04. Omurice

1.1K 121 9
                                    

"Haha Tenn-nii bebeknya tenggelam" tawa riang Riku memggema disatu ruang kamar mandi.

Tenn yang melihat itu hanya tersenyum manis dan tetap fokus membersihkan tubuh adiknya dengan hati-hati.

"Diangkat dong Riku, nanti bebeknya marah loh"

"Tapi bebeknya jadi berat" adu Riku memperlihatkan mainan bebek karet kuning yang ada ditangannya.

Tenn sendiri juga bingung, harusnya bebek karet itu kan mengambang. Tapi entah apa yang sudah dilakukan adiknya bebek karet itu menjadi penuh terisi air dan tenggelam.

"Ya sudah besok minta Izumi muda membelikannya lagi"

"Iori?" tanya Riku membalikkan badan sepenuhnya menatap kakaknya.

"Iyaa- " Tenn mengangkat tubuh adiknya keluar dari bak mandi dan membalutnya dengan handuk, kemudian melanjutkan perkataannya "Yang memilihkan itu kemarin Izumi kan, jadi nanti minta lagi padanya"

Tenn tentu dapat menebak dengan mudah siapa yang memilihkan mainan seperti itu untuk adiknya. Walaupun yang membawa paper bag berisi mainan semalam si bule kuning, tapi sudah jelas yang memilihkan mainan itu-

Izumi Iori, pemuda tsundere.

Hitung-hitung Tenn juga membantu melancarkan pengeluaran keuangan remaja disiplin yang sangat hemat itu.



Selesai dengan acara memandikan adik kecilnya, sekarang mereka berdua berada di dapur. Dengan Riku yang duduk dimeja makan sembari memainkan boneka kecil yang memiliki warna senada dengan rambutnya, dan Tenn yang sudah bersiap dengan segala alat tempur dapurnya.

Tenn tersenyum gemas melihat adiknya. Sangat imut, harum dan wangi.

Karena tak tahan pemilik surai baby pink itu mencium gemas pipi adiknya dan bertanya, "Riku mau makan apa?"

"Omurice!!" Jawab Riku riang dan jangan lupakan kedua tangan yang ikut terangkat keatas itu.

"Baiklah, em.. mau susu?" tanya Tenn lagi

"Mau yang coklat, boleh?"

"Tentu, tunggu sebentar ya" mengusap rambut berwarna merah itu sebentar, Tenn kemudian pergi menyiapkan susu hangat terlebih dulu untuk adiknya.

"Enaknya taruh gelas apa dot bayi? " Tenn melirikkan matanya sebentar kearah Riku yang masih asik dengan bonekanya sendiri.

"Riku pasti sangat imut kalau minum dari dot bayi!! " batin Tenn berteriak.

"Riku" panggil Tenn membuat Riku mengalihkan atensinya pada kakaknya.

"Eum?" gumam Riku sebagai pertanyaan, "apa Tenn-nii?" lanjutnya bertanya.

"Susunya.. mau diminum digelas?" tanya Tenn perlahan "kumohon.."

"Iya!!" jawab Riku menampilkan cengiran lebarnya.

Tenn mengangguk dan tersenyum nista mendengar jawaban adiknya.

"Tidak masalah, karena Riku akan selalu imut! " batin Tenn kembali senang.

"Ini" Tenn melangkah mendekati adiknya menyerahkan susu coklat hangat ditangannya.

Boneka yang sedari tadi dipegangnya sekarang Riku pindahkan kekursi sebelahnya. Mengangkat tangan guna menggapai susu yang diberikan oleh kakaknya.

Tangan Tenn sama sekali tidak berpindah dari gelas, sedangkan kedua tangan mungil Riku memegang tangan kakaknya.

Tenn membantu Riku untuk meminum susunya secara perlahan, takut bila adiknya tersedak sewaktu-waktu.

Setelah dirasa adiknya cukup meminum susunya, Tenn menjauhkan gelas dipegangnya dan mengusap pelan sudut bibir Riku yang terdapat sedikit bekas susu.

Mengecup pelan kepala adiknya dan bersiap melanjutkan kegiatan memasak omurice untuk adik tersayangnya.

"Cepat Tenn-nii, Riku lapar!!" rengek Riku yang tidak sabaran dengan badannya yang sedikit digoyangkan.

"Riku duduk dengan diam, nanti jatuh!" peringat Tenn pada kelakuan adiknya itu.

"Hmp!" Riku yang mendapat teguran dari kakaknya mengerucutkan bibirnya lucu dan kembali memainkan bonekanya.

Sedangkan Tenn yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil.

Setelah beberapa menit berlalu, Tenn selesai dengan omurice buatannya. Dia sedikit terkekeh melihat adiknya yang masih cemberut.

"Udah dong ngambeknya, omuricenya udah jadi loh.. " goda Tenn pada sang adik

"Riku mau.. " pinta Riku memelas pada kakaknya

"Senyum dulu"

Secara spontan Riku langsung menampilkan senyum lebar yang sangat manis dihadapan kakaknya.

Tenn tersenyum sambil mengambil sendok, dan mulai menyuapi adiknya dengan hati-hati.

"Dikunyah perlahan" peringat Tenn saat melihat Riku mengunyah dengan sedikit cepat.

Sepertinya adiknya memang kelaparan.

Selesai dengan acara mengisi perut adiknya dan memastikan adiknya sudah kenyang, Tenn beralih dengan memakan sarapannya sendiri.

Juga Riku yang beralih ke pangkuannya, diam menunggu dengan posisi menghadap kearah dadanya dan memeluknya.

✧⁠✧ ✧✧

Catatan penulis:

Bab ini sedikit terlalu aneh untukku, dan aku kurang suka.

Little ChibiWhere stories live. Discover now