kenal." mendengar perkataan Zean membuat Bara mendengus pelan

"Yang penting tuh gitar lu dapetin juga." Bara menunjuk gitar listrik menggunakan ujung dagunya yang berada di atas kasur yang sudah menjadi hak milik Zean

" Bara menunjuk gitar listrik menggunakan ujung dagunya yang berada di atas kasur yang sudah menjadi hak milik Zean

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hehe.. makasih Bara kambingkuuu, jadi makin cingtah nih abang." Zean mengedipkan sebelah matanya genit membuat Bara merinding

"Idih, muka lu gada gantengnya begitu manggil-manggil diri sendiri abang." Zean mengerutkan keningnya dan mengerucutkan bibirnya lagi-lagi tanpa sadar.

Bara yang melihat ekspresi dari wajah Zean hanya terpaku di tempat.
Lalu beberapa detik setelahnya dia memalingkan mukanya.

"Jangan begitu." ucap Bara yang tiba-tiba

"Ha? Apan njrot, gue ga ngapa-ngapain."

'Sial, gua kenapa sih? Kok jantung gua ngedugem gini?' Bara merutuki dirinya sendiri

"Bara! Lu mah kebiasaan, bengong teross."

"A-apan sih, Sono lu bersihin make up lu dulu sono." usir Bara

"Ngusir lo? Fine." [mulai deh drama queennya😒]

'Ctak'

Bara jitak kepala Zean, gemes dia tuh sama temennya yang suka banget nge drama gajelas.

"SAKIT BARANJING!"

Ya gitulah. Akhirnya mereka malah kejar-kejaran di kamar dan Zean melupakan tujuan utamanya tadi buat bersihin make up-nya.

♂️♀️♂️


"Bar, gue takut ketauan nih.." Bara menoleh ke arah Zean yang baru selesai membersihkan make-up di wajahnya

"Tenang aja. Gua udah urus biodata palsu lu kok."

"Bar, lo niat banget anjerere?!"

"Iyalah, ini tuh butuh pengorbanan besar dan biaya besar. Gua ga mau ntar perjuangan kita sia-sia."

"Najis alay."

"Dih. Beneran ini yan."

"Iyain aja deh gue mah."

.

.

.

"Yan."

"Hm."

"Yan."

"Hm."

"Lyra."

"Apasiii Bara ee?!"

"Hehehe." Zean menatap kesal Bara yang malah nyengir tidak bersoda

"Ish, ga usah manggil-manggil gue lagi lu."

"Jalan-jalan ayo." Zean menoleh ke arah Bara

"Kok tiba-tiba?"

"Ga mau? Yaudah."

"Gue nanya Baraaa. Kalo lu serius gue mau hehe."

"Beneran ini. Dari tadi kita diem-diem doang di kamar lu gini, mending jalan-jalan."

"Ya sok atuh, kita mau kemana emang?"

"Jalan-jalan aja ayo." Bara menarik pelan lengan Zean yang lagi baringan di kasur

"Ga jelas tujuan lu."

"Gpp, yang penting jalan-jalan nya sama lu." Bara tersenyum lembut ke arah Zean

"Apasi." Zean memalingkan wajahnya yang memanas

"salting lu?" goda Bara yang melihat semburat merah di wajah temannya itu

"APASI AH! SONO JALAN SENDIRI. GA MOOD GUE JALAN SAMA LO!" Bara menahan tangan Zean yang hendak baring di kasur

"Bercanda Zean Lyra. Lagian kok muka lu merah sih gua bilang gitu ahaha."

Zean menatap sengit ke arah Bara.
Ga tau aja Bara kalo temannya itu udah lama suka sama Bara. [diem-diem aja ya ges🤧] Iya, jadi Zean itu udah suka Bara dari awal SMA dan ternyata mereka satu campus juga. Mereka pernah sekelas di saat SMA, dan menjadi teman dekat. Sayangnya Zean malah jatuh hati ke Bara karena perlakuan-perlakuan kecil Bara yang emang bisa dibilang seperti perlakuan cowo ke cewenya. Tapi Zean kaget sekaligus senang saat Bara mengajak dirinya menjadi pacar boong-boongan Bara. Apalagi ortu Bara ngerestuin hubungan ugal-ugalan mereka yang taunya kalo Zean itu cewe aka Zena. Gapapa, yang penting mereka bisa makin dekat, itu yang ada dipikiran Zean waktu Nerima tawaran Bara.

"Lu marah?" Bara menatap Zean sendu

"..."

"Kalo emang lu ga mau jalan-jalan yaudah. Gua temenin lu seharian ya." Zean lagi-lagi terpikat senyum manis yang di lontarkan Bara

"Ga usah. Lu jalan-jalan aja, bosen kan?"

"Tapi lu ga mau."

"Iya iya gue ikut lu." Bara memasang senyum kemenangan yang dibalas tatapan malas Zean

♂️♀️♂️

Mereka jalan naik motornya Zean, soalnya Bara bawanya mobil pas ke apartemen Zean. Yang nyetir si Bara dan Zean yang dibelakang.

Lagipula mereka cuma mau jalan-jalan cari angin, ga perlu pakai mobil segala kan?

"Bara, mau kemana sih? Muter-muter mulu dari tadi."

"Lu maunya kemana?"

"Terserah."

"Terserah cuma ada di kosakata cewe yan." Zean memukul agak kencang bahu Bara yang dibalas tawa kencang temannya yang mengudara

"Mau kemana jadinya?"

"Kemanapun asal ada gulali." Bara terkekeh mendengar jawaban Zean

"Masih blom ganti jajanan kesukaan lo? Gigi aman kan?"

"Bangsat lu ah. Gini-gini gue juga rawat gigi gue baik-baik ya."

"Takut aja gitu ompong. Kan lu ga lucu lagi ntar." Bara tertawa kencang sedangkan wajah Zean diam-diam memanas di belakang tubuh Bara

Lucu? Apa selama ini Bara menganggap dirinya lucu? Avv.
Bara kambing emang. Ga kuat hatinya Zean tuh, walaupun Zean tau Bara pasti ga tau kalo dirinya lagi salting brutal.

tbc

lanjut ntar aja ini mah🤧
jalan-jalan kemana yaa enaknya??
makasih vote nya🕊️

Crazy RelationshipWhere stories live. Discover now