Ia menatap hujan dari balik jendela kaca;
Perlahan euforia menyenangkan meluap dalam dada.
Setiap rintiknya menjadi penenang gaduh di kepala.
Menjelma penawar bagi manusia berselimut luka.Setidaknya semesta tidak benar-benar putus iba.
Ada hujan yang bersedia memeluk lara.
Terkadang pelangi pun tersua setelahnya.
Memberi warna di antara hambarnya dunia.Meskipun entitasnya tampak tatkala sabaknya mega.
Namun eksistensi keduanya benar-benar berjasa.
Hujan ataupun pelangi; dua fenomena di langit yang sama.
Entitas dengan estetika paling dinanti hadirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAK ABSTRAK DARI KACAMATA FATAMORGANA (COMPLETE)
Poetry1001 kisah yang ditulis dengan pena bertinta darah di atas kertas basah. Proud of you: 🥇Sajak | 21 Mei 2023 🐣: 11 November 2022 🐥: 18 Maret 2023