Chapter 11

197 26 3
                                    

Jayden perlahan membuka matanya, samar-samar dia melihat kamar sekeliling nya dan beberapa saat kemudian penglihatan nya jelas dan dia berada di sebuah kamar yang terlihat sangat mewah tapi dominan berwarna gelap.

Perlahan ia mendudukkan dirinya di atas kasur, dia mendesis merasakan kepalanya yang sakit.

"Kamu sudah bangun love?."

Jayden menoleh dan melihat sosok Trace kemudian dia sadar kalau Trace adalah pemimpin negeri ini. Dia langsung bersujud di lantai marmer yang indah itu.

"Salam yang mulia." Ucapnya buru-buru.

Trace terkejut kemudian dia buru-buru membantu Jayden untuk bangun dari sujud nya.

"Love jangan seperti ini, nanti kamu terluka." Ucap Trace sambil membantu Jayden untuk duduk di atas tempat tidur.

"Hamba yang rendah ini tidak pantas!." Ucapnya sambil menundukkan kepalanya, dia sangat ketakutan.

Trace menghela napasnya, kemudian dia mencoba mengangkat dagu kekasihnya tapi Jayden menolak untuk melihatnya kemudian Trace memegang pundak Jayden dan memaksa nya untuk menatap nya.

"Tidak ada yang mulia love, hanya ada Trace kekasih mu." Ucap Trace dengan lembut.

Jayden perlahan menatap Trace, netra hijau zamrud nya bertemu dengan netra merah darah milik Trace. Jayden juga dapat melihat tatapan lembut yang Trace tunjukkan padanya sama seperti tiga tahun yang lalu, yang membuat hatinya berdebar dengan kencang.

"Trace?." Ucapnya dengan suara lirih.

"Iya love, ini aku kekasih mu." Ucap Trace sambil mengelus wajah kekasihnya dengan lembut.

Jayden langsung melemparkan dirinya ke pelukan Trace dan memeluk Trace dengan erat kemudian dia menangis, sungguh dia merindukan pria yang dia cintai ini. Trace tersenyum kecil kemudian dia duduk di atas kasur kemudian dia membalas pelukan dari kekasihnya dan menenangkan kekasihnya yang menangis itu.

Trace menciumi pucuk kepala kekasihnya sambil memberikan kata-kata penenang. Butuh satu jam hingga Jayden berhenti menangis dan sekarang dia sudah bersarang nyaman di pangkuan kekasihnya.

Mereka berdua terdiam sampai jayden mendongakkan kepalanya untuk menatap Trace, Trace menatap Jayden kemudian dia mengecup dengan sayang mata kekasihnya yang sembab karena menangis itu.

"Maaf baru bisa menjemput mu sekarang love." Ucap Trace.

"Huh??." Ucapnya kebingungan.

"Kamu ingat dulu aku berjanji akan kembali dan menikahi mu ketika masalah ku selesai? Dua tahun yang lalu ayahku di racuni dan meninggal lalu terjadi perebutan tahta, aku dan para saudara ku bertarung dan akhirnya aku memenangkan nya. Butuh waktu setahun untuk memperbaiki segala setelah perebutan kekuasaan itu oleh karena itu aku baru bisa menemukanmu sekarang." Jelas Trace.

Jayden terdiam, dia ingat sekali janji itu bahkan dia menantikan kehadiran Trace suatu hari nanti tapi setelah ia tahu kalau Trace adalah Putra Mahkota harapan nya langsung pupus dan mencoba melupakan janji Trace. Tapi walaupun begitu, di dalam hatinya yang paling dalam dia masih berharap Trace menemui nya tapi itu kembali pupus ketika selama tiga tahun kemudian Trace tidak pernah muncul di hadapan nya.

Trace melihat kekasihnya yang melamun itu kemudian dia mencium pipi kekasihnya dan membuat jayden tersadar dari lamunannya.

"Sekarang aku akan menepati janji ku, aku akan menikahi mu dan menjadikan mu ratu ku." Ucap Trace sambil tersenyum.

"Tapi aku hanya rakyat jelata, tidak pantas untuk menikah dengan mu dan menjadi seorang ratu." Ucapnya pelan.

Dia tidak berani membayangkan posisi itu, perbedaan kasta mereka terlalu besar bagaimana nanti tanggapan masyarakat melihat raja mereka menikah dengan seorang udik yang bahkan tinggal di tengah hutan. Dia tidak mau Trace di kritik oleh masyarakat karena menikah dengan nya.

Until I Found You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang