Chapter 12.

165 25 1
                                    

Jayden menunggu di kamar sambil menautkan kedua tangannya dengan gugup, rencananya hari ini Trace akan membawa nya untuk menemui ibunya Trace alias mantan ratu sebelumnya. Dia sangat takut kalau sang ratu tidak menyukai nya yang hanya rakyat jelata kemudian dia tidak merestui hubungan nya dengan Trace.

Kemudian dia berjalan menuju ke cermin untuk memastikan tampilan nya tidak memalukan karena dia ingin bertemu dengan ibu dari kekasihnya itu

Trace muncul di kamar nya kemudian dia berjalan perlahan mendekati kekasihnya yang tidak sadar akan kedatangan nya, dia langsung memeluk kekasihnya dari belakang dan menaruh dagunya di bahu kekasihnya.

"Cantik sekali kekasih ku." Ucap Trace sambil tersenyum.

Jayden ikut tersenyum, kemudian dia mengelus tangan yang melingkar di pinggang nya.

"Kamu yakin aku akan bertemu dengan mantan ratu?." Tanyanya sambil menatap Trace dari pantulan cermin.

"Ya, ibu ingin sekali melihat calon menantu nya." Ucap Trace sambil mencium pipi kekasih nya.

"Apa mantan ratu  menyukai ku atau membenci ku, apalagi aku hanya seorang rakyat jelata." Ucapnya.

"Rakyat jelata juga manusia, ibuku orang yang baik tidak pernah memandang orang dengan kasta nya. Itu alasan ayahanda ku mencintai ibuku daripada selir selir itu." Ucap Trace.

"Benarkah?." Tanyanya.

"Ya, istana yang ditinggali oleh ibuku sekarang adalah istana yang di bangun langsung oleh mendiang ayahanda untuk ibuku untuk menunjukkan rasa cintanya. Dulu waktu aku kecil kami bertiga sering menghabiskan waktu di sana tanpa ada gangguan apapun, seperti keluarga pada umumnya." Ucap Trace dengan tatapan bernostalgia.

Dulu masa kecilnya sangat bahagia, sebelum ayahanda nya menikahi selir satu persatu dan memiliki anak anak dengan mereka untung saja rasa cinta ayahandanya kepada ibunya tidak pudar dan malah makin bertambah.

Ibunya sangat sedih karena di tinggal pergi selamanya oleh belahan jiwanya dan sekarang sedang sakit sakitan di istananya.

Jayden tersenyum mendengar nya, sepertinya mendiang raja sangat baik tapi sayangnya dia tidak pernah melihat sosoknya seperti apa bahkan ketika sudah meninggal dunia.

"Ayo kita pergi menemui ibuku." Ucap Trace sambil melepaskan pelukan dari kekasihnya.

Jayden menarik napasnya dalam-dalam kemudian menghembuskan nya, dia menatap Trace dan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Trace menggenggam tangan kekasihnya kemudian mereka berdua pergi menuju ke tempat istana tempat tinggal ibunya.

*****

Jayden baru dua hari berada di istana dan dia belum menjelajahi istana kecuali istana yang ia tinggali. Dia baru menyadari kalau istana kerajaan itu sangat lebar dan luas bahkan menuju ke istana mantan ratu harus menggunakan kereta kuda.

Dia duduk di dalam kereta sambil menjulurkan kepalanya keluar jendela melihat pemandangan taman kerajaan yang cantik di penuhi bunga warna-warni sepanjang jalan.

"Cantik sekali." Ucapnya.

"Kamu lebih cantik."

Jayden menoleh dan melihat Trace yang sedang menatap nya, dia langsung tersipu malu mendengar ucapan Trace.

"Kamu juga tampan." Ucapnya sambil tersenyum manis.

"Tentu saja, kalau aku tidak tampan mana mungkin bisa mendapatkan pria cantik seperti mu." Ucap Trace sambil memeluk pundak Jayden

Jayden menyandarkan kepalanya di bahu Trace sambil tersenyum dan Trace langsung mencium pucuk kepala Jayden dengan lembut. Jayden menatap kedepan hamparan bunga yang ia lewati, mungkin jika Trace terlahir menjadi orang biasa mereka berdua pasti sudah berkeluarga dan dia tidak merasakan perasaan  seperti ini.

Until I Found You Where stories live. Discover now