Awalnya seperti ini .
Aku melihatmu dan aku jatuh hati.

~~~

Sepasang sepatu berwarna hitam kini terlihat bergetar seirama dengan ketukan kaki yang dilakukan oleh perempuan berbaju putih.

Kedua kakinya sedari tadi tidak bisa berhenti bergerak, nafasnya pun terlihat sangat tak beraturan, ada raut ketegangan dari wajah perempuan itu. Hari ini adalah hari pertama perempuan itu mengikuti tahap wawancara akhir di suatu perusahaan. Bibir perempuan itu tampak terus merapalkan kalimat yang sedari malam ia hapal.

"Selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Alea."ucapnya berulang

Perempuan itu menatap kesekeliling, ia yakin sehabis ini adalah gilirannya untuk memasuki ruangan berpintu putih itu.

"Selanjutnya, yang bernama Alea Prameswari, silahkan masuk."

Deg.

Benar saja saat ini adalah gilirannya untuk masuk ke dalam. Alea merapikan sedikit bajunya dan berjalan dengan penuh percaya diri ke dalam ruangan.

Ruangan bercat putih dan dingin itu mulai membuat nyalinya semakin menciut.

Alea mengekor di belakang wanita yang mengajak dirinya.

"Silahkan duduk disini, dan tunggu sebentar ya, ibu HRD sedang ke toilet." Ucap wanita itu, Alea yang mendengarnya mengangguk sembari memberikan senyum manisnya.

Dengan tangannya yang masih terus terkepal Alea masih saja terus mencoba menetralkan detak jantungnya. Ini adalah kali pertama di hidupnya mengikuti interview secara langsung di sebuah perusahaan. Gugup bukan main rasanya.

Suara detik dari jarum jam terdengar jelas di dalam ruangan. Ruangan berukuran kecil ini sangat-sangatlah bersih dan tertata rapi dengan dua meja didalamnya dan beberapa rak lemari yang berisikan data-data milik perusahaan.

Perusahaan yang Alea lamar ini bukan perusahaan besar seperti yang berada di ibukota. Ini hanyalah perusahaan menengah yang namanya sangat terkenal di daerah Alea, banyak orang yang ingin masuk ke dalam perusahaan ini untuk bekerja namun.. sangat-sangat kecil kemungkinannya untuk mereka bisa lolos ditahap interview. Kebanyakan dari mereka semua selalu gagal.

"Maafkan saya sudah membuat anda menunggu."

Alea menoleh ke sumber suara. Ia segera bangkit dari kursinya setelah melihat seorang wanita paruh baya dengan kacamata menyapanya.

"Silahkan duduk, tidak masalah."ucapnya lagi

Alea mengganggukan kepala "I-iya bu..  terimakasih."

Dengan mencoba percaya diri Alea mengambil nafas dengan perlahan. Hawa dingin kembali menyeruak didalam ruangan.

"Saudari Alea Prameswari?"tanyanya, wanita itu menurunkan kacamata miliknya, kedua mata tajam wanita itu terasa tepat seperti pedang yang menghunus kedalam mata Alea.

"Iya bu.".. jawab Alea dengan singkat

Ibu personalia itu tersenyum mendengar jawaban Alea.

"Baiklah Alea, boleh saya perkenalkan lebih dahulu siapa saya?"tanyanya lagi

Alea menganggukan kepalanya "iya bu."

"Perkenalkan saya Heny, saya adalah salah satu personalia disini. Jadi hari ini saya yang akan menge-test atau interview kamu, jadi jangan tegang dan jangan gugup berikan saya jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang lontarkan, agar saya dapat nenilai kanu layak atau tidak bekerja diperusahaan ini."

Alea yang mendengar ucapan itu kembali gugup. Ia hanya mengangguk sembari tersenyum.

"Boleh kamu jelaskan tentang diri kamu kepada saya?"tanya Bu Heny.

"Ya baik. Perkenalkan bu.. nama lengkap saya Alea Prameswari ....  "

Dengan perlahan tapi pasti Alea mencoba menjawab semua pertanyaan yang di berikan oleh personalia. Beberapa kali personalia itu terkekeh mendengar jawaban Alea yang sedikit lucu.

Hampir 20 menit beberapa pertanyaan itu di lontarkan, bu Heny selaku personalia pada akhirnya selesai memberikan pertanyaan.

"Baiklah Alea.. terimakasih atas kehadiran kamu disini dan terimakasih telah menjawab pertanyaan saya.. saya akan segera menghubungi kamu 2-3 hari kedepan. Pastikan ya, setelah kamu di hubungi oleh saya .. pastikan kamu akan bekerja sesuai dengan apa yang kamu katakan kepada saya. "

"Iya bu .. saya akan langsung membuktikan dan memastikannya. Saya akan selalu menunggu panggilan dari ibu."

Alea berjabatan tangan dengan personalia. Ia kemudian dengan perasaan lega berpamitan meninggalkan ruangan.

Kedua kaki Alea benar-benar lemas. Ia menjatuhkan dirinya di kursi tunggu.

"Gila .. ekspektasi sama realita nya beda banget .... " ujarnya

Alea mengeluarkan botol minum miliknya yang ia sengaja bawa dari rumah. Seperti seseorang yang kesetanan Alea tidak perduli dengan sekitar, ia menegak minuman itu dengan cepat.

"Waaaah... lega.. "ujarnya.

Alea kembali menutup botol minum miliknya, kedua matanya terbuka lebar saat menyadari seorang laki-laki yang berada tak jauh dari tempatnya memperhatikan dirinya.

Laki-laki itu terlihat mematung, mungkin ia memang tidak sengaja melihat Alea yang tengah kehausan itu.

Alea memberikan senyuman canggung kepada laki-laki itu namun laki-laki itu malah membuang wajahnya dan berjalan memasuki ruangan personalia.

"Dih. So ganteng banget. Disenyumin malah nyelonong gitu aja."

***

"Mohon maaf apabila ada salah dalam penulisan kata atau huruf"
❤❤❤❤

Invitation Love?Where stories live. Discover now