Chapter 15

34.1K 4.6K 423
                                    

Votmen jusseyoo~~

Votmen jusseyoo~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










"ELIZA!!!".

Suara besar itu mengagetkan seluruh kantin. Mereka menatap Alarik yang menjadi pelaku dengan ngeri.

Pasalnya, wajah tampan remaja itu memerah dengan urat leher yang tercetak jelas. Dia terlihat sangat marah.

Eliza yang diteriaki hanya menatap datar Alarik. Dalam hati dia berdecih melihat hal itu, dia justru semakin mengencangkan pegangan tangannya pada rambut Vania membuat gadis itu semakin terisak.

'apa yang akan dilakukan sigoblok itu?. Awas saja jika dia melukai kakak cantikku lagi! Gue tendang lagi tytyd nya!'.

Eza menatap ekspresi Eliza yang juga terlihat mengeras saat menatap Alarik yang sudah berada dihadapannya.

Selain itu, Eza juga menatap wajah abangnya yang terlihat aneh?. Tunggu dulu, kenapa remaja itu malah tersenyum? Eza juga melihat remaja itu mengarahkan jempolnya pada Eliza.

'anjay! Abang gue udah tobat coy hahaha'.

Farelza terkikik saat melihatnya, dia bahkan tak sadar bahwa Vinder menatap dirinya sedari tadi.

Kalian ingin tau dimana Farelza?. Anak itu sekarang sedang bersembunyi dibalik kursi yang diduduki seorang siswi dan kedua temannya. Anak itu dimintai duduk sedari tadi tapi dia menghiraukannya.

"Eza mau sembunyi dulu yah kak, soalnya ada monster yang mau tangkap Eza kalau nggak sembunyi hehe". Ini yang ia katakan saat ditanya kenapa sembunyi di situ.

Tidak sadar saja dia jika Asta dan vinder menyadari kehadirannya. Asta bahkan sudah menahan tawanya saat melihat wajah lucu Eza saat mengintip Eliza.

'lucu banget'.

Ok kita kembali pada sisi Eliza.

"El lepas El, kasian Vania dia kesakitan", Alarik melembutkan mimik wajahnya saat berbicara dengan Eliza seakan-akan raut wajahnya yang sebelumnya tidak pernah ia tunjukkan.

Tangannya memegang tangan Eliza yang masih mencengkram rambut Vania dengan lembut.

"Dia nggak sengaja El, lepas yah. Gue mohon", Jazian yang melihat itu berdecih sinis.

Akh!

Eliza melepaskan cengkraman nya dengan kasar membuat gadis itu terpekik.

"Hiks Al hiks kepala Nia sakit hu hu hu", Alarik membantu Vania berdiri dan merapikan penampilan gadis itu.

Keiza dan Karina yang melihat itu langsung membuat ekspresi ingin muntah dan menatap julid Alarik.

Jazian, Bian, Vinder, Asta dan Adrew menatap malas Alarik. Bian meneliti penampilan Vania yang terlihat menyedihkan kemudian menatap pada Eliza.

Adik Kesayangan Antagonis (Pre-Order!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang