13

514 98 5
                                    

Author POV

Hari telah menjadi pagi, dan sinar matahari mulai mencoba menganggu pasangan yang masih tidur dalam keadaan berpelukan. Dan tak lama Jungkook bangun terlebih dahulu. Kalau boleh jujur, Jungkook merasa pegal dengan posisinya hingga ia jadi terbangun. Matanya memandang wajah Rosé yang masih terlelap, jelas sekali terdapat bengkak bekas menangis di mata wanita itu.

Jungkook masih bertanya-tanya apa penyebab Rosé menangis, namun. Kini sepertinya ia sudah tahu tentang hal apa itu, pastinya berhubungan dengan orang yang Rosé sangat cintai, Jungkook bahkan malas menyebut nama orang itu.

Dengan perlahan ia memindahkan kepala Rosé ke bantal takut membuat wanita itu terbangun. Barulah ia bisa bebas, hal pertama ingin dilakukan oleh Jungkook adalah pergi ke kamar mandi. Ia sudah tidak bisa menahan rasa ingin buang air kecil hingga terburu-buru masuk. Rosé yang tidak merasakan kehangatan pelukan menjadi bangun, ia merubah posisi awalnya rebahan menjadi duduk. Kemudian, melihat ke samping tidak menemukan keberadaan Jungkook.

Rosé memegang kepalanya terasa sakit, ia menangis terlalu banyak.

"Ini, teh untukmu."

Rosé melirik Jungkook yang entah sejak kapan berdiri di samping kasur dengan gelas berisi teh di tangannya.

"Terimakasih," ungkap Rosé, setelah menyesap teh perasaannya menjadi lebih sedikit tenang.

"Apa perasaanmu lebih baik sekarang?"

Rosé mengangguk, pun Jungkook tersenyum. "Bagaimana kalau kita jalan-jalan? Jika kau mau."

*.*.*

Pasangan suami istri baru itu mengunjungi Le Marais, atau Distrik Paris yang hidup dan modern. Dimana kalian akan mendapatkan nuansa Paris abad pertengahan dan mempunyai lebih pra-revolusioner bangunan dan jalan-jalan yang tersisa utuh daripada daerah mana saja di Paris. Le Marais dipenuhi dengan butik, restoran, Hotel, toko-toko trendi, Toko-toko roti, perhiasan, Toko-toko anggur, galeri, dan Museum semua berdesakan dalam satu area kecil.

Ketika berjalan-jalan di Le Marais rasanya seperti berjalan di dunia kecil, kalian dapat bertemu banyak sekali orang dari penjuru dunia sini, tempat ini sangat ramai, dipenuhi oleh turis dan Penduduk lokal.

Rosé menahan Jungkook untuk berhenti sebentar melihat penampilan seorang Pengamen berdiri ditengah keramaian sambil memainkan accordion, beberapa orang berkumpul disekitarnya, menaruh koin-koin ke dalam topi yang dibawa si pengamen.

"Mari kita kesana," ucap Rosé, ia memeluk lengan Jungkook dan menarik lelaki itu ke tempat yang di inginkan.

Mereka menikmati penampilan spektakuler tersebut, setelah itu Rosé memberikan beberapa koin sebelum kembali melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba terdapat seniman keliling mendatangi menawar untuk melukis gambar mereka dengan bahasa inggris acak-acakan.

"Husband and wife? can i paint? only 60 Euros."

Mendengar kata 60 Euro membuat Jungkook syok, mahal sekali untuk para turis. Ia hendak menolaknya namun, Rosé buru-buru mengiyakan tawaran tersebut.

"Chae, kau gila? Harganya 60 Euro, lagipula kita bisa melukis sendiri."

"Aku tahu, tapi apa salahnya menghargai seniman yang lain?" ucap Rosé, lalu mengikuti seniman tersebut yang sedang mencari tempat bagus tuk melukis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You are The Pain(t)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang