Bab 6 : Kunjungan & Keanehan

Mulai dari awal
                                    

Celia yang melihat itu menaruh kedua telapak tangannya di depan mereka dan meminta mereka untuk menghentikan itu. Kalau ini hanyalah akting semata, Celia berani bersumpah akting mereka itu benar-benar totalitas!

"Ah? Awal sekali. Kenapa kalian tidak istirahat sebentar di sini? Jarak kerajaan kalian kan lumayan jauh dari sini. Apa kalian tidak kelelahan? Oh! Atau kalian mau bersenang-senang sejenak di sini? Melihat pemandangan atau ... yaa menyapa hewan-hewan dan tumbuhan?" Tawar Celia yang langsung berjalan ke antara mereka dan memeluk dari belakang dan mengalungkan kedua tangannya di masing-masing bahu bangsawan Sentinel itu.

"Ah ... tidak perlu, Yang Mulia. Ada urusan genting di kerajaan yang harus kami selesaikan." Tolak Hans dengan sopan. Ia lalu mengangkat tangan kanan Celia dari bahu kanannya lalu melepaskannya perlahan.

Celia yang heran dengan alasan penolakan itu menaikkan alisnya. Lantas ia bertanya.

"Genting? Memangnya ada apa?"

"Tidak ada--"

"Kami mengira bahwa Putri Luna yang telah merusak lingkungan dalam kerajaan kami. Tapi sepertinya itu hanyalah salah paham." Ujar seseorang dari arah kanan mereka.

Membuat ketiga bangsawan yang tadi berbincang itu menoleh secara bersamaan untuk melihat siapakah yang menjawab itu. Setelah melihatnya, ternyata itu adalah Pietro dan Aria yang baru saja datang dari pintu masuk Kerajaan Utama.

Sinar mentari yang tadinya membutakan mata seketika terhalang oleh tubuh kedua figur itu. Ditambah dengan pintu masuk kerajaan yang begitu lebar terbuka dan sekelompok burung yang entah datang dari mana terbang masuk dengan arah yang sejajar dengan Aria dan Pietro.

Hal itu menambah kesan dramatis untuk mereka. Celia yang menyadari itu berusaha menahan teriakannya. Itu adalah cara masuk paling indah yang pernah ia lihat. Mirip seperti yang ada dalam cerita-cerita di yang ia baca perpustakaan dulu!

"Ha-- Pietro?! Aria?!"

Yang dipanggil namanya hanya mengangguk secara bersamaan.

"Iya. Aku sudah menemui Luna untuk menanyakan sedikit soal serangan kemarin. Kebetulan ada Pangeran Elfen juga tadi. Dan dari apa yang aku amati, mereka tidak bersalah. Setidaknya untuk sementara ini." Jelas Pietro.

"Apa?! Kau gila ya?! Dia kan sudah--"

"Sepertinya ini hanyalah usaha Ghuub (sebutan untuk energi jahat) untuk mengadu domba kita. Ghuub itu sepertinya mempunyai kemampuan untuk menyerupai manusia. Dan dia mengambil rupanya dari tubuh Luna."

Pietro yang tak mau membuat Celia tak nyaman cepat-cepat memotong perkataan Sophie dan menjelaskan kembali dugaannya.

"T-tidak mungkin! Kalian pasti sudah dicuci otak oleh curut itu! Ya kan?!" Sophie menuduh.

Aria yang sedari tadi diam langsung angkat bicara.

"Adakah warna mata kami berubah, Sophie? Seingatku warna mata orang-orang yang dicuci otak oleh para Diplomat itu berwarna hijau." Ujarnya.

"T-tidak. T-tapi--"

"Hentikan semua omelanmu itu. Tak ada gunanya. Lebih baik kita segera kembali ke kerajaan dan membantu rakyat untuk memperbaiki kerusakan yang ada.

Saving The ConifuxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang