6

429 88 0
                                    

Author POV
.
.
.
.
.

Rosé telah tertidur di kursi penumpang, Sana memperhatikannya sesaat kemudian memperhatikan Jungkook yang tengah fokus menyetir. Sorot mata Lelaki Jeon itu tampak menyeramkan karena marah, sesekali ia mencengkeram erat kemudi dan bergumam hendak memberi pelajaran.

Sana hanya diam saja, Jungkook seperti itu karena menganggap Rosé bak saudarinya bukan? Marah ada seseorang menyakiti perasaan Rosé. Namun, Jujur. Ia sedikit cemburu ketika Jungkook memeluk Rosé tanpa ingat ada dirinya sebagai pasangan melihat secara langsung.

Mereka yang harusnya jalan-jalan di malam hari batal akibat harus mengantar Rosé ke rumahnya, dalam beberapa kesempatan Jungkook selalu mengutamakan Rosé daripada Sana.

"Jungkook," panggil Sana ketika Jungkook masuk ke dalam mobil setelah mengantar Rosé ke rumah.

"Ya, ada apa Noona?"

"Bisakah kau tidak usah terlalu dekat dengan Rosé?"

"Apa maksudmu?" tanya Jungkook.

"Aku tidak suka, kau selalu mengutamakan Rosé daripada aku, kali ini pun."

Jungkook mendecak lidah dengan kesal, ia masih marah dengan masalah Rosé sekarang Sana malah mengungkit hal yang tidak penting.

"Tidak usah membahas hal tidak penting, aku tidak ingin berdebat."

"Ini penting bagiku!"

"Aish, jangan egois! Kau ini kenapa? Jika kau berada di posisiku, apa kau membiarkan Rosé begitu saja setelah di sakiti lelaki brengsek! Huh?" bentak Jungkook.

Sana tersentak kaget, selama menjalin hubungan ini adalah kali pertama lelaki Jeon membentaknya. Jungkook langsung sadar saat itu juga, Ia mendekap tubuh Sana dan meminta maaf. Sungguh, Jungkook tidak bermaksud. Ia terbawa emosi.

"Maafkan aku, Noona." Jungkook berkata dengan lembut. Ia tidak akan mengulanginya lagi.

*.*.*

Rosé mengerjapkan mata beberapa kali, kepalanya terasa berat. Rosé ingat malam tadi ia pergi ke kedai soju untuk minum-minum. Lalu apa yang terjadi setelah itu? Ahh, ia tidak bisa mengingatnya. Mungkin dia pulang dengan selamat ke rumah.

Ia menuju keluar kamar, penciumannya langsung tercium bau sup rumput laut. Saudarinya, Alice. Pasti sedang memasak di dapur, Rosé tersenyum lalu memeluk kakaknya dari belakang.

"Aish, kau membuatku terkejut." 

"Eonnie, membuatkannya untukku?"

"Ya, kau katanya banyak minum."

"Hmm? Katanya?" tanya Rosé bingung.

"Jungkook dan kekasihnya yang mengantarmu pulang," jelas Alice, ia tidak mempermasalahkan Rosé lupa dengan hal itu. Wajar, sedang mabuk hingga tidak ingat.

"Sungguh?"

Alice mengangguk, "kau kenapa? Apa ada masalah? Kau bertengkar dengan Namjoon? Kau bisa ceritakan padaku, adik ku."

Kenapa harus membahas Namjoon sekarang, Rosé menggeleng dan mengatakan semua baik-baik saja. Ia tidak ingin membuat Alice khawatir. Suatu saat ia akan memberitahu setelah siap, Rosé masih belum menerima fakta hubungannya dengan Namjoon berakhir.

Rosé kembali ke studio, melihat ruangan ini membuatnya teringat dengan Namjoon yang kemarin datang. Ia menghampiri lukisan, melepasnya dari standing. Berkeinginan membuang lukisan rusak, lagipula apa gunanya menyimpan.

You are The Pain(t)Where stories live. Discover now