4. MASALAH ANTARA DYRA DENGAN GUS

56 7 1
                                    

Hay, malam semua..

Hari ini aku Up lagi nih, jangan lupa dibaca ya..
.
.
Happy Enjoy Reading

4. MASALAH ANTARA DYRA DENGAN GUS.

Dyra mengerang kesal, "Kemana sih cowok itu, gue cariin muter-muter nggak ketemu-ketemu juga tuh cowok?!" Gerutu Dyra kesal.

"Awas aja kalo gue berhasil temuan dia." Sambungnya kesal.

Dyra terus mencari, sambil ia bertanya ke anak-anak kampus yang lainnya.

"Kalian lihat Gus Nadhif nggak?" Tanya Dyra kepada salah satu anak kampus.

"Iya gue lihat dia tadi." Jawab Anak kampus itu.

"Dimana?!" Ujar Dyra cepat.

"Tadi gue lihat dia jalan kearah perpus!"

"Ya udah makasih ya." Sahut Dyra yang langsung bergegas pergi.

Sekarang Dyra tahu harus mencari Gus Nadhif dimana? Tanpa basa-basi dengan raut wajah yang terlihat kesal, ia berjalan dengan cepat menuju kearah perpus kampus.

Disisi lain ketiga cowok yang berada di perpustakaan yaitu Gus Nadhif, Erlangga, Randy akhirnya selesai juga membahas soal kegiatan sosial yang akan diadakan nanti.

"Alhamdulillah.. selesai juga untuk rencana kegiatan sosial ini," ucap Gus Nadhif bersyukur.

"Semoga nanti acaranya berjalan dengan lancar dan nggak ada hambatan apapun." Sambungnya lagi.

"Amin.." ucap mereka bersamaan.

"Sekarang udah jam sepuluh lebih lima belas menit, mau langsung masuk ke kelas aja atau nunggu disini sampai setengah sebelah?" Ujar Erlangga sembari melihat jam tangannya.

"Lebih baik sih kita langsung ke kelas aja, toh juga sambil jalan ke kelas sampai sana udah setengah sebelas." Sahut Gus Nadhif.

"Ya udah kalo gitu kita siap-siap langsung ke kelas." Seru Randy yang bangkit dari tempat duduknya dan menaruh buku bacaan nya ke Rak buku.

Selang beberapa waktu mereka pun akhirnya pergi dari perpus, dan berjalan menuju kelas. Namun sudah setengah perjalanan menuju kelas, tiba-tiba Nadhif merasa ada sesuatu yang tertinggal. Ya Nadhif baru ingat kalo peci miliknya tertinggal di meja perpus saat ia rapat barusan. Langkah kaki Nadhif terhenti, membuat Erlangga dengan Randy ikut berhenti.

"Dhif kenapa berhenti?" Tanya Erl bingung.

"Saya baru ingat, kalo peci saya tertinggal di perpus tadi?!" Jawab Gus Nadhif.

"Kalo gitu biar saya balik lagi ke perpus," sahutnya lagi.

"Mau gue temenin?" Ucap Erl menawarkan.

"Makasih Erl, nggak usah kok nggak papa, saya bisa sendiri. Mending kalian berdua langsung ke kelas aja, nanti saya nyusul." Jelas Nadhif dengan lembut.

"Beneran Dhif? Sahut Randy sekali lagi.

"Iya beneran nggak usah, nggak papa."

GUS NADHIF ajari aku islamUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum