W 5 | Tumben bola ubi Bun?

Começar do início
                                    

Aruna mengeluarkan suara sekecil mungkin, "Kata?"

Cowok itu menunduk. Setetes air matanya jatuh mengaliri pipinya yang putih. Tanpa permisi Aruna menghapus air mata itu, cewek itu mendekatkan dirinya ke sisi kata, menghapus jarak yang ada. FreeSuara Sisi yang sedang bergumam tidak terdengar lagi, menyisakan keheningan. Keheningan Katamandra.

Kata bangkit dari kursi setelah air matanya di hapus Aruna. Cewek di hadapannya mendingan melihat setiap gerakan yang di lakukan Kata.

Sekarang air matanya tidak tersisa, ia berjalan menuju kursinya, membuka resleting tas, mengeluarkan buku bersampul kuning.

"Ini. Jangan nyontek terus, lo." Kata tersenyum. Dengusan geli terdengar setelahnya. Ia kembali menatap Aruna dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

Aruna merasa gamam. Tampang cewek itu tenang dengan mata yang menatap lurus ke arah papan tulis. Tidak sekali, melainkan Aruna menarik napas berat berulang kali. Cewek itu tidak ingin menoleh, tidak ingin bertemu tatap dengan mata Kata. Tidak sekarang.

Setidaknya sampai ia mungkin bisa memeluk cowok itu.

•••••

Seorang gadis memakai seragam sekolah dengan luaran blazer coklat muda dan headphone yang terpasang di telinga berada di sebuah minimarket bersama cowok berkacamata. Aruna mengeluarkan sebuah kaleng minuman berperisa stoberi dari dalam lemari pendingin. Satu tangannya sudah memegang sebuah kaleng minuman, tapi tangan sebelahnya masih sibuk mencari-cari minuman lainnya.

 Satu tangannya sudah memegang sebuah kaleng minuman, tapi tangan sebelahnya masih sibuk mencari-cari minuman lainnya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Pegang." Aruna menyodorkan minuman dengan berperisa jeruk kepada seorang laki-laki di belakang nya.

Sepulang dari sekolah, Aruna tidak pernah pulang ke rumahnya. Ia akan langsung ke tempat les serta mengganti pakaian di sana. Tapi kali ini, Aruna berada di dalam minimarket, mengambil beberapa snack dan dua kaleng minuman untuk dirinya dan seseorang.

Tiga bungkus snack kentang, dua Oreo, dua kaleng minuman ber perisa stoberi dan jeruk serta dua buah es krim berukuran sedang Aruna tumpukkan menjadi satu di atas meja kasir minimarket. Belum cukup, gadis itu memutar tubuhnya dan menuju beberapa rak yang di penuhi dengan Snack dengan rasa stoberi. Aruna ingin mengambil semuanya, semua yang ada.

Sampai suatu genggaman mencekal tangannya. Fokusnya yang awal pada pikiran kini terbuyar. Ia menatap pemilik tangan itu..

"Udah."

"Apanya yang udah?" tanya cewek itu. Kepalanya menoleh, menunggu jawaban dari orang di hadapannya yang ia tanya. Tidak mendapat jawaban dari Kata gadis yang memakai headphone itu berbalik dan melangkah menuju rak lainnya.

"Kila sakit, dan gue sedih. Itu aja," ucap Kata. Cowok itu memasukkan tangan kedalam saku, tatapannya tetap lurus memandang rak-rak minimarket dengan kosong.

waktu Onde histórias criam vida. Descubra agora