Chapter 13

35.8K 4.8K 354
                                    

Votmen jusseyoo~~

Votmen jusseyoo~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Beberapa hari berlalu, dan apa yang diucapkan Alarik benar-benar ia lakukan. Remaja itu bahkan sampai rela menunggu dari jam lima pagi hanya untuk bisa berangkat sekolah bersama Eliza.

Tidak hanya itu, Alarik bahkan dengan beraninya mencium pipi Eliza didepan Eza saat dia bertamu dan tentu saja mendapatkan tendangan maut dari Eza tepat diarea selangkangannya untuk kedua kalinya.

Tingkah Alarik yang berbeda dari biasanya tentu membuat tanda tanya besar bagi seluruh siswa yang ada disekolah.

Hampir semua orang tau bahwa Alarik tidak pernah sedikit pun melirik Eliza, remaja itu bahkan selalu mengatai Eliza agar tidak pernah berdekatan dengannya

Semua orang juga tau bahwa Alarik lebih tertarik pada Vania dibandingkan dengan Eliza yang merupakan tunangannya.

Tapi sekarang, Alarik terlihat mendekati gadis yang sebelumnya sangat tidak di sukai. Terlebih dengan sikap Eliza yang sudah beberapa Minggu ini sangat berbeda dari biasanya.

Gadis itu terlihat menghindari Alarik. Apakah Eliza sudah tidak mencintai Alarik lagi? Apakah pertunangan mereka benar-benar berakhir?.

"Lo bisa nggak sih jangan ngikutin gue!! Gue risih bangsat!", Eliza menatap Alarik marah.

Sedari tadi Alarik tak berhenti mengikutinya. Sudah seperti anak ayam saja, dia terus mengikutinya mulai dari kelas bahkan sampai dikantin.

"Tidak bisa, gue udah bilang kan bakal buat Lo jatuh cinta lagi sama gue".

Eliza mengusap wajahnya kasar, gadis itu menatap pada Vania yang tak jauh dari mereka. Mata gadis itu terlihat memerah.

"Apa yang lo lihat?, Jangan lihat yang lain! Lihat gue aja!", Alarik menghalangi arah pandangan Eliza membuat gadis itu lagi-lagi mendengus kasar.

"Weh bos! tumben deluan kekantin?".

Rizal, Bian, Adrew, Vinder dan juga Zian menatap aneh Alarik. Tidak biasanya bos mereka itu berada dikantin di jam seperti ini. Tumben bosnya bersama dengan Eliza dan bukannya Vania.

"Mengganggu", Alarik menatap sinis teman sekaligus anggota gang nya, sedangkan mereka yang ditatap hanya mengangkat bahu acuh.

Eliza yang melihat kesempatan kabur pun langsung meluncur meninggalkan kantin, dia tidak ingin berdekatan dengan Alarik.

Alarik yang melihat Eliza telah hilang dari kantin pun hendak ingin mengikuti sebelum ada tangan yang memegang lengannya.

"Al, kenapa nggak nemuin Nia?".

Alarik melepas paksa tangan gadis yang memanggil dirinya Nia itu, dia menatap datar wajah polos gadis yang bernama lengkap Vania Aditama.

Gadis yang mampu membuat ia tertarik dulu sebelum ia menyadari kesalahannya pada Eliza. Jika dilihat lebih dekat lagi wajah gadis itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Eliza.

Adik Kesayangan Antagonis (Pre-Order!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang