dua.

815 83 14
                                    






content warning:

cheating, gaslighting, playing victim, red flag, nsfw








"Ahh— mas."

Sehun menenggelamkan kepalanya di leher sang terkasih. Setelah kegiatan bercintanya selesai beberapa detik lalu, dia menyandarkan dahinya pada sela tengkuk si tan dengan sesekali menciumnya.

Lelaki yang berada di bawah tubuh Sehun— tau bahwa pria ini sedang memiliki masalah. Selama kegiatan mereka bercinta tadi, Sehun melakukannya dengan kasar— tidak seperti biasanya.

Tangan lentik dengan hiasan cincin di jari manis— membuat kesan cantik di jari itu, terulur mengusap lembut rambut milik Sehun.

Seolah menenangkan sang terkasih. Entah Sehun sedang memiliki masalah apa. Antara masalah pekerjaan, atau memang ada masalah lain. Dia tidak tau, yang harus dilakukannya sekarang ialah, membuat si pucat nyaman berada di pelukannya.

"Ada yang mau diceritakan?" Suara lembut yang sedikit serak karena sisa percintaan mereka memenuhi ruangan bernuansa putih ini.

Tangannya tidak pernah berhenti untuk terus menerus mengusap belakang kepala si pria— memberikan kenyamanan.

"Cerita apa?" Tanya Sehun dengan suara dalam dan seraknya.

"Apapun."

"Tidak ada yang ingin aku ceritakan," jawabnya masih dengan posisi sama seperti tadi.

Tangan itu terulur, menangkup pipi Sehun agar mendongak, menatapnya. Bisa dilihat mata Sehun yang begitu sayu, lelah. Entah lelah karena sehabis bercinta, atau memang fisik dan hatinya lelah karena sedang dirundung masalah. Ia tidak tau.

"Seriously? Aku tau kau sedang ada masalah," dia masih terus membujuk Sehun agar bercerita padanya.

"Tidak ada masalah. Aku hanya sedang ingin memelukmu seperti ini, Jongin."

Jongin. Satu nama yang selalu Sehun pikirkan beberapa bulan terakhir. Lelaki dengan kulit tan dan tinggi semampai, mampu membuat dirinya terjerat dalam sekejap.

Entah apa yang membuat Sehun jatuh hati pada sosok di bawahnya ini. Mungkin karena perhatiannya yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya, atau karena rupa yang begitu menawan sampai Sehun bisa jatuh hati saat melihatnya pertama kali.

Yang jelas, Sehun begitu mengaguminya. Begitu menyayangi sosok ini dengan dalam sampai dia bisa melupakan janjinya dengan si tunggal, Jaehyun.

Sehun merebahkan tubuhnya di samping Jongin, memeluk pinggang ramping— yang begitu pas dalam dekapannya, agar merapat dengan tubuh bidang miliknya.

"Sedang ada masalah di kantor, atau.. dengan istrimu?" kembali bertanya, ada sedikit nada yang diturunkan ketika kalimat istrimu keluar dari bibir plump miliknya.

Jeda beberapa saat. Tatapan Sehun tepat tertuju pada gorden transparan di depan sana, menunjukkan keindahan kota Jakarta pada dini hari.

Jongin melihatnya. Melihat bahwa raga Sehun sedang tidak berada di sini. Segera dia mengelus rahang sang terkasih dengan penuh cinta.

"Mas..?"

"Tidak mau bercerita ya? Kalau begitu, kenapa ke sini? Hanya ingin merusak tubuhku saja?"

Segera Sehun menatap Jongin, bisa dia lihat kekasihnya ini menatap dia penuh harap. Sehun tidak ingin menceritakan gundahnya kali ini, dia tidak mau membuat Jongin merasa bersalah.

cheating, hunkai.Kde žijí příběhy. Začni objevovat