duabelas.

467 67 13
                                    


content warning:

cheating, gaslighting, playing victim, red flag, nsfw





Bunyi tombol password berbunyi membuat Jongin yang sedang berleha-leha di depan tv menoleh ke arah pintu.

Hari ini ia sangat malas sebab lagi-lagi perutnya mual. Sedari pagi, pria tan ini belum memasukkan makanan apapun ke dalam perutnya. Ia hanya minum air putih dan juga susu tentunya.

Pintu terbuka, menampakkan Sehun dengan kantong kresek di tangan. Si pucat memberikan senyum untuk Jongin. Lantas ia pergi ke dapur setelah sebelumnya mencium kening sang terkasih terlebih dahulu.

Penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Sehun, ia menyusulnya. Melihat punggung lebar itu dari belakang. Rupanya pria pucat itu sedang menyiapkan makanan.

"Kau duduk saja terlebih dahulu, aku akan menyiapkan makanan untuk mu."

Seolah tau kekasihnya ada di ruangan yang sama, Sehun berucap tanpa membalikkan tubuh—  si tan terlonjak di buatnya.

Tanpa menjawab ucapan kekasih hati, ia langsung menempatkan bokong di kursi makan. Tangannya bersidekap di atas meja— menunggu si pesuruh memberi makanan untuknya.

Saat berbalik, ia dibuat terkejut ketika melihat Jongin yang begitu menggemaskan— tangan yang saling bertumpu, juga senyum mengembang, seolah menanti sesuatu. Bibir tipis milik si dominan terbentuk ke atas.

"Makan malam dulu, kau belum makan kan?"

Piring Sehun sodorkan pada Jongin yang masih diam saja. Ia memutuskan untuk duduk di samping si tan.

Mencium aroma yang keluar dari makanan ini, membuat nafsu makan dirinya bertambah. Segera Jongin menyendok makanan dan melahapnya.

Sebetulnya setelah kedatangan Sehun, mual yang dirasa oleh dirinya berkurang seketika. Hingga mampu membuat Jongin mencicipi makanan yang dibawa oleh si terkasih.

Tanpa mau menunggu lama, segera Jongin menyuapkan makanan tersebut ke dalam mulut. Matanya berbinar ketika indera pengecapnya merasakan kenikmatan.

Jongin menyantap makanan dengan lahap, membuat si pucat yang melihat terkekeh geli dibuatnya.

"Pelan-pelan saja sayang, tidak akan ada yang merebutnya darimu," ucap Sehun mengusap rambut sang kekasih yang menutupi sebagian wajah.

Pipi yang tengah mengembung karena asupan makanan itu merona seketika.

Saking fokus pada makanannya, pria tan ini tidak sadar ada satu butir sisa makanan yang menempel di sudut bibir.

Dengan keisengan yang Sehun miliki, ia mencium sudut bibir tersebut lantas menjilatnya. Perlakuan tersebut tentu membuat Jongin terkejut, membulatkan mata kucingnya.

"S-sehun."

"Maaf, ayok lanjutkan makanmu."

Melihat Jongin yang begitu lahap menghabiskan sisa makanan, membuat dirinya tersenyum tipis dan hatinya merasa lega karena nafsu makan si tan kembali.

Setelah menyelesaikan acara makan malam mereka— lebih tepatnya acara makan malam Jongin, keduanya bergegas pergi ke kamar yang biasa mereka tempati.

Sehun melepas kancing kemeja yang terasa mencekik. Bahkan di hari weekend pun, dia masih di beri pekerjaan. Kali ini Sehun tidak melibatkan Jongin dari pekerjaan tambahannya, sebab ia tidak mau si manis kembali tumbang— mengingat minggu lalu baru sembuh dari sakitnya.

cheating, hunkai.Where stories live. Discover now