Part 8

69 5 0
                                        

Happy Reading...

_________

Seorang lelaki muda mengernyitkan kening tanda akan segera bangun dari alam bawah sadarnya, meraba sisi tempat tidurnya yang sudah kosong yang artinya yang dicarinya sudah tidak berada lagi pada tempatnya..

Andrew segera bangun dari tidurnya, terdengar pintu kamar mandi yang terbuka menampilkan istrinya yang sudah siap dengan pakaian kerjanya..

"Kakak udah sembuh?" kemudian bangkit lalu spontan meletakkan tangannya di kening istrinya

"Udah" perlahan menjauhkan kepala dari jangkauan laki-laki di depannya

Lagi-lagi Andrew tersenyum kecut, namun secepat mungkin mengubah ekspresinya "Yakin?"

Pasalnya semalam dirinya ingat betul bahwa perempuan didepannya mengigau dengan menyebutkan kata dingin yang berakhir Raquelle tertidur dalam dekapannya. Demi apapun, dirinya sangat bahagia.

Raquelle menganggukkan kepalanya.

"Kalau gitu aku siap-siap dulu kak, kita perginya bareng aja" ucapnya dengan semangat

"Gak usah"
Langkah kakinya berhenti mendengar balasan istrinya

"Tapi kak—.."

"Gue bawa mobil sendiri" tambahnya tanpa bantahan

Bahu lelaki itu merosot dan berjalan gontai menuju kamar mandi..

"Maaf—.."

Andrew menolehkan kepalanya "Maaf?"

"Maaf udah meluk lo, jangan salah paham. gue gak bermaksud" ucap Raquelle kemudian pergi meninggalkan Andrew dengan hatinya yang mengilu.

Jangan salah paham? batinnya tersenyum pedih.

______

Raquelle mengendarai mobil dengan pikiran yang berkecamuk di kepalanya.
Sejujurnya ia sangat ingin berterimakasih kepada Andrew yang sudah merawatnya, namun ntah kenapa jika sudah bertatap muka dengan lelaki itu, mulutnya tidak bisa menahan untuk tidak menyakitinya.

Apa dia sudah terlalu keterlaluan?
Tapi ia melakukan ini memiliki alasan, tidak ingin lelaki itu semakin berharap kepada sesuatu yang ia sendiri tidak yakin dengan hal itu.

Mengenai pelukan, dirinya juga terkejut ketika bangun berada dalam pelukan lelaki itu. Tidak dipungkiri rasa nyaman menghinggapi hatinya, namun buru-buru ia menggelengkan kepalanya.

Andrew yang membuatnya berlaku sedemikian rupa, jadi jangan melemparkan kesalahan pada dirinya.

______

Raquelle memandang satu-satunya bangku kosong yang terletak pada bagian belakang kelas yang sedang diajarnya.

Kemana dia?
Apa telat lagi? Tapi tidak mungkin karena ini sudah memasuki jam pelajaran keempat, pikirnya.

"Pada saat jam pelajaran pertama, Apa Andrew hadir?" tanya Raquelle pada murid-muridnya

"Tidak Miss"

"Ada yang tau dia kemana?"

"Tidak ada kabar Miss" jawab sekretaris kelas yang memang bertugas mengisi kehadiran siswa

Mendengar hal itu, Raquelle menjadi bingung. padahal tadi Andrew berkata akan siap-siap pergi kan?

Tapi ah sudahlah, untuk apa juga dia memikirkan lelaki itu. Mungkin dia sengaja tidak masuk untuk menghindarinya, simpul Raquelle dalam pikirannya.

______

Dilain sisi, seorang laki-laki memandang danau yang tenang di depannya. Tadi pagi setelah istrinya menolak berangkat bersama, Ia jadi kehilangan semangatnya berangkat ke sekolah. lebih tepatnya memang untuk menghindari perempuan itu.

"Apa aku terlalu memaksakan kehendak ya?" gumamnya dalam kesunyian

"Atau memang harus segera di akhiri?"
Membayangkan Raquelle tidak lagi menjadi istrinya, membayangkan Raquelle dimiliki oleh orang yang bukan dirinya membuat hatinya terasa sakit dengan begitu hebatnya.

Lalu apa bedanya dengan keadaannya sekarang? Raquelle memang istrinya, namun sedikitpun tidak ada tempat tersisa di hati istrinya untuknya.

Disaat sedang bergelut dengan fikirannya..

Drrttt...Drrrttt...

"Halo" tanpa melihat siapa yang menelponnya

"......"

"Gue lagi ada urusan, kenapa sweety?" yup, yang menelponnya ialah Evelyn, sahabat sekaligus teman sebangkunya.

"......"

"Miss Raquelle nyariin gue? buat apaan?"

"......"

"Iya iya, besok gue masuk. kangen ya?" candanya

"......"

"Hm.. oke gue tutup dulu. bye Elyn" klik

"Kamu nyariin aja, akunya seneng banget. Padahal kan itu cuma profesionalitas kamu sebagai guru ya?" ucapnya terkekeh miris seraya mengusap-usap wallpaper ponselnya.

_________

_________

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
I'm sorry, Hubby.  (On Going)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora