'EYES'

27 5 1
                                    

Happy Reading

---

Angin meliuk-liukkan dirinya menebar udara, menemani semua mata yang menatap datangnya senja. Dalam diam, seorang gadis duduk menghadap dimana sang matahari mulai menyembunyikan dirinya. Matanya memandang, namun tak dapat melihatnya.

Dea Farazila, gadis yang kehilangan penglihatannya akibat penyerangan yang dialami keluarganya. Kehilangan keluarga dan menjadi buta menjadi mimpi terburuk dalam hidupnya. Terbesit pikiran, Mengapa ayah dan ibunya pergi tanpa mengajaknya?

Dea meremat pasir yang ada di genggamannya. Semuanya gelap, tak ada yang bisa ia lihat sekarang. Disaat banyaknya orang disampingnya yang berteriak kesenangan melihat indahnya senja di pantai. Ia hanya menatap sebuah kegelapan saja.

Ya, kini Dea sedang berada di pantai bersama teman-temannya. Teman-temannya sedang membersihkan diri setelah bermain air seharian. Dea yang hanya ikut bermain di pinggir pantai pun tak mengganti bajunya karena bajunya sama sekali tak basah. Dia memilih untuk duduk di pinggir pantai sambil menunggu teman-temannya selesai.

"DEA." Teman-teman Dea berjalan menghampirinya.

Dea yang mendengar suara temannya pun menatap ke kanan dan kiri, mencari suara itu berada. Hingga dia merasakan seseorang duduk di sisi kanan dan kirinya.

"Salsa? Ola?" Tanya Dea memastikan.

"Iya ini kita." Jawab salah satu teman Dea, Salsa.

Salsa Elano dan Olavia Ferdinan, teman Dea sejak masuk ke SMP. Mereka sudah berteman selama 5 tahun, dan semakin akrab pula keluarga mereka.

"Gue laper banget." Ucap Ola.

"Makan yuk." Ajak Salsa.

"Ayo, mau makan apa?" Tanya Dea.

"Seafood yuk, di depan sana. Nanti beli minum air kelapa juga. Beuh enaknya." Salsa berucap semangat sambil membayangkan betapa enaknya makanan tersebut.

"Ayok."

Mereka bertiga berjalan sambil bergandengan tangan. Dea tersenyum dalam diam, setidaknya meski tak ada keluarga ia memiliki teman yang mau menerima kekurangannya.

Salsa datang memesan kepada penjual seafood di sekitar pantai. Sedangkan Ola, berjalan menggandeng Dea untuk mencari tempat duduk.

Tak lama kemudian, Salsa pun datang membawa pesanan mereka. Dengan semangat 45, mereka menyantap makanan dengan nikmat. Beberapa kali Salsa dan Ola membantu Dea untuk mengupas kulit udang, lobster dan sebagainya.Setelah selesai makan, mereka memutuskan untuk pulang

•••

Dor

Dor

Pyar

Sebuah mobil bergerak tak menentu setelah kedua ban belakangnya ditembak begitu saja. Tak cukup sampai disitu, kacanya pun dipecahkan membuat orang di dalamnya terluka akibat pecahan kaca.

Brak

Mobil itu menabrak sebuah pohon besar yang berada di pinggir jurang. Dua orang yang berada di bagian kursi depan mobil sudah tak sadarkan diri dengan luka yang parah. Menyisakan gadis kecil yang merasakan perih di kedua matanya dan sakit di sekujur tubuhnya.

"Mama, sakit." Gadis itu berucap lirih dan langsung tak sadarkan diri.

"AAAAA."

Dea menggeleng-gelengkan kepalanya. Kejadian itu, seolah berputar seperti kaset rusak di ingatannya. Ia mengingat semua kejadian itu, kejadian yang membuat kehilangan keluarganya.

EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang