Di antara rintik yang ngerimkan sejak dalam tetesnya.
Aku mencoba menghantarkan hangat.
Di antara jari-jemarimu yang aku genggam erat.Kau hendak bertanya di sela gigimu yang bergemeltuk menahan dingin.
Tentang apa yang aku lakukan sebagai ucapan terima kasihku pada tuhan.
Atas rinai yang memberi kehidupan pada bumi yang kering kerontang.Setiap tetes yang menghujami bumi.
Menjadi larik-larik puisi syukur atas apa yang di beri.
Termasuk kesempatan yang telah berikan semesta.
Untuk kita saling mengenal rasa yang tumbuh subur dalam dada.Akhirnya, di setiap degup jantung yang berdetak.
Kita saling menharap untuk bisa trus bersama.
أنت تقرأ
Diksi Rapuh
الشعرDalam perjalanan literer ini, diksi rapuh terhampar di halaman-halaman buku, menari di antara reruntuhan makna dan harmoni. Seperti benang halus yang menghubungkan kata-kata, ia membangun citra keindahan yang rapuh di mata semesta. Kelembutan dan ke...