Chap 7

268 9 0
                                    

lili pun sampai di tempat di mana marvin berada, dia sudah melihat marvin yang sedang duduk dan merenung sendirian di sana. lili pun tiba-tiba berfikir akan ide jahil nya dia berniat untuk mengejut kan marvin.

"okey siap-siap aja lu kak". bisik nya lalu dengan langkah perlahan dia mulai mendekati marvin, namun belum juga dia berhasil mengejut kan marvin lili malah terkejut dengan apa yang marvin lakukan.

marvin menarik tangan lili yang berada tepat di belakangnya lalu memeluk gadis kecil itu dengan sangat erat. lili pun hanya bisa terdiam dia begitu terkejut dengan apa yang sedang di lakukan ketos ini.

"woy lu ngapain lepasin". lili berusaha melepaskan pelukan marvin, namun marvin malah semakin mengeratkan pelukannya.

"pls biarin kaya gini dulu, gua mohon". mendengar kalimat yang di keluarkan dari mulut marvin lili merasa ada yang aneh, dia merasa kalau marvin sedang tidak baik-baik saja. lili pun mau tidak mau membiarkannya.

"lu kalau mau nangis tinggal nangis aja jangan sok kuat". ucap lili sambil mengusap punggung marvin.

"gua pengen banget ketemu mamah, gua kangen banget sama mamah". air mata marvin tidak bisa di bendung lagi, kali ini dia benar-benar menghabiskan semua air matanya entah kenapa dia bisa menunjukan sisi lemah nya ini di depan gadis ini.

baru pertama kali lili melihat marvin yang seperti ini, dia tidak menyangka cowo gila kaya marvin ternyata bisa selemah ini.
"gua ga tau tentang kehidupan lu, tapi you have to stay strong rindu itu emang berat banget jadi buat lepasin rindu itu lu boleh nangis sepuas lu". lili mencoba menenangkan marvin dan mengusap pucuk kepalanya.

sudah lumayan lama marvin menangis akhir nya reda juga tangisannya.
"liat sini, noh mata lu bengkak kan". ucap lili sambil menangkup wajah tampan marvin dengan ke dua tangannya, lalu menatap marvin dalam.

"lu ga usah natap gua kaya gitu, malu". ucap marvin dengan nada yang masih ada isak tangisan.

"buang dulu rasa malu lu". lili pun mengusap air mata yang membasahi pipi marvin. ("gua waras kan, kenapa ni ketos keliatan lucu banget cuy"). ucap lili dalam hatinya.

"udah nangis nya?". tanya lili, marvin pun menjawab nya dengan anggukan kecil.

"thanks". kalimat itu keluar dari mulut marvin, lili yang mendengar itu pun tersenyum kecil.

"sans aja kalau sama gua".

"lu jangan bilang siapa-siapa tentang apa yang lu lihat hari ini". ucap marvin dengan nada yang sedikit agak malu.

"hhahahah iyaa tenang aja gua ga cepu". ucap lili dengan tawa manis nya, marvin yang melihat tawa itu tiba-tiba saja merasakan ada sesuatu yang aneh dari dirinya, seperti rasa senang?. ("shit, lagi-lagi kaya gini sadar lu vin"). ucap marvin dalam hatinya.

"woy kak, lu jangan bengong gitu takut gua ah, sekarang udah mau malem ayo pulang". lili pun bangkit dan hendak berjalan namun marvin tiba-tiba saja memegang tangannya.

"gua anter lu pulang". ucap marvin.

"eum okey". jawab lili, mereka pun pergi meninggalkan danau itu.

"nih pake helm gua". marvin memberikan helm nya pada lili, namun lili menolaknya.

"kaga, lu aja yang pake". jawab lili, tampa aba-aba marvin pun langsung memasangkan helm itu pada lili.

"udah pake, sekarang udara dingin biar aman juga". ucap marvin, lili pun hanya diam lalu mereka pun pergi. di sepanjang jalan mereka tidak terlalu banyak berbicara entah mengapa ini terasa canggung.

tidak lama kemudian mereka sampai di rumah lili.
"thanks ya, kalau gitu gua masuk dulu". dengan tergesa-gesa lili pun hendak masuk kerumah nya sampai-sampai dia tidak sadar lupa untuk melepaskan helm nya marvin.

"heh heh helm gua itu". ucap marvin, lili pun yang tersadar akan helm nya yang masih berada di kepalanya dengan buru-buru dia melepaskannya lalu memberikannya pada marvin, lili pun segera masuk ke dalam rumah nya.

("sial bego banget gua jadi malu kan"). ucap nya dalam hati, marvin yang melihat tingkah nya itu hanya bisa tertawa kecil.

"hayo habis dari mana dek". tiba-tiba saja terdengar suara caca.

"eh kak caca, itu abis anter temen tafi hehe". jawab lili dengan senyumannya, sebenarnya dia tidak berniat membohongi kakak nya namun itu refleks keluar dari mulut lili.

"ohh yaudah kamu makan gih terus tidur". ucap caca.

"iya siap bu bos". lili pun pergi ke dalam kamarnya, dia melihat hp nya dan terlintas di dalam kepalanya apa dia chat marvin saja? untuk memastikan kalau dia sudah sampai ke rumah nya dengan selamat.

"ah kaga ntar di kira sok perhatian gua".

"eh tapi gua ga tenang juga kalau gini".

"gua chat aja kali ya". lili terus menerus berbicara pada dirinya sendiri sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengirim pesan pada marvin.

 lili terus menerus berbicara pada dirinya sendiri sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengirim pesan pada marvin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"tuh kan tuh kan malah di rit doang lagi si bangsat". gerutu lili.

"sok cool banget si nih orang". lili terus mempermasalah kan pesan nya yang hanya di lihat saja oleh marvin, sampai dia tersadar kenapa dia bisa sekesal ini.

"loh loh tunggu, ya bodo amat sih mau pesan gua di rit atau mau bls nya singkat ya bomat anjr ngapain di pikirin dah". lagi dan lagi dia berbicara pada dirinya sendiri, sebenarnya ada apa dengan dirinya.

di sisi lain marvin yang sedang bimbang bagai mana cara dia membalas pesan dari lili.
"duh gua ga terbiasa nih sama orang yang chat gua". marvin hanya bisa menatap pesan terakhir dari lili.

"halah bodo amat dah ngapain juga di pikirin". marvin pun merebahkan dirinya dan menutup matanya.

Bad Ketos [ On Going ]Where stories live. Discover now