"Part Time"

451 64 3
                                    

Satu bulan telah berlalu, kini titan telah kembali pada aktivitas perkuliahan dan pekerjaannya. Hubungannya dengan si pemilik perusahaan pun jauh lebih baik, meski kini grey jarang sekali ikut berkumpul bersama mereka namun masih sering berbincang ringan bersama titan di perusahaannya.

Sementara itu, anin yang setiap harinya dilanda kecemasan merasa hidupnya tak tenang karena ia mulai kehabisan uang untuk kehidupan sehari-harinya. Meski sebenarnya titan setiap harinya memberikan uang untuk anin namun tetap saja anin merasa tak enak hati jika terus menerimanya.

*Bentar lagi biru ultah.. " Gumamnya teramat pelan.

Gadis itu termenung di dalam kelasnya yang kini kosong, memikirkan cara mendapatkan uang untuk membelikan kekasihnya sesuatu. Tangannya dengan cepat merogoh ponsel dan mencari kontak seseorang.


Tut.. Tut..

"Halo fan.. "

"Halo kenapa nin ?? "

"Ditempat lo masih butuh karyawan ga? "

"Masih sih kurang 1, buat siapa ? "

"Gue boleh ikut gak? "

"Hah? gak salah? kenapa ?? "

"Cerita nya panjang fan,. "

"Yaudah ntar malem lo ketempat gue aja kalo mau.. "

"Oke thanks fan, see you"

Tut.. Tut..




Anin tersenyum riang dengan mudah mendapatkan pekerjaan, namun seketika senyumannya luntur dan terdiam.

"Gimana caranya biar biru gak tau soal ini ya? "

"Mana jam kerjanya malem lagi.. " Lanjutnya resah. Anin masih melamun memikirkan alasan yang tepat untuk itu tanpa sadar seseorang telah berdiri diambang pintu menatapnya dengan senyuman kemudian menghampirinya.

Cuph!

"Biru.. astaga.. "  Kaget anin saat titan mencium tepat di bibirnya,

"Kamu ngelamunin apa sih?? "

"K-kamu sejak kapan disini ?? " Tanyanya gugup, titan menaikan sebelah alis.

"Baru aja, aku nunggu kamu di parkiran tapi gak nongol-nongol jadi aku susulin kesini.. " Anin menghela nafas lega titan tak mendengar obrolannya di telfon tadi.

"Masih ada kelas ?? "

"Eh, engga bi.. yuk pulang.. " Ajaknya terlebih dahulu menarik sang kekasih, titan hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Kita makan diluar aja ya, aku lagi males masak heheh.. "

"Mau makan apa ?? " Lanjut titan, anin berpikir sejenak kemudian tersenyum lebar.

"Aku kangen pasta bi.. "

"Pasta? di resto biasa ?? " Anin mengangguk semangat, titan memalingkan wajahnya dan nampak memikirkan sesuatu membuat anin memahami sesuatu.

"Eh gak jadi deh bi, aku mau makan di warteg aja.. "

"Kenapa ?? "

"Pengen nyoba aja keknya masakannya enak" Ujarnya dengan senyuman lebar, titan menatapnya lekat. Ia paham apa alasan anin merubah keinginannya, namun titan tak ingin membuat anin merasakan kesengsaraan saat bersamanya.

JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz