11

481 96 4
                                    

*.*.*

Gelak tawa terdengar dari rumah Keluarga Park, Park Mason. Ayah Rosé begitu antusias menceritakan kisah putrinya ketika kecil dulu selalu mencorat-coret dinding rumah, kaca kamar mandi, bahkan perut beliau di lukis oleh Rosé menjadi donat. Pipi Rosé memerah menahan malu, hendak protes kenapa Ayahnya bercerita tentang itu di depan Jungkook. Pastilah pria itu mengejeknya habis-habisan nanti, sekarang saja Jungkook tertawa lepas.

Tidak terasa makan malam telah selesai dan berlangsung dengan baik.
Lucunya, ketika Rosé dan Jungkook sudah berada di depan pintu hendak pulang tiba-tiba hujan turun dengan derasnya di sertakan angin kencang. Tidak memungkinkan bagi pengantin baru itu pulang ke rumah. Saat mengecek berita di beritahukan hujan baru berhenti besok pagi dan para warga diminta untuk tidak pergi keluar sementara.

"Apa kita tetap pulang?" tanya Rosé pada Jungkook.

Jungkook menaikkan bahunya, "kalau kau mau mobil kita melayang selama perjalanan, ayo saja."

Rosé memutar bola matanya mendengar ucapan Jungkook barusan, dia tidak sedang dalam kondisi ingin bercanda.

"Kalian menginap saja disini," ucap Ayah Rosé.

"Jungkook tidur dimana? Kamar  Alice Eonnie?" tanya Rosé, kebetulan sekali Alice sedang tidak ada dirumah.

"Tentu saja tidur denganmu, kalian kan suami istri." Ibu Rosé heran mendengar pertanyaan putrinya.

Rosé tertawa dengan canggung dan berkata ia lupa. Setelah itu mereka menyetujui ucapan orang tua Rosé tuk menginap. Jungkook disuruh beristirahat dikamar Rosé lebih dulu sedangkan Rosé membantu Ibunya mencuci piring. Pintu kamar Rosé pun dibuka menampilkan kamar yang isinya penuh dengan warna pink. Jungkook terkekeh, kamar ini sungguh tidak cocok di masuki untuk pria maskulin sepertinya.

Jungkook merebahkan dirinya di atas kasur, memejamkan mata sebentar kemudian melihat ke samping. Pandangannya tertuju pada meja belajar Rosé, penasaran di dekatinya meja belajar istrinya itu. Banyak buku dan catatan juga foto di sana. Foto Rosé dari masa kecil hingga sekarang, tidak sengaja Jungkook menyenggol sesuatu hingga menjatuhkan beberapa foto.

Foto Rosé bersama Namjoon, banyak sekali. Jungkook terdiam sesaat lalu hendak menyudahi apa yang sedang ia lakukan sekarang. Ketika ingin mengembalikan foto itu ke tempat asal terdengar langkah kaki mendekat pada kamar, pasti Rosé. Jungkook langsung duduk di atas kasur sembari pura-pura sibuk bermain Smartphone.

"Kau mau mandi?"

"Boleh."

"Ini handuk untukmu, aku juga sudah siapkan air hangat."

"Terimakasih, istriku."

Jungkook terkekeh di lempar handuk oleh Rosé, dia pun segera ke kamar mandi tuk membersihkan diri. Sedangkan Rosé wanita itu menuju meja belajarnya, melihat foto-fotonya termasuk dengan Namjoon, foto mereka pertama kali bertemu, berkencan dan banyak lagi. Rupanya Rosé masih belum membuang foto-foto tersebut. Di ambilnya satu foto Namjoon kemudian mengusapnya perlahan, dia jadi merindukan lelaki itu.

Mau bagaimanapun perasaan tidak bisa dibohongi, sudah menikah dengan pria lain pun Rosé masih memiliki perasaan dengan Namjoon. Perasaan itu tidak bisa hilang, Rosé tetap mencintainya meski lelaki itu mungkin sudah berjuta kali menyakiti hatinya.

Seandainya ... Seandainya Namjoon tidak mengakhiri hubungan mereka mungkin semua hal ini tidak terjadi, dia akan bahagia bersama Namjoon, menjadi keluarga kecil dengan satu putra dan satu putri, dan ketika tua menikmati waktu bersama berdua. Indah sekali bukan?.

"Namu, bisakah waktu di ulang sekali saja? Aku ingin menikah dan bahagia denganmu," lirih Rosé, tanpa sadar air matanya jatuh membasahi permukaan foto. Ia mengusap matanya lalu meletakkan foto itu dalam laci termasuk dengan foto lainnya. Harapan yang diucapkannya tidak akan pernah terjadi.

*.*.*

Wajah Jungkook tak ada ekspresi setelah tidak sengaja mendengar ucapan Rosé barusan. Wanita yang merupakan istrinya itu ingin mengulang waktu dan berharap menikah dengan Namjoon saja. Ia hanya diam, bingung memasang ekspresi apa ketika masuk ke dalam kamar. Sejak beberapa menit tadi saja ia hanya diam di depan pintu.

"Jungkook?" panggil Rosé, ia tadi hendak keluar tuk mencuci muka. Dan ternyata mendapati Jungkook tengah berdiri depan pintu kamar. "Hei, Jungkook." panggil Rosé lagi, pria itu sedang melamun.

"Oh? Ada apa?" kaget Jungkook mengetahui Rosé berada di depannya.

"Kau kenapa?"

"Tidak apa, oh ya. Aku ingin memperlihatkan sesuatu."

Rosé kembali mengikuti Jungkook ke dalam kamar, pria itu memperlihatkan sebuah tiket pesawat ke Jepang. Katanya pemberian dari orang tua Rosé untuk mereka berbulan madu.

"Heol, bulan madu bersama kau? Tidak bisa ku bayangkan," cibir Rosé.

"Apalagi aku, mengerikan rasanya."

Keduanya tertawa saling mendengar cibiran, lalu memutuskan untuk pergi dan meminta waktu libur kepada Manajer masing-masing. Tidak mungkin mereka menyia-nyiakan tiket pemberian ini bukan?.

*.*.*

"Kau ingin berbulan madu?" tanya Manajer Rosé.

Rosé mengangguk, kembali bercerita mengenai Jungkook malam tadi memperlihatkan tiket pesawat ke Jepang dari pemberian orangtuanya. Jadi, alasan Rosé memanggil Manajernya kemari adalah untuk meminta mengosongkan jadwal yang ada.

"Ahh, aku mengerti. Tapi, Rosé ... dari semua tempat kenapa harus Jepang?"

Rosé mengerutkan keningnya, apa ada yang salah dari Jepang? Manajernya pun itu bercerita Jepang adalah Negara kelahiran Sana, ia sedikit mengkhawatirkan kalau nanti Rosé dan Jungkook bertemu dengan Sana semasa liburan.

"Itu malah lebih bagus bukan? Selama ini Jungkook terus mencari keberadaan Sana Eonnie. Mereka akan kembali bersama dan pernikahan palsu ini akan berakhir," kata Rosé dengan lancarnya.

Manajernya hanya bisa tersenyum tipis, menggelengkan kepala melihat Rosé dengan mudahnya berkata seperti itu. Memang benar pernikahan ini adalah palsu untuk menghentikan skandal, Rosé dan Jungkook sendiripun melakukan perjanjian. Jika tidak ada rasa cinta tumbuh di antara mereka atau salah satu mantan pasangan kembali atau kemungkinan jatuh cinta pada orang lain ... Mereka akan bercerai.

Jika seandainya itu terjadi ketika mereka tengah berbulan madu apa Rosé tidak akan merasa sakit hati nantinya?

"Hmm, pokoknya aku telah mengosongkan jadwal untukmu selama lima hari. Nikmatilah bulan madu kalian~"

*.*.*

~To be countinued

You are The Pain(t)Where stories live. Discover now