Langit, sudikah kiranya kau sambut doa, yang selalu aku langitkan?
Bumi, mampukah kiranya kau menahan getaran, yang meluluhlantakkan hati?
Aku menaruh rasa pada salah satu entitas bumi.
Dia sahabatku sendiri...
Sosoknya bak upeksha di kedalaman lautan.
Membuatku lupa daratan, hingga enggan untuk kembali ke permukaan.
Bagaimana ini? Aku mulai berambisi untuk memilikinya.
Haruskah aku abaikan saja, seolah eksistensinya hanya fatamorgana sekejap mata?
Bukankah jatuh cinta hak semua insan di dunia?
Tapi, sanggupkah aku menerima konsekuensinya?
आप पढ़ रहे हैं
SAJAK ABSTRAK DARI KACAMATA FATAMORGANA (COMPLETE)
कविता1001 kisah yang ditulis dengan pena bertinta darah di atas kertas basah. Proud of you: 🥇Sajak | 21 Mei 2023 🐣: 11 November 2022 🐥: 18 Maret 2023