Chap 8

217 9 0
                                    

pagi yang cerah dengan kejutan-kejutan yang tak terduga, contoh nya apa yang sekarang sedang lili alami.
"gua kaya nya suka sama lu". kalimat itu tiba-tiba saja keluar dari mulut sang ketos.

"HAH?". jawab lili dengan nada terkejut yang membuat orang-orang di kantin pun ikut terkejut.

"u be my girlfriend?". ucap marvin yang semakin membuat lili kebingungan.

"lu kenapa kak? kepala lu sakit?". bisik lili pada marvin.

"engga, gua serius". lili mendengar itu tentu saja hanya bisa terdiam.

"oke gua anggap lu mau, mulai sekarang lu punya gua". ucap marvin sambil mengelus kepala lili, lalu pergi dari tempat itu.

"hey hey hey gua ga salah liat kan ini". ucap rara sahabat nya itu. Lili merasakan panas pada mukanya dia tidak tahu perasaan macam apa ini.

"woi muka lu merah banget buset hahhha". ejek rara, lili pun sontak menutup wajah nya itu dengan kedua tangannya lalu berlari meninggal kan rara.

lili terus berlari tanpa melihat sekitar hingga akhir nya dia tidak sengaja menabrak pak anto.
"aduh sakit". ucap lili sambil mengusap-usap jidat nya yang terbentur pada dada milik pak anto, ga salah itu pasti sakit soal nya pak anto mempunyai badan yang cukup besar dan gagah.

"kamu kenapa lari-lari". ucap pak anto.

"hehehe maaf pak saya kebelet jadi buru-buru". jawab lili.

"gawat, yaudah sana muka mu udah merah banget pasti udah di ujung ya". jawab pak anto tanpa dosa.

"hah?, hahahha hahahha iyaa permisi pak". lili pun pergi meninggalkan pak anto, dia pun masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci diri nya di dalam.

"sial sial sial, lu kenapa li anjirrr". gerutu lili.

di sisi lain marvin yang tidak biasa nya berpatroli di wilayah sekolah, sekarang dia berpatroli menemani caca.
"ca lu suka sendirian kalau lagi patroli"?. tanya marvin.

"iya, tapi kadang lili temenin aku". jawab nya. marvin pun hanya menganggukan kepalanya.

ketika caca dan marvin berada di belakang sekolah mereka melihat ada sekumpulan siswa yang berusaha untuk memanjat dinding sekolah.

"hey ngapain kalian". ucap marvin, sekumpulan siswa itu pun terkejut karena biasanya marvin tidak ikut patroli jadi mereka aman-aman saja.

"eh pak ketos hehehehe ini mau pada maba--l awww". ucap salah satu siswa namun belum selesai bicara dia malah kenal pukul temannya.

"ayo balik ke kelas lu pada". ucap marvin.

"lah bacot amat ni bocah". ucap salah satu siswa di sana, marvin yang mendengar itu pun hanya menaikan halis nya sebelah dan menatap siswa itu.

"lu cari mati ya anj, dia marvin cuy lu mau di buat nya masuk ke ruang UGD". bisik temannya.

"hah oh dia marvin itu yang pukul bos kita?". jawab nya.

"iya anj lu baru tau".

teringat kejadian di lapangan siswa itu pun langsung menjadi ciyut.
"sorry sorry gua ga bermaksud, sekarang kita ke kls ko. ayo anj ayo". semua siswa itu pun pergi dan mengurungkan diri untuk mabal dari sekolah.

"kaya nya mereka takut sama kamu". ucap caca.

"engga, mereka takut sama lu". marvin pun pergi melanjutkan patroli dengan caca.

di sepanjang jalan caca terus mencuri-curi pandangan, dalam hati nya berkata ("andai aja kmu tau alasan aku nyalonin jadi waketos").
termenung dalam lamunan nya caca tidak sadar dia hampir saja menabrak tiang bendera. marvin dengan sigap merangkul pinggang caca agar tidak menabrak tiang tersebut.

"lu kalau lagi jalan jangan ngelamun bahaya". ucap marvin sedikit nada marah. hati caca bergetar dia gak salah kan marvin merangkul pinggang nya, rasanya kaya akwarjfjdnsjnd susah untuk di jelaskan.

"woi masih ngelamun". marvin pun menepuk pipi caca.

"eh eh maaf maaf". wajah caca memerah, marvin yang melihat itu pun berkata "ca lu kepanasan ya? yaudah lu istirahat aja biar gua yang patroli".

"iya maaf ya jadi patroli sendirian". jawab caca, karena dia tidak bisa berlama-lama di dekat marvin caca pun memutuskan untuk masuk kelas kalau tidak bisa-bisa dia mati di buat salting oleh marvin.

jam pulang sekolah pun tiba, lili melihat seorang laki-laki yang tidak asing bagi nya dan benar saja laki-laki itu melambaikan tangannya dan berteriak memanggil lili.
"woi li sini". ucap laki-laki itu yang tidak lain adalah saga, lili pun pergi menghampirinya.

"lu ngapain di sini". tanya lili pada saga.

"jemput lu, ayo naik". ucap saga, saat lili dan saga asik mengobrol terlihat di gerbang sekolah sang ketos yang sedang memperhatikan gadis nya itu, tidak berlama-lama marvin pun menghampiri mereka.

"cewe gua gak mau jadi ga usah lu paksa". tiba-tiba saja marvin berada tepat di belakang lili sambil merangkul pinggang gadis nya itu.

"tunggu apa lu bilang?, cewe lu?". ucap saga sambil menatap marvin.

"iya cewe gua".

"li beneran? kok lu mau?". ucap saga.

"euuu udah gua mau pulang udah lapar, ayo". ucap lili lalu menarik tangan marvin dan pergi meninggalkan saga.

"si anj gua di tinggalin sendirian".

"lu ko bisa kenal tu cowo?". tanya marvin.

"dia temen SD-SMP makannya gua tau". jawab lili, marvin pun diam tidak melanjut kan perjalanannya.

"ko malah diem? lu gak mau anter gua pulang?". jawab lili, marvin pun menatap lili lalu tiba-tiba saja dia menarik lili dan memeluknya.

"jadi lu nerima gua jadi cowo lu?". ucap marvin, lili pun tidak menjawab nya dia hanya diam.

"lu masih bingung?, ini tiba-tiba kan buat lu?, ga papa jalanin aja kaya gini biar lu bisa kenal gua lebih dalam begitu pun sebaliknya". ucap marvin seraya memeluk gadis nya dengan penuh kasih sayang.

"kak gua lapar". ucap lili di tengah suasana yang tidak mendukung.

"heum?hahaha yaudah ayo kita cari makan". ucap marvin dengan senyuman manis di bibir nya.

mereka berdua pun pergi untuk mencari makan terlebih dahulu, setelah selesai marvin pun baru mengantar lili pulang ke rumah nya.

"makasih udah traktir gua makan hehehe". ucap lili.

"iya, mulai sekarang kalau butuh apa-apa lu bilang aja sama gua". ucap marvin

"heum ko bisa gitu?".

"udah sekarang masuk rumah terus jangan lupa mandi dulu". ucap marvin seraya mengelus kepala gadis itu, lili pun masuk ke dalam rumahnya sedang kan marvin dia pulang ke apartemen milik nya karena terlalu mls untuk bertemu dengan ayah nya.

ada yang bertanya-tanya dari mana marvin mendapat apartemen itu?, tentu hadiah ulang tahun dari ibunya dia mendapatkan itu melalui mbak yang ada di rumah nya, ibu nya memberikan hadiah itu sedari marvin masih kecil. Ibunya memberikan itu pun sebagai kenangan perpisahan.







Bad Ketos [ On Going ]Where stories live. Discover now